VOKASI NEWS – Restorasi gigi anterior dengan jembatan logam keramik pada kasus edge to edge maloklusi kelas III, hasil uji coba Mahasiswa Fakultas Vokasi Universitas Airlangga.
Gigi anterior adalah bagian penting dalam estetika senyum, sehingga kehilangan atau maloklusi pada gigi anterior dapat mempengaruhi penampilan. Salah satu kasus maloklusi yang sering terjadi adalah edge to edge, khususnya pada kelas III maloklusi. Prevalensi kasus ini mencapai 5,76% dan sering disebabkan oleh asimetri lengkung rahang atas atau bawah. Selain memengaruhi estetika, maloklusi ini meningkatkan daya kunyah gigi, sehingga membutuhkan perawatan restorasi yang kuat dan tahan lama.
Restorasi Gigi Tiruan Cekat dengan Jembatan Logam Keramik

Pada kasus edge to edge, perawatan yang umum digunakan adalah restorasi gigi tiruan cekat dengan bahan jembatan logam keramik, yang lebih tahan terhadap fraktur dibandingkan dengan restorasi all ceramic. Desain restorasi harus memperhatikan lengkung rahang, oklusi normal, dan menambahkan overjet serta overbite untuk mencapai keselarasan anatomi gigi.
Restorasi ini menggunakan beberapa komponen penting, seperti:
- Ridge lap pontik untuk memudahkan kebersihan.
- Double abutment dan rigid connector untuk memberikan stabilitas.
- Collar strut pada logam untuk menahan beban oklusal.
Proses Pembuatan Restorasi Logam Keramik
Prosedur pembuatan restorasi dimulai dengan pembuatan model kerja, dilanjutkan dengan pelilinan koping yang disesuaikan dengan lengkung rahang. Ketebalan koping pada bagian labial dibuat 0,1-0,2 mm lebih tebal dibanding bagian lingual. Selanjutnya, koping logam dibuat dan dilapisi dengan keramik, dengan penambahan overjet dan overbite sekitar 1 mm. Setelah fitting dan pembentukan anatomi, restorasi diakhiri dengan glazing dan finishing logam.
BACA JUGA: KNV 2024, Kolaborasi 3 Bidang Soroti Potensi Kecerdasan Buatan Era Digital
Keberhasilan restorasi ini bergantung pada perlekatan antara logam dan keramik, yang melibatkan beberapa jenis ikatan:
- Ikatan mekanik terjadi selama proses grinding dan sandblasting logam.
- Ikatan kimia terjadi saat proses degassing, yang membentuk lapisan oksida pada logam dan menghindari jebakan udara.
- Ikatan kompresi terbentuk saat pendinginan porselen setelah dibakar.
Bahan yang Digunakan dalam Restorasi Logam Keramik
Logam yang umum digunakan dalam restorasi ini adalah Nickel-chromium (Ni-Cr), karena memiliki sifat mekanik yang baik dan mudah dimanipulasi. Keramik yang digunakan biasanya feldspathic porcelain, yang merupakan bagian dari glass-based system. Komposisi kimia utama dari feldspathic porcelain meliputi silica (SiO2), alumina (Al2O3), sodium oxide (Na2O), dan potassium oxide (K2O).
***
Penulis : Anifa Fachruzia
Pembimbing : Eny Inayati, Sri Wahyuni
Editor : Oky Sapto Mugi Saputro – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR