VOKASI NEWS – Sanitasi dapur hotel yang tepat mencegah kontaminasi dan meningkatkan kepercayaan konsumen melalui kualitas makanan yang aman dan bersih.
Dalam dunia perhotelan, dapur adalah pusat utama pelayanan makanan. Di tengah persaingan industri yang semakin ketat, menjaga kualitas makanan dan memastikan keselamatan konsumen menjadi aspek vital. Salah satu kunci utama yang mendukung hal ini adalah penerapan standar sanitasi yang tepat dan berkelanjutan.
Sanitasi yang tidak diterapkan dengan baik dapat menyebabkan kontaminasi silang, timbulnya penyakit, dan menurunnya kepercayaan konsumen terhadap hotel. Kegiatan yang dilakukan di Hotel Bumi Surabaya City Resort selama enam bulan menunjukkan bahwa dapur hotel telah menerapkan prosedur sanitasi sesuai standar operasional, mulai dari pemeriksaan bahan makanan, kebersihan peralatan, hingga manajemen limbah.
Penerapan Sanitasi untuk Menjaga Kebersihan Dapur Hotel
Salah satu bentuk penerapan sanitasi adalah pemisahan tempat penyimpanan bahan makanan berdasarkan jenisnya, seperti sayuran, buah-buahan, dan daging. Langkah ini bertujuan untuk mencegah kontaminasi silang dan menjaga kualitas bahan tetap terjaga. Selain itu, penggunaan peralatan dapur berbahan stainless steel menjadi pilihan utama karena mudah dibersihkan dan tidak mudah berkarat, sehingga lebih higienis.
Dapur hotel juga dilengkapi dengan grease trap, alat untuk menyaring limbah minyak dan lemak agar tidak mencemari saluran pembuangan. Alat ini dibersihkan secara berkala, dan area sekitarnya disterilisasi menggunakan fogging oleh tim pest control guna menghindari munculnya serangga.
Standar Hygiene dan Edukasi untuk Mutu Layanan
Upaya lain yang dilakukan adalah penerapan SOP hygiene. Seluruh staf dapur diwajibkan menggunakan pakaian kerja sesuai standar, seperti apron, topi, dan sepatu safety, serta mencuci tangan sebelum memulai pekerjaan. Hal ini penting untuk menjaga kebersihan pribadi dan mencegah penyebaran bakteri.
Pelatihan dan edukasi terhadap karyawan juga menjadi bagian penting dalam menjaga kualitas dapur hotel. Para chef telah mengikuti pelatihan sertifikasi dan workshop sanitasi yang memberikan pemahaman mendalam tentang kebersihan dan keamanan pangan. Kesadaran kolektif seluruh tim dapur terhadap pentingnya sanitasi menjadi faktor utama keberhasilan dalam menjaga kualitas makanan.
Penerapan standar sanitasi memberikan dampak signifikan terhadap reputasi dan kepercayaan konsumen. Makanan yang bersih, aman, dan berkualitas tinggi akan meningkatkan kepuasan tamu dan memberikan citra positif bagi hotel. Sebaliknya, kelalaian dalam menjaga kebersihan dapat menurunkan nilai jual dan kepercayaan pelanggan.
[BACA JUGA: Bina Komunitas 2025: Inovasi Susu dan Jamur Tiram untuk Desa Wisata Berkelanjutan]
Langkah Strategis dalam Penerapan Sanitasi
Beberapa upaya strategis dalam penerapan sanitasi di dapur hotel, antara lain:
- Pemilihan dan Perawatan Peralatan Dapur
Penggunaan peralatan berbahan stainless steel dinilai efektif karena lebih higienis dan mudah dibersihkan. - Manajemen Limbah dan Grease Trap
Penggunaan grease trap untuk memisahkan limbah cair dari lemak menjadi bagian penting dalam menghindari pencemaran dan menjaga kebersihan area dapur. - Pemisahan Area Penyimpanan Bahan Makanan
Penggunaan chiller dan freezer yang dipisahkan berdasarkan jenis bahan (sayur, buah, daging) berperan dalam mencegah kontaminasi silang. - Penerapan SOP Hygiene dan Pelatihan Karyawan
SOP mencakup tata cara berpakaian, mencuci tangan, hingga metode penyimpanan dan pengolahan makanan. Pelatihan rutin dan workshop sanitasi menjadi pendukung penerapan yang optimal. - Inovasi Sanitasi Ramah Lingkungan
Penggunaan bahan pembersih alami dan sistem manajemen kebersihan digital menjadi tren baru yang efektif dan berkelanjutan.
Penerapan standar sanitasi di dapur hotel bukan sekadar kewajiban prosedural, tetapi merupakan bentuk komitmen terhadap kualitas pelayanan dan perlindungan konsumen. Kolaborasi antara manajemen hotel dan seluruh staf menjadi fondasi utama dalam menciptakan dapur yang bersih, sehat, dan terpercaya.
***
Penulis: Reyhan Galis Pravangesta
Editor: Habibah Khaliyah