Sejarah Benteng Kedung Cowek Surabaya

VOKASI NEWS – Menguak sejarah di balik megahnya bangunan bersejarah Banteng Kedung Cowek di Surabaya yang sudah berdiri sejak tahun 1900.

Pada abad ke-18 tanah Jawa terus menjadi sorotan para penjajah. Belanda, yang pada saat itu menguasai perdagangan di Nusantara, merasa perlu untuk mendirikan benteng di kawasan Surabaya. Benteng ini didirikan sebagai bagian dari sistem pertahanan mereka. Pembangunan benteng tersebut  dimulai pada tahun 1900 yang ditanda tangani oleh Kapten Zeni J.C. Pembangunan dari benteng kedung cowek ini memerlukan biaya yang cukup banyak. Menurut beberapa sumber kurang lebih 5 juta golden dikeluarkan dalam pembangunan benteng, sekaligus dengan pengadaan meriam artilerinya.

Benteng Kedung Cowek yang Membentang Luas

Benteng kedung cowek ini dibangun membentang di sepanjang pantai Surabaya hingga Gresik, pada bagian sisi timur kaki jembatan suramadu. Akan tetapi pada tahun 1925 pembangunan benteng terpaksa dihentikan karena adanya krisis ekonomi. Benteng tersebut hanya digunakan oleh pasukan Belanda untuk menyimpan peluru dan persenjataan. Belum ada satupun peluru yang digunakan oleh pasukan Belanda, pada tahun 1942 benteng direbut paksa oleh Jepang. Jepang menjadikan benteng tersebut sebagai basis pertahanan laut dengan menambah persenjataan.

Pada tahun 1945 benteng tersebut digunakan pasukan Sriwijaya untuk bermarkas, pasukan Sriwijaya memanfaatkan benteng ini sebagai basis pertahanan. Mereka berhasil merebut beberapa senjata dan amunisi dari Jepang dan juga Inggris. Namun, perlawanan pasukan Sriwijaya tidak berlangsung lama. Pada suatu hari, pasukan Inggris di bawah pimpinan Komandan Eric Carden Robert telah mengepung Benteng Kedung Cowek. Terjadilah pertempuran besar pada tanggal 10 November 1945 yang pada saat ini diperingati sebagai hari pahlawan.

Peperangan tersebut dimenangkan oleh pasukan Inggris karena mereka memiliki keunggulan dalam persenjataan. Inggris mulai menempati benteng pada tanggal 29 November 1945. Akan tetapi hal tersebut tidak berlangsung lama pasukan Sriwijaya yang masih selamat dari kejadian tersebut bergabung dengan pasukan-pasukan lain yang masi melawan Inggris. Sehingga dapat kembali mengepung benteng kedung cowek, hingga pada akhirnya benteng tersebut utuh menjadi milik warga Surabaya.

Kondisi Benteng Kedung Cowek Setelah Kemerdekaan

Setelah kemerdekaan Indonesia hingga saat ini, kondisi Benteng inidi Surabaya sama sekali tidak mengalami perubahan. Pada masa kolonial Belanda terdapat amunisi yang tersimpan didalam benteng tersebut namun, pada tahun 2017 silam amunisi tersebut telah dipindahkan oleh TNI Angkatan Darat dan disimpan di Pusat Kodam V/Brawijaya Malang, pemindahan amunisi tersebut dilakukan secara manual dengan menggunakan kendaraan milik TNI Angkatan darat. Pada saat ini benteng tersebut resmi menjadi milik TNI Angkatan Darat dan dikelola sepenuhnya oleh Kodam V/Brawijaya

Benteng ini sendiri berlokasi di Kelurahan Kedung Cowek, Kecamatan Bulak, Surabaya, yang dimana lokasi dari benteng tersebut tidak jauh dari gerbang tol Jembatan Suramadu. Kisah ini juga dikemas dalam bentuk Video Story Telling Sejarah Benteng Kedung Cowek Surabaya yang tentunya dengan tampilan yang berbeda serta lebih menarik, jika ingin mengetahui tampilan kisah ini dalam bentuk video story telling, dapat diakses melalui https://youtu.be/HivF64_jv00 .  

BACA JUGA : Strategi Pengembangan Pasar Djadoel di Taman Wisata Tawun Sebagai Wisata Unggulan di Kabupaten Ngawi

***

Penulis : Septanindya Putri Ayunda

Editor : Maulidatus Solihah