VOKASI NEWS – Mengetahui peran sistem informasi akuntansi dalam proses pelaporan penerimaan pendapatan atas penjualan piutang dalam sebuah perusahaan.
Perusahaan jasa adalah usaha yang bergerak pada bidang penyediaan pelayanan kepada konsumen. Dalam menjalankan usahanya, perusahaan jasa seringkali memberikan kredit pada pelanggan sehingga menimbulkan piutang usaha. Pengelolaan piutang usaha yang efektif serta efisien menjadi hal penting untuk perusahaan jasa dalam menjaga arus kas serta meningkatkan profitabilitas.
Pentingnya Sistem Informasi Akuntansi Dalam Pelaporan Penerimaan Pendapatan
Piutang yang tidak dikelola dengan baik dapat menyebabkan masalah likuiditas, menghambat kegiatan operasional, dan juga menurunkan kinerja keuangan secara keseluruhan. Oleh sebab itu, perusahaan jasa perlu mengimplementasikan sistem informasi akuntansi yang kuat untuk mengelola siklus penerimaan pendapatan terhadap penjualan kredit. Sistem informasi akuntansi berperan vital dalam mengelola siklus penerimaan pendapatan atas penjualan kredit perusahaan jasa.
Hal tersebut mencakup prosedur serta proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan, pengendalian transaksi, penerimaan pendapatan, serta pengelolaan piutang. Sistem informasi akuntansi yang terkomputerisasi, membantu perusahaan jasa memperoleh informasi yang akurat untuk pengambilan keputusan terkait dengan pengelolaan piutang dan arus kas. Dengan adanya sistem yang terintegrasi, seluruh data serta informasi keuangan dapat diakses dan dianalisis secara real-time.
Penerapan sistem yang efektif untuk siklus penerimaan pendapatan perusahaan jasa, diharapkan mampu meningkatkan pengendalian internal, meminimalisir risiko kesalahan, dan mendukung pelaporan yang andal. Sistem informasi akuntansi yang baik memungkinkan pemantauan tiap transaksi penjualan dan penerimaan pendapatan. Hal ini akhirnya akan berdampak positif pada kinerja dan daya saing perusahaan jasa di tengah persaingan yang semakin kompetitif.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif untuk menggambarkan sistem informasi akuntansi yang terkait dengan pelaporan penerimaan pendapatan penjualan kredit di dalam perusahaan jasa. Data primer didapatkan melalui wawancara mendalam dengan manajer keuangan dan staff akuntansi.
BACA JUGA: Mengetahui Korelasi HbA1c dan Kolesterol Total pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2
Sedangkan data sekunder berasal dari jurnal pendukung. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara dan observasi langsung. Analisis data mengikuti Miles dan Huberman (1994) dengan tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Validitas data diverifikasi menggunakan triangulasi sumber dan metode.
Proses Pencatatan Pelaporan Penerimaan Pendapatan
Analisis sistem informasi akuntansi pelaporan penerimaan pendapatan penjualan kredit PT. Telkom Medan mengungkapkan, prosedur yang dirancang dengan baik tersebut digunakan untuk memastikan pencatatan penerimaan pendapatan berlangsung teratur serta akurat. Proses ini dimulai dari pencatatan dalam register yang memberikan jejak, dokumentasi awal atas tiap penerimaan. Laporan harian ini digunakan untuk memantau setiap penerimaan pendapatan, dan memungkinkan manajemen untuk mengambil langkah tepat sesuai dengan informasi.
Langkah selanjutnya adalah proses merekap serta membuat realisasi pendapatan, bertujuan dalam memastikan semua pendapatan yang diterima itu telah dicatat dengan benar serta diakui sesuai periode akuntansi yang berlaku. Penyetoran ini dilakukan untuk mengamankan kas perusahaan, sementara pencatatan dalam jurnal penerimaan pendapatan, dilakukan untuk melengkapi siklus akuntansi dengan mendokumentasikan transaksi secara rinci dalam buku besar perusahaan.
Langkah Mengurangi Risiko Kesalahan Dalam Pemeriksaan
Prosedur tersebut sudah cukup baik, namun perbaikan pengendalian internal jadi fokus utama untuk meningkatkan efektivitas. Salah satu langkah yang diusulkan adalah pemeriksaan mendadak, di mana inspeksi tiba-tiba dilakukan untuk memastikan setiap karyawan mematuhi prosedur yang telah ditetapkan. Hal ini tidak hanya membantu dalam mencegah kesalahan atau penyalahgunaan dalam proses penerimaan pendapatan, tetapi meningkatkan ketaatan terhadap standar operasional perusahaan.
Selain itu, rotasi tugas diperlukan untuk mencegah kejenuhan serta mengurangi risiko kesalahan. Dengan merotasi tugas secara berkala, karyawan akan tetap dapat bersemangat dan fokus dalam menjalankan tugas, dan memperkuat pengendalian internal dengan memungkinkan pemeriksaan silang antar karyawan terhadap pekerjaan satu sama lain.
Secara keseluruhan, meski sistem informasi akuntansi penerimaan pendapatan pada PT. Telkom Medan sudah berjalan dengan baik dalam hal prosedur serta pelaksanaan, peningkatan dalam pengendalian internal seperti pemeriksaan mendadak serta rotasi tugas pihak karyawan, dapat membawa manfaat di dalam memastikan keakuratan dan integritas pelaporan penerimaan pendapatan. Hal ini tidak hanya mendukung pengelolaan kas yang efisien, namun memperkuat kredibilitas laporan keuangan dari sebuah perusahaan dan mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik berdasarkan informasi yang akurat dan tepat waktu.
***
Penulis: Andhini Izhaturrachmania Hadi
Editor: Puspa Anggun Pertiwi