VOKASI UNAIR

Sistem Kontrol dan Monitoring Budidaya Tanaman Anggrek Berbasis IoT

Sistem Kontrol dan Monitoring Budidaya Tanaman Anggrek Berbasis IoT_Dokumen Istimewa

VOKASI NEWS – Tanaman anggrek yang populer memerlukan perawatan khusus, sehingga teknologi IoT penting untuk memonitor dan mengontrol kondisi pertumbuhannya secara otomatis.

Tanaman anggrek adalah salah satu jenis tanaman hias yang termasuk dalam famili Orchidaceae. Anggrek tersebar di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Bunga dan tanaman ini sangat popular sehingga banyak orang membudidayakan tanaman tersebut Jenis yang paling diminati oleh masyarakat yaitu anggrek jenis Phalaenopsis atau anggrek bulan. Tanaman anggrek merupakan tipe tanaman yang memiliki kecepatan tumbuh relatif lambat. 

Pertumbuhan tanaman anggrek dapat dipengaruhi beberapa faktor yaitu intensitas cahaya, suhu, kelembaban, kebutuhan air, pupuk, serangan hama, dan penyakit tanaman. Oleh karena itu, dalam hal teknik budidaya perlu diperhatikan dan perawatan yang cukup baik agar proses pertumbuhan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas pada tanaman anggrek. Tanaman anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis) membutuhkan kondisi spesifik untuk pertumbuhan optimal pada kelembaban udara 60% – 80% dan kelembaban tanah 60%. 

Harga anggrek saat ini masih relatif mahal maka diperlukan sebuah perawatan pada tanaman anggrek lebih intensif. Masih banyak orang yang merawat anggrek secara manual dengan menggunakan tenaga manusia. Contohnya seperti melakukan penyiraman menggunakan ember tanpa memperhatikan kondisi tanaman tersebut. Dengan adanya sebuah perkembangan teknologi yang pesat saat ini dibutuhkan rancangan model alat untuk mengontrol dan memonitoring kelembaban tanah, suhu, kelembaban udara, dan intensitas cahaya secara otomatis. 

Hal tersebut bertujuan untuk membantu pembudidaya dan masyarakat dalam monitoring dan perawatan tanaman anggrek bulan secara lebih efisien dan efektif. Oleh karena itu, penelitian ini merancang dan mengembangkan sistem kontrol dan monitoring budidaya anggrek berbasi iot. Adanya alat ini diharapkan menjadi inovasi baru yang bisa membantu pembudidaya dan Masyarakat dalam penyiraman pada tanaman anggrek agar dapat mengoptimalkan penggunaan air yang lebih efektif.

Cara Kerja dan Hasil Penelitian Alat Monitoring Tanaman Anggrek

Cara kerja alat ini adalah saat mode pompa otomatis (auto ON) diaktifkan, maka sistem akan berjalan sesuai dengan set point yang telah ditentukan. Jika kelembaban tanah kurang dari 60%, pompa air tanah akan menyala dan mengeluarkan air. Sedangkan jika kelembaban udara kurang dari 60% dan lebih dari 80%, pompa air udara akan menyala dan mengeluarkan air. Sebaliknya, saat mode pompa otomatis (auto OFF) dinonaktifkan, sistem dapat dijalankan secara manual.

BACA JUGA: Strategi Efektif dalam Manajemen Piutang untuk Meningkatkan Kinerja Bisnis

Hasil penelitian menunjukkan sistem dapat bekerja dengan melakukan pengontrolan terhadap kelembaban tanah dan kelembaban udara. Dari hasil tersebut menunjukkan hasil yang baik sesuai dengan parameter atau set point yang telah ditentukan. Selain itu, untuk kinerja pada setiap komponen sensor dan sistem dapat bekerja cukup efektif dan akurat dengan baik

Tantangan dan Peningkatan Monitoring Budidaya Anggrek

Tantangan utama yang dihadapi adalah kebutuhan kalibrasi sensor yang lebih lanjut untuk mendapatkan nilai pengukuran yang lebih konsisten. Selain itu, dalam pengembangan alat yang dapat mengontrol dan memonitoring kelembaban tanah, suhu, kelembaban udara dan intensitas cahaya secara otomatis. Implementasi aplikasi android yang memungkinkan monitoring dan kontrol secara real-time dari data sensor yang dikirim. Aplikasi ini dapat memudahkan pengguna dalam mengawasi kondisi tanaman dari jarak jauh dan memberikan fleksibilitas dalam pengaturan sistem.

Penelitian berkelanjutan disarankan untuk adanya penambahan fitur untuk menyimpan data dari ESP32. Contohnya seperti data dari kelembaban tanah, kelembaban udara, suhu dan intensitas Cahaya. Selain itu, untuk aplikasi IoT sendiri sebaiknya ditambahkan dengan fitur notifikasi untuk mengetahui saat pompa dalam keadaan penyiraman otomatis maupun secara manual. Serta, pengembangan sistem water pump dengan daya 5V bisa diubah dengan penambahan daya pada water pump 12V. Hal tersebut dilakukan agar tekanan pada air keluaran water pump bisa keluar secara optimal dan menjangkau seluruh area dalam penyiraman kelembaban udara.

***

Penulis: Muhammad Hizbullah Imansyah

Editor: Puspa Anggun Pertiwi

Share Media Sosmed

Pilihan Kategori

Name Link
Form permohonan peliputan, publikasi dan penerbitan
Panduan Prosedur Peliputan
Panduan Penulisan Artikel

Pastikan karya kamu sesuai panduan yang ada ya voks, tetap semangat!