VOKASI NEWS – Sistem pendeteksi kebakaran berbasis IoT dengan sensor asap dan api menghadirkan peringatan real time melalui ESP32 dan notifikasi Telegram.
Perkembangan teknologi digital membuka peluang besar dalam peningkatan sistem peringatan dini kebakaran melalui pemantauan lingkungan secara berkelanjutan. Kebakaran merupakan ancaman serius yang dapat menimbulkan kerugian material dan korban jiwa dalam waktu singkat apabila tidak ditangani sesuai prosedur mitigasi standar (BNPB, 2023). Kondisi tersebut mendorong perlunya sistem yang mampu memberikan peringatan real time, sehingga respons dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan metode konvensional.
Internet of Things (IoT) menjadi pendekatan modern yang memungkinkan perangkat elektronik memantau kondisi berbahaya dan mengirimkan informasi melalui jaringan internet dengan akurasi tinggi (Kominfo, 2023). Pendekatan ini membuat sistem pendeteksi kebakaran lebih adaptif, efisien, dan mudah diintegrasikan dengan berbagai perangkat.
Integrasi Sensor Asap dan Api untuk Akurasi Deteksi
Pengembangan sistem pendeteksi kebakaran berbasis IoT ini memanfaatkan kombinasi sensor MQ-2 dan sensor infrared flame. Sensor MQ-2 bekerja dengan mendeteksi perubahan resistansi ketika terpapar asap atau gas hasil pembakaran (Datasheet MQ-2, 2022). Sementara itu, sensor flame mendeteksi radiasi inframerah dari nyala api dalam jarak efektif tertentu, sehingga mampu merespons keberadaan api dengan cepat.
Penggunaan kedua sensor secara bersamaan meningkatkan akurasi deteksi, karena kejadian kebakaran umumnya menampilkan keberadaan asap dan api dalam waktu yang hampir bersamaan. Dengan demikian, sistem dapat mengurangi potensi kesalahan deteksi dan menghasilkan peringatan yang lebih andal.
Pemrosesan Data dan Notifikasi Digital Berbasis ESP32
Sebagai pusat pengolahan data, ESP32 dipilih karena memiliki konektivitas WiFi stabil, konsumsi daya rendah, serta kemampuan pemrosesan tinggi untuk membaca data sensor secara real time. Informasi lokasi diperoleh melalui layanan IP Geolocation API, yang memungkinkan sistem menentukan posisi kejadian tanpa modul GPS tambahan (ipgeolocation.io, 2024).
Untuk notifikasi darurat, sistem mengirimkan peringatan melalui bot Telegram. Pesan yang dikirim meliputi nilai sensor, status deteksi kebakaran, waktu kejadian, dan lokasi terverifikasi. Mekanisme ini memudahkan masyarakat maupun pihak terkait untuk segera melakukan tindakan sesuai standar penanganan darurat.
Kontribusi IoT terhadap Mitigasi Kebakaran Modern
Sistem pendeteksi kebakaran berbasis IoT memberikan kontribusi besar terhadap efisiensi pemantauan lingkungan. Integrasi sensor, mikrokontroler, layanan API, dan platform notifikasi menciptakan mekanisme peringatan yang cepat, akurat, dan mudah diakses dalam berbagai situasi.
Dengan kemampuan pemantauan jarak jauh, sistem ini dapat diterapkan pada area indoor maupun outdoor. Hal ini menjawab kebutuhan mitigasi kebakaran modern yang lebih responsif dibandingkan perangkat konvensional yang tidak terhubung ke jaringan digital.
[BACA JUGA: PANORAMIC: Prepare Now with Radiology Mentoring Scholarship Center 2025 IS BACK!]
***
Penulis: Kayla Intisaar Saab



