VOKASI NEWS – Bagi pengguna gigi tiruan lepasan berbahan resin akrilik, masalah patah pada basis gigi tiruan adalah hal yang cukup sering terjadi. Berdasarkan penelitian Choudhari (2019), jenis kerusakan yang paling umum adalah patah di bagian tengah atau midline, yang mencapai 46,87% pada rahang atas dan 61% pada rahang bawah. Kerusakan ini bisa mengganggu fungsi mengunyah, kenyamanan, bahkan kepercayaan diri.
Kenapa Gigi Tiruan Bisa Patah?
Fraktur di garis tengah seringkali disebabkan oleh jatuhnya gigi tiruan secara tidak sengaja atau desain serta konstruksi yang kurang optimal (Naik, 2009). Kondisi ini membuat pengguna harus segera melakukan reparasi (perbaikan ulang) agar gigi tiruan tetap berfungsi dengan baik.
BACA JUGA: [Pembuatan Gigi Tiruan Sebagian Lepasan Nesbit Nylon Thermoplastic pada Kasus Deep Bite]
Metal Mesh sebagai Solusi Penguat
Salah satu cara efektif untuk memperbaiki gigi tiruan yang patah adalah dengan cara menambahkan bahan penguat berupa metal mesh. Bahan ini terbuat dari stainless steel yg berbentuk jaring kawat yg terikat satu sama lain yang dapat memperkuat struktur gigi tiruan, terutama di bagian yang rawan patah.
Menurut Kumar et al. (2021), penggunaan metal mesh tidak hanya menambah kekuatan, tetapi juga memungkinkan basis akrilik dibuat lebih tipis, sehingga mendukung kenyamanan bicara. Selain itu, penelitian oleh Im et al. (2017) menunjukkan bahwa gigi tiruan dengan metal mesh lebih tahan terhadap tekanan pengunyahan harian.
Bagaimana Cara Pemasangannya?
Metode yang umum digunakan adalah metode sandwich (Agarwal et al., 2021). Caranya:
- Ukuran metal mesh diukur dan ditandai sesuai bentuk basis gigi tiruan.
- Resin akrilik diaplikasikan di atas basis.
- Metal mesh ditempatkan di atas resin.
- Resin tambahan ditambahkan untuk melapisi mesh hingga tertutup sempurna, lalu dibiarkan mengeras.
Kerusakan pada gigi tiruan resin akrilik memang sering sekali terjadi, terutama di bagian tengah atau midline. Penambahan metal mesh terbukti dapat meningkatkan kekuatan dan ketahanan gigi tiruan, sehingga pengguna bisa lebih nyaman dan percaya diri. Dengan prosedur yang tepat, hasil perbaikan bisa awet dan tetap nyaman digunakan sehari-hari.
***
Penulis: Senja Fitria Rahman
Editor: Oky Sapto Mugi Saputro