VOKASI NEWS – Pertolongan luka bakar yang tepat menjadi kunci mencegah komplikasi serta menyelamatkan nyawa, terutama bagi ibu rumah tangga yang berisiko tinggi akibat aktivitas memasak.
Di Indonesia, berdasarkan data (Riskesdas, 2018), prevalensi luka bakar mencapai 1,3%. Papua mencatat angka tertinggi sebesar 2,1%. Sementara Sulawesi Utara terendah dengan 0.5%. Jawa Timur sendiri mencatat angka 1,1%. Ibu rumah tangga menjadi kelompok yang memiliki risiko tinggi mengalami luka bakar karena intensitas kegiatan memasak yang tinggi dan paparan terhadap sumber panas seperti kompor, minyak panas, dan air mendidih.
Dalam upaya mencegah peningkatan komplikasi luka bakar dalam rumah, Tim Kelompok 4, Mahasiswa Keperawatan UNAIR melakukan aksi sosial di Balai RT Perumahan Graha Bunder Regency, Gresik. Kegiatan ini bertujuan memberikan penyuluhan kepada 20 ibu PKK mengenai pertolongan pertama luka bakar dalam rumah. Sebagai bagian dari mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah (KMB) aksi ini menjadi bentuk pengabdian mahasiswa semester tiga kepada masyarakat.
Tim Kelompok 4 terdiri dari delapan mahasiswa, yaitu Sinta Wulandari, Poespa Zakaria, Rini Dwi Aryani, Adinda Muslim Saffara, Alifatus Bilbina, Destania Dwi Puspita, Wulan Dina Maharani dan Hania Dwi Rahmadita. Tim ini turut didampingi oleh dosen fasilitator Ns. Hafna Ilmy Muhalla S.Kep., M.Kep., Sp.Kep. M.B. Aksi sosial ini tak hanya sekedar menyampaikan materi mengenai pertolongan pertama luka bakar, tetapi juga berfokus pada peningkatan perilaku hidup sehat dengan cara penanganan luka yang benar.
Serangkaian Kegiatan Sosialisasi Pertolongan Pertama Luka Bakar
Para ibu PKK diberikan penyuluhan tentang penyebab luka bakar, jenis-jenis luka bakar, serta pertolongan pertama luka bakar dalam rumah. Aksi sosial ini terbagi menjadi beberapa sesi, yaitu pre-test, penyampaian materi post-test, tanya jawab, hingga sharing tentang pengalaman ibu. Melalui kegiatan ini, diharapkan para kader PKK mampu menerapkan serta mentransfer ilmu kepada ibu rumah tangga lainnya.
Selama sesi penyuluhan para ibu PKK yang berpartisipasi terlihat sangat antusias. Suasana ini tampak sekali ketika para peserta dapat aktif, tanggap bersama moderator dan pemateri sebagai pemandu kegiatan. Dalam memeriahkan penyuluhan, pemandu kegiatan menghadirkan sharing session yang disertai dengan reward dengan kategori peserta aktif dan terbaik. Lalu dilanjutkan dengan kegiatan terakhir yaitu foto bersama dengan ibu PKK yang telah berpartisipasi dalam kegiatan ini.
BACA JUGA: Apron Radiologi Sebagai Pelindung Keselamatan Pasien dan Proteksi Radiasi
***
Penulis: Rini Dwi Aryani
Editor: Puspa Anggun Pertiwi