VOKASI NEWS – Proyek pembuatan konten promosi video pendek Instagram Reels pada akun sosial media Instagram @Lailibrand dengan model pendekatan AIDA.
Media sosial kini menjadi instrumen penting dalam strategi pemasaran digital. Instagram, sebagai salah satu platform terpopuler, menghadirkan fitur Reels yang mampu menarik perhatian audiens melalui konten video singkat. Fitur ini bukan sekadar hiburan, melainkan juga sarana strategis untuk membangun identitas merek dan memperluas jangkauan pasar.
Artikel ini membahas bagaimana proyek pembuatan konten promosi melalui Instagram Reels dapat meningkatkan brand awareness @Lailibrand dengan menggunakan pendekatan AIDA (Attention, Interest, Desire, Action).
Instagram Reels dan Tantangan Brand Lokal
Indonesia termasuk negara dengan pengguna media sosial terbesar. Laporan We Are Social 2025 menyebutkan lebih dari separuh populasi aktif menggunakan media sosial, membuka peluang besar bagi merek lokal untuk menjangkau audiens.
Brand Lailibrand, bagian dari PT Kreasi Universal, menghadapi tantangan rendahnya brand awareness meskipun memiliki produk kesehatan dan kecantikan berkualitas. Untuk itu, strategi content marketing dengan model AIDA dipilih karena relevan dengan pola konsumsi digital masyarakat, khususnya segmen ibu-ibu produktif (mompreneur).
Model AIDA terdiri dari empat tahap yang menggambarkan perjalanan konsumen dari perhatian hingga tindakan:
- Attention (Perhatian): Menarik perhatian audiens dengan visual atau audio yang kuat.
- Interest (Ketertarikan): Mempertahankan minat melalui storytelling atau demonstrasi produk.
- Desire (Keinginan): Membangun kebutuhan melalui testimoni, bukti nyata, atau narasi emosional.
- Action (Tindakan): Mengarahkan audiens untuk bertindak melalui CTA seperti “klik link di bio” atau “DM sekarang”.
Strategi Kreatif dengan Pendekatan AIDA
Proses produksi konten Reels dilakukan dalam tiga tahap utama:
- Pra-Produksi: riset audiens, pembuatan ide, storyline, dan storyboard sesuai karakter segmen mompreneur.
- Produksi: pengambilan gambar dengan visual menarik, musik sesuai, dan narasi emosional agar lebih relatable.
- Pasca-Produksi: editing video agar singkat, padat, serta dilengkapi teks dan CTA yang jelas.
Hasil proyek menunjukkan bahwa Reels dengan storytelling emosional jauh lebih efektif dibanding konten statis. Engagement berupa komentar, likes, dan pengikut baru meningkat secara signifikan. Konsistensi unggahan—minimal tiga kali seminggu—juga terbukti memperluas jangkauan audiens dan peluang konversi.
Strategi ini selaras dengan misi PT Kreasi Universal yang berfokus pada pemberdayaan perempuan melalui usaha berbasis digital.
Dampak, Tantangan, dan Peluang ke Depan
Promosi berbasis Instagram Reels tidak hanya meningkatkan brand awareness, tetapi juga membangun kedekatan dengan komunitas. Interaksi dua arah dan User Generated Content (UGC) memperluas jangkauan tanpa biaya tambahan.
Namun, tantangan tetap ada, seperti kebutuhan sumber daya kreatif dan perubahan tren media sosial yang cepat. Untuk mengatasinya, beberapa langkah yang direkomendasikan adalah:
- Mengembangkan konten berbasis komunitas.
- Memperkuat pesan melalui pendekatan semiotik.
- Berkolaborasi dengan influencer atau momfluencer.
Secara akademis, proyek ini memperkaya literatur mengenai efektivitas Reels berbasis AIDA dalam konteks lokal Indonesia. Secara praktis, strategi ini dapat menjadi contoh bagi UMKM dan brand lokal lain yang ingin memanfaatkan Reels sebagai promosi hemat biaya namun berdampak besar.
Tren konsumsi digital yang mengarah ke video singkat membuat Reels diprediksi terus dominan. Integrasi kecerdasan buatan (AI) juga akan memperkuat personalisasi konten, menjadikan strategi ini semakin relevan di masa depan.
[BACA JUGA: Konten Kreator Dongkrak Wisata Kampung Heritage Peneleh]
***
Penulis: Hesty Roma Novanda