Strategi Diet yang Tepat dengan Pedoman 3J untuk Penderita Diabetes Melitus

VOKASI NEWS – Salah satu penatalaksanaan penyakit Diabetes Melitus, yaitu manajemen diet pasien. Diet Diabetes Melitus merupakan perencanaan makan secara teratur dan seimbang yang disarankan untuk pasien DM. Hal tersebut bertujuan untuk menjaga kadar gula darah stabil dan mencegah terjadinya komplikasi penyakit lainnya. Diet untuk penderita Diabetes Melitus meliputi pengaturan pola makan yang didasarkan pada jumlah, jenis, dan jadwal pemberian makanan (3J). 

Prinsip diet untuk penderita Diabetes Melitus adalah untuk mengurangi konsumsi karbohidrat sehingga mekanisme pengaturan gula dalam darah tidak terganggu (PERKENI, 2021). Untuk menjaga pola makan yang sehat, penderita Diabetes Melitus harus membatasi asupan karbohidrat. Selain itu juga mengurangi makanan yang tinggi lemak jenuh atau kolesterol, mengurangi gula dan garam, dan mengonsumsi makanan yang tinggi serat (Astiyah, 2022). 

Makanan yang dianjurkan untuk diet adalah karbohidrat sebanyak 45-65% dari asupan energi, lemak 20-25% dari kebutuhan kalori, protein 10-20% kcal dari asupan energi. Selain itu juga natrium <1500 mg per hari dengan catatan kecuali pasien dengan hipertensi terdapat pengurangan natrium dan serat 20-35 gram per hari (Trisnadewi et al., 2022). 

Pedoman diet penderita Diabetes Melitus harus memperhatikan 3J, yaitu Jenis, Jumlah, dan Jadwal makanan yang dikonsumsi. Berikut penjelasan masing-masing indikator diet untuk pasien Diabetes Melitus: 

Jumlah Makanan Diet Diabetes Melitus

Jumlah memiliki arti mengonsumsi makanan dalam jumlah yang tepat atau mengatur porsi makanan yang dikonsumsi. Penderita Diabetes Melitus disarankan untuk tetap mengonsumsi sejumlah makanan yang sama pada umumnya karena jumlah kalori harus terpenuhi. Contohnya seperti kebutuhan protein, karbohidrat, lemak, dan zat lainnya. 

BACA JUGA: Menyelami Dunia Pet Grooming: Pengalaman Magang Mahasiswa di Klinik Hewan Populer

Jika pasien Diabetes Melitus memerlukan 1.500 kalori setiap hari maka dapat dibagi menjadi 3x makan, yaitu sarapan pagi sebesar 400-500 kalori, makan siang sebesar 450-550 kalori, makan malam sebesar 350-450 kalori, dan kudapan sebesar 350-450 kalori. Hal tersebut perlu diimbangi dengan pembakaran kalori melalui olahraga sebanyak 100-200 kalori (Suryati, 2021).

Jenis Makanan 

Memilih jenis bahan makanan yang sesuai untuk penderita Diabetes supaya terbiasa dengan makanan yang lebih bervariasi dapat membantu menciptakan kebiasaan pola makan yang baik. Makanan yang harus dihindari adalah makanan yang mengandung karbohidrat sederhana. Contohnya seperti gula pasir, gula jawa, susu kental manis, minuman botol manis, es krim, kue-kue manis, dodol), tinggi kolesterol, lemak trans, dan lemak jenuh (seperti kue, makanan siap saji, goreng-gorengan). 

Selain itu juga makanan tinggi natrium (seperti telur asin, ikan asin, dan makanan yang diawetkan). Makanan yang dikonsumsi oleh penderita Diabetes Melitus biasanya tidak banyak bervariasi, sehingga menyebabkan banyak pasien yang merasa bosan. Oleh karena itu, variasi diperlukan agar penderita Diabetes Melitus tidak bosan dalam menerapkan diet.

Jadwal Makan Diet Diabetes Melitus

Pengaturan jadwal makan untuk penderita Diabetes Melitus adalah 3 kali makan utama dan 3 kali makan selingan dengan interval waktu 3 jam (Trisnadewi et al., 2022). Jadwal makanan yang diikuti sesuai dengan waktu yang ditentukan dimaksudkan untuk menjaga waktu makan teratur dan tepat. Selain itu juga untuk membantu menstabilkan gula darah. 

Penderita Diabetes Melitus harus menjaga jarak 4-5 jam antara 2x makan. Hal ini perlu diperhatikan bagi pasien yang mengkonsumsi obat agar pankreas dapat menghasilkan insulin yang cukup untuk mengangkut gula ke dalam tubuh. Pola diet pasien Diabetes Melitus berhubungan langsung dengan status gizi seseorang. Oleh karena itu, mengonsumsi makanan dengan cara yang seimbang dapat memenuhi kebutuhan nutrisi penderita. 

Pola makan pasien Diabetes Melitus dirancang untuk mengurangi asupan gula dan mengurangi jumlah lemak yang digunakan untuk menghasilkan gula. Setelah itu, cadangan energi yang tersimpan akan digunakan untuk menghasilkan energi dan penggunaan glukosa sebagai energi makanan yang akan mengurangi kadar glukosa dalam darah.

***

Penulis: Heti Kurniawati

Editor: Puspa Anggun Pertiwi