Sustainable University-Industry Collaboration: Well-being Strategy dan Optimalisasi Pelayanan Tamu Melalui Penyelarasan di Shangri La Hotel Surabaya

VOKASI NEWS – Mengoptimalisasi kesejahteraan hotelier melalui penyelarasan well-being strategy di Shangri-La Hotel Surabaya. 

Arus globalisasi dan persaingan internasional yang semakin intens, menjadikan konsep kesejahteraan menjadinci utama dalam membangun sumber daya manusia yang tangguh dan inovatif. Untuk mencapai kemajuan yang berkelanjutan, pemerintah dan institusi Indonesia telah menetapkan standar baru dalam pembangunan manusia. Salah staunya melalui penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. 

Mengikuti jejak ini, diadakannya seminar SUIC – Sustainable University Industry Collaboration dengan tema “Well-being strategy dan optimalisasi pelayanan tamu melalui penyelarasan well-being Shangri La Hotel Surabaya” di Universitas Airlangga. Kegiatan ini membuka dialog penting tentang bagaimana strategi kesejahteraan dan optimalisasi pelayanan tamu dapat menjadi pilar dalam mewujudkan visi tersebut. Seminar ini menjadi wadah reflektif bagi para industri dan akademisi untuk merumuskan langkah-langkah strategis membawa industri perhotelan Indonesia ke kancah global sebagai pemain utama yang berdaulat dan mandiri.

Sustainable University Industry Collaboration (SUIC) for the Best Experience

Pada Kamis, 16 Mei 2024, kegiatan seminar berlangsung di Gedung B Fakultas Vokasi UNAIR. Nur Emma Suriani, berperan sebagai pelaksana program mengkoordinasikan seluruh rangkaian kegiatan. Seminar ini tidak hanya menjadi ajang berbagi pengetahuan, tetapi juga platform kolaboratif di mana ide-ide inovatif dapat bertemu dengan praktik-praktik terbaik. Joyce Gunawan, Training Manager dari Shangri-La Hotel turut serta menjadi pembicara utama. Joyce Gunawan memperkaya diskusi dengan pengalaman dan wawasan yang dimilikinya tentang penerapan well-being di Shangri-La Hotel.

Seminar ini berhasil menyoroti pentingnya well-being yang holistik, mencakup kesehatan fisik, kestabilan finansial, hubungan sosial yang baik, pencapaian tujuan, dan lingkungan yang mendukung. Dengan fokus pada penyelarasan well-being, Shangri-La Hotel telah menerapkan berbagai inisiatif. Seperti fasilitas spa yang menawarkan ketenangan, serta kasur dan bantal berkualitas tinggi yang terbuat dari bulu angsa. Itu semua untuk memastikan kenyamanan maksimal bagi tamu.

Inovasi digital seperti ‘Guestpedia’ yang diterapkan oleh Hotel menjadi bahasan yang menarik karena layanan tersebut dapat diakses semua Hotel Shangri-La di seluruh dunia. Shangri-La Hotel juga berkomitmen pada praktik keberlanjutan, termasuk dalam pengelolaan sampah. Hotel telah mengimplementasikan sistem manajemen limbah yang robust untuk mengintegrasikan pertimbangan lingkungan ke dalam operasi sehari-hari. Hal ini termasuk upaya untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Selain itu juga memperkenalkan sistem manajemen energi dan utilitas baru untuk meningkatkan efisiensi konsumsi energi di seluruh properti mereka

Mengintip Inovasi Pelayanan Shangri-La Hotel Surabaya

Dalam industri perhotelan yang dinamis, pengukuran kinerja karyawan melalui Key Performance Indicators (KPI) menjadi sangat penting. KPI adalah metrik yang dapat diukur dan memberikan gambaran tentang seberapa baik sebuah organisasi atau perusahaan dalam mencapai tujuannya. Di Shangri-La Hotel, KPI mencakup berbagai aspek operasional hotel, mulai dari manajemen keuangan, operasi, hingga departemen dengan hasil yang dapat diukur seperti pemasaran atau front office

Shangri-La Hotel mengidentifikasi dan menggambarkan tamu dengan simbol benda untuk memberikan layanan yang lebih personal dan sesuai dengan kebutuhan mereka. Seperti tamu yang diwakili oleh bunga mungkin mencari kenyamanan dan ketenangan. Sementara tamu yang diwakili oleh burung mungkin pecinta kuliner yang menghargai pengalaman bersantap yang luar biasa. 

BACA JUGA: Dies Natalis Vokasi ke-10 Disemarakkan dengan Bazar dan Donor Darah

Tamu yang diwakili oleh kereta mungkin adalah keluarga dengan anak-anak yang mencari kenyamanan dan kegiatan yang ramah keluarga. Sedangkan tamu yang diwakili oleh gaun mungkin hadir untuk acara khusus dan mencari pengalaman yang elegan dan mewah. Pada akhirnya, tamu yang diwakili oleh pinguin adalah mereka yang peduli dengan kesehatan dan kesejahteraan. Serta mencari fasilitas yang mendukung gaya hidup sehat.

Seminar ini menutup dengan penekanan pada enam nilai budaya kerja Shangri-La: humanity, respect, sincerity, courtesy, thoughtfulness, dan selflessness. Nilai-nilai ini dianggap sebagai fondasi yang kuat dalam setiap aspek operasional hotel dan menjadi kunci dalam menciptakan pengalaman yang tak terlupakan bagi para tamu. Dengan berakhirnya seminar, diharapkan akan ada langkah konkret yang diambil oleh para peserta. Entah dalam menerapkan strategi kesejahteraan yang efektif maupun meningkatkan kualitas layanan tamu. Tentunya tidak hanya di Shangri-La Hotel tetapi juga di industri perhotelan secara keseluruhan.

***

Kontributor : Aulliya Dwi A

Editor: Puspa Anggun Pertiwi