VOKASI NEWS – Menghadapi tantangan dan berbagai pengalaman yang berharga ketika magang di Rumah Sakit Jiwa oleh Mahasiswa D3 Keperawatan.
Magang merupakan salah satu tahapan penting bagi mahasiswa, untuk mengenal lebih dalam dunia kerja, sebelum kita terjun langsung sebagai pekerja. Salah satu tempat magang yang penuh tantangan sekaligus pembelajaran mendalam adalah rumah sakit jiwa, khususnya bagi mahasiswa jurusan psikologi, keperawatan, dan kedokteran. Di tempat ini mahasiswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga melhat langsung dinamika penanganan pasien dengan gangguan kejiwaan.
Bagi mahasiswa, magang ini merupakan kesempatan emas untuk memahami bagaimana gangguan mental memengaruhi perilaku seseorang, serta bagaimana tim medis merancang terapi dan perawatan yang tepat.
Tantangan yang Dihadapi Mahasiswa
Sebagai mahasiswa Keperawatan, magang yang dijalani di RSJ ini tentunya memberikan beberapa tantangan tersendiri. Berikut beberapa tantangan yang dihadapi, antara lain:
- Kesulitan komunikasi dengam pasien yang tidak kooperatif atau sedang mengalami kekambuhan
- Adaptasi dengan lingkungan
- Tekanan emosional saat menyaksikan kondisi pasien yang berat atau mengalami kekambuhann
- Stigma dan ketakutan awal terhadap pasien dengan gangguan jiwa
- Kesabaran yang diuji pada saat menghadapi pasien dengan gangguan jiwa
Namun, semua tantangan tersebut justru menjadi ajang pembelajaran yang memperkuat mental, empati, dan profesionalisme para mahasiswa.
[BACA JUGA: Pengalaman Magang Mahasiswa D3 Keperawatan di Rumah Sakit Jiwa Menur]
Pengalaman Berharga Bagi Mahasiswa
Berikut pengalaman berharga selama magang di rumah sakit jiwa:
- Pengembangan softskill, seperti komunikasi, empati, dan problem solving
- Pengalaman langsung berinteraksi dengan pasien dan tenaga medis
- Peningkatan pemahaman tentang gangguan jiwa secara menyeluruh
- Peluang pengembangan karier, terutama bagi yang ingin bekerja di bidang kesehatan jiwa
- Kesempatan belajar untuk mengembangkan diri di bidang kesehatan jiwa
Magang di rumah sakit jiwa bukan hanya tentang memenuhi kewajiban akademik, tetapi juga membangun pemahaman, kepedulian, dan keterampilan yang akan berguna seumur hidup. Bagi siapapun yang tertarik di kesehatan jiwa, pengalaman ini akan menjadi titik balik dalam perjalanan profesional mereka.
***
Penulis: Mutik Khofifah
Editor: Fatikah Rachmadianty