VOKASI NEWS – Tas ransel yang terlalu berat dapat mengubah postur leher dan menyebabkan nyeri jika tidak dicegah sejak dini.
Dalam aktivitas sehari-hari, tubuh sering kali terbebani oleh hal-hal sederhana yang berdampak besar, salah satunya adalah penggunaan tas ransel yang terlalu berat. Banyak mahasiswa membawa laptop, buku tebal, dan berbagai perlengkapan lainnya dalam satu tas besar. Tanpa disadari, beban tas yang berlebihan dapat memengaruhi postur tubuh terutama postur kepala dan leher. Saat beban tas melebihi 10% dari berat badan, tubuh mulai melakukan kompensasi postural untuk menyeimbangkan posisi. Salah satu bentuk kompensasi yang paling umum adalah pergeseran posisi kepala ke depan, yang dikenal sebagai forward head posture.
Tas yang terlalu berat dapat membuat otot punggung dan leher harus bekerja lebih keras. Untuk menjaga keseimbangan, tubuh secara otomatis mendorong kepala ke depan. Kondisi ini disebut forward head posture atau postur kepala ke depan. Salah satu cara melihat kondisi ini adalah dengan mengukur Craniovertebral Angle (CVA), yaitu sudut antara leher dan kepala. Semakin kecil sudut ini, semakin besar kecenderungan seseorang mengalami gangguan postur leher. Tas ransel yang terlalu berat terbukti dapat mempercepat penurunan sudut ini, terutama jika digunakan dalam jangka panjang.
Mengapa Postur Kepala Maju Bisa Berbahaya?
Postur kepala yang terus-menerus maju bisa menyebabkan berbagai masalah, seperti:
- Nyeri leher, bahu, dan punggung
- Gangguan keseimbangan tubuh
- Sulit berkonsentrasi karena rasa tidak nyaman
Masalah-masalah ini mungkin terasa ringan pada tahap awal, namun dapat menjadi lebih buruk apabila dibiarkan terus menerus dan tidak ditangani dengan tepat.
Cek Beban Tas, Cegah Masalah Sejak Dini
Untuk menghindari perubahan postur akibat tas ransel, ada beberapa cara sederhana yang dapat dilakukan:
- Pastikan berat tas tidak lebih dari 10% dari berat badan. Misalnya, seseorang dengan berat badan 50 kg sebaiknya tidak membawa tas lebih dari 5–6 kg.
- Gunakan kedua tali ransel secara seimbang. Hindari kebiasaan membawa tas hanya di satu bahu, karena dapat menyebabkan keseimbangan postur tubuh.
- Posisikan tas ransel sedekat mungkin dengan punggung atas, karena posisi yang terlalu rendah dapat mengganggu distribusi beban dan meningkatkan tekanan pada otot punggung.
- Lakukan peregangan dan olahraga ringan secara rutin.
[BACA JUGA: Motorik Kasar Pengaruhi Kualitas Hidup Pada Anak Cerebral Palsy Spastik]
Tas ransel yang terlalu berat tidak hanya menyebabkan nyeri pada bahu, leher dan punggung, tetapi juga dapat mengubah postur tubuh secara perlahan. Pada mahasiswa dengan aktivitas yang padat, membawa beban tas yang berlebihan dapat berisiko menurunkan sudut postur kepala secara signifikan. Maka dari itu, menjaga kesehatan tubuh tidak cukup hanya melalui pemahaman teori, tetapi juga perlu diwujudkan melalui kebiasaan sehari-hari. Mulailah dengan hal kecil yang berdampak besar, seperti memeriksa beban tas ransel sebelum berangkat ke kampus.
***
Nama : Dinda Aisyah
Editor: Habibah Khaliyah