Teh Daun Mangga untuk Migrain: Manfaat dan Fakta Ilmiahnya

VOKASI NEWS – Teh daun mangga untuk migrain berdasarkan hasil penelitian Mahasiswa Vokasi UNAIR.

Migrain adalah sakit kepala yang terjadi berulang kali, biasanya di satu sisi kepala atau bahkan di kedua sisi. Kondisi ini sering disertai gangguan visual atau sensorik (Burstein, 2015). Penanganan migrain bisa dilakukan dengan obat-obatan atau metode alami, seperti mengonsumsi teh herbal. Salah satu teh herbal yang menarik perhatian adalah teh daun mangga, yang dikenal memiliki manfaat untuk mengatasi demam, diare, dan insomnia (Patarakijavanich, 2018).

Dampak Migrain pada Kualitas Hidup

Migrain bukan sekadar sakit kepala biasa. Kondisi ini bisa mengganggu aktivitas sehari-hari, menurunkan produktivitas, dan memengaruhi kualitas hidup. Bayangkan tidak bisa bekerja atau beraktivitas karena rasa sakit yang menyiksa. Kualitas hidup seseorang mencakup kesehatan fisik, kesejahteraan mental, serta dukungan sosial. Oleh karena itu, penderita migrain perlu mencari solusi agar tetap bisa menjalani aktivitas dengan nyaman dan optimal.

Manfaat Daun Mangga untuk Kesehatan

Daun mangga mengandung berbagai zat aktif yang bermanfaat bagi kesehatan. Salah satu kandungan utamanya adalah mangiferin, senyawa flavonoid yang memiliki efek antiinflamasi dan antioksidan. Selain itu, daun mangga juga kaya vitamin C, yang dikenal baik untuk sistem imun tubuh (Mulqie et al., 2015). Bagian lain dari tanaman mangga, seperti akar dan kulitnya, juga memiliki manfaat dalam mengatasi masalah pencernaan, luka, dan anemia (Parvez, 2016).

Cara Konsumsi

Membuat teh daun mangga sangat mudah. Cukup rebus 250 ml air hingga mendidih, lalu masukkan kantong teh berisi simplisia daun mangga ke dalam gelas. Tuangkan 200 ml air panas dan diamkan selama lima menit. Setelah itu, teh siap dinikmati.

Penelitian Mahasiswa Vokasi: Apakah Teh Daun Mangga Efektif untuk Migrain?

Penelitian mahasiswa menggunakan metode pre-experimental quassy design dengan pretest-posttest control group. Responden yang dipilih memenuhi kriteria tertentu, seperti usia 20-50 tahun dan memiliki riwayat migrain. Setelah penelitian dilakukan, hasilnya menunjukkan bahwa teh daun mangga tidak memberikan efek signifikan dalam mengurangi nyeri migrain. Meskipun mengandung antioksidan, perubahan skala nyeri dari 4 menjadi 3,5 masih tergolong kecil dan tidak cukup untuk dianggap sebagai perbaikan klinis.

Meskipun tidak terbukti efektif dalam menurunkan intensitas nyeri migrain secara signifikan, konsumsi minuman tersebut tetap memberikan dampak positif pada kesejahteraan emosional penderita. Artinya, teh ini bisa menjadi terapi tambahan untuk membantu mengontrol stres dan menjaga keseimbangan emosional.

***

Penulis: Amanda Dionetta Wahyudi

Pembimbing  : Arifa Mustika, Dwi Setiani Sumardiko

Prodi : D4 Pengobatb Tradisional

Editor : Oky Sapto Mugi Saputro – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR