VOKASI NEWS – Kerusakan gigi merupakan kondisi di mana terjadi hilangnya struktur jaringan keras gigi seperti enamel, dentin dan cementum, baik secara biologis, kimiawi maupun mekanis. Kerusakan gigi atau gigi yang mengalami maloklusi akan menyebabkan berbagai gangguan kesehatan mulut. Edge to edge merupakan kondisi di mana gigi seri atas bawah bertemu pada permukaan langsung tanpa adanya sedikit ruang. Kondisi gigitan edge to edge dapat meningkatkan konsentrasi stress pada area kontak gigi, sehingga penting untuk memilih bahan restorasi dengan ketahanan fraktur yang tinggi.
Zirconia Monolitik : Komposisi dan Jenis-jenis
Zirconia monolitik adalah restorasi gigi yang terbuat dari bahan zirconia tanpa lapisan porselen tambahan, sehingga memiliki kekuatan tinggi dan risiko fraktur yang rendah. Lalu, zirconia monolitik terdiri dari oksida zirconium (ZrO₂) yang dimurnikan dan distabilkan dengan penambahan oksida yttrium (Y₂O₃) sekitar 5,2% hingga 10%, serta kandungan hafnium oksida (HfO₂) dan alumina (Al₂O₃) kurang dari 0,15%. Adapun penjelasan lebih jelas mengenai zirconia berdasarkan strength dan translucency yaitu sebagai berikut:
- Zirconia dengan Kekuatan Tinggi (High-Strength Zirconia)
Jenis ini sering disebut zirconia tetragonal yang distabilkan dengan yttria (Y-TZP). Zirconia ini memiliki kekuatan lentur yang sangat tinggi, mencapai sekitar 900 hingga 1.200 Mpa.
- Zirconia dengan medium Strength (Medium-Strength Zirconia)
Memiliki kekuatan fleksural sekitar 800 hingga 1.250 Mpa. Merupakan zirconia multilayer dengan kombinasi kekuatan mekanik dan transluensi. Untuk restorasi anterior dengan gigitan edge to edge, dengan parafungsi atau beban tinggi.
- Zirconia dengan Transluensi Tinggi (High-Translucency Zirconia)
Zirconia ini memiliki kandungan yttria lebih tinggi (sekitar 4-5 mol%) dibandingkan zirconia kekuatan tinggi, sehingga memiliki sifat optik yang lebih unggul. Digunakan untuk restorasi di area anterior yang membutuhkan estetika tinggi. Namun, kekuatan lenturnya lebih rendah, yaitu sekitar 600-800 MPa.
Zirconia Monolitik : Indikasi dan Kontraindikasi
- Indikasi
- Mahkota dan jembatan di gigi anterior dan posterior sampai premolar 2
- Pasien dengan kebiasaan menggertakkan gigi (bruxism) atau tekanan oklusal tinggi seperti kasus edge to edge
- Restorasi berbasis Implant
- Kontraindikasi
- Ruang oklusal terbatas
- Pasien dengan struktur gigi yang tidak cukup kuat untuk menopang crown
Edge to Edge : Definisi, Dampak, dan Penyebab
Merupakan kondisi gigi incisivus rahang atas dan rahang bawah bersentuhan secara langsung pada ujung-ujung tepi (Incisal Edge), tanpa adanya tumpang tindih baik secara vertikal (overbite) maupun horizontal (overjet). Keadaan seperti ini dapat memicu keausan gigi, mengganggu fungsi pengunyahan, serta menimbulkan masalah estetika. Edge to edge terjadi akibat ketidakseimbangan pertumbuhan rahang, baik karena rahang bawah yang tumbuh lebih maju atau rahang atas yang kurang berkembang, serta dapat dipengaruhi oleh faktor hereditas dan kebiasaan buruk.
BACA JUGA: [Kolaborasi Internasional Vokasi UNAIR – UPM Peringati Hari Udara Bersih Sedunia]
Prosedur Pembuatan Restorasi All Ceramic Zirconia Monolitik
Adapun pembuatannya memiliki tahapan sebagai berikut,
- Penerimaan master model. Pengecekan pada oklusi, merapikan master model serta menghilangkan bintil-bintil pada master model dan dilanjutkan dengan proses duplikasi.
- Trimming model dan pembuatan die. Bagian bawah pada model dilubangi dengan menggunakan mesin pindex system dan pin dimasukkan pada lubang yang telah dibuat. Kemudian model basis. Pemotongan model mengikuti garis vertikal untuk menghasilkan model kerja yang presisi, sehingga die dapat dilepas dan dipasang kembali dengan mudah.
- Penanaman pada artikulator dan scanning model.
- Pembuatan die digital dan desain dengan teknologi CAD/CAM. Desain full contour dengan memperhatikan lebar, tinggi dan arah kemiringan sesuai dengan gigi sebelah dan antagonis serta oklusinya.
- Nesting. Penempatan hasil desain mahkota pada disk block aizir, dan penempatan sprue.
- Milling
- Sintering. Suhu pembakaran 50-900⁰C dalam waktu 90 menit dan suhu stabil di 900⁰C selama 30 menit. Kemudian selang waktu 2 jam 30 menit mesin sintering mencapai suhu 1530⁰C dalam waktu kurang lebih 6-7 jam.
- Fitting dan glazing
***
Penulis : Shofi Nur Sa’idah
Editor: Puspa Anggun Pertiwi