VOKASI NEWS – Electrical Discharge Machining atau EDM merupakan mesing yang dapay digunakan untuk memotong material yang sangat panas dan kuat.
Electrical Discharge Machining yang disingkat menjadi EDM merupakan sebuah mesin yang sudah tidak asing lagi di dunia permesinan, merupakan proses permesinan elektro-termal non-konvensional berupa loncatan bunga api listrik yang menghasilkan energi. Suhu panas yang dihasilkan oleh mesin EDM ini mampu digunakan untuk pemotongan material yang sangat keras dan kuat. Terdapat sebuah sistem yang memiliki dua komponen pokok yakni mesin dan Pulse Generator yang berpengaruh terhadap proses EDM. Berbagai kelebihan yang terdapat pada mesin Electrical Discharge Machining (EDM) membuat mesin ini sudah digunakan dalam berbagai industri. Akan tetapi, di Indonesia sendiri masih sedikit yang mengembangkan dan meneliti permesinan EDM padahal EDM memiliki efisiensi, kepresisian, dan tanpa gaya gesek dibandingkan dengan mesin pemotong lainnya.
Kegunaan Electrical Discharge Machining (EDM)
Mesin EDM pada umumnya mampu menghasilkan energi panas mencapai 8.000 °C – 12.000 °C. Hal ini mampu membuat mesin ini memiliki tingkat pemotongan dengan kepresisian yang tinggi. Bahkan untuk bentuk yang rumit sekalipun mampu menghasilkan kualitas pemotongan yang baik. Besarnya kelebihan dari mesin EDM ini membuat mesin EDM sering digunakan dalam berbagai industri. Selain itu, permesinan EDM sering diterapkan pada bidang Farmasi, yakni sering digunakan untuk pembuatan cetakan tablet obat. Seringkali juga permesinan EDM ini sangat membantu menghancurkan kekerasan, ketangguhan dan kekuatan yang tinggi pada matriks logam yang berbasis aluminium yang sering digunakan dalam industri dan manufaktur pesawat. Tidak hanya itu, permesinan EDM juga seringkali digunakan untuk memotong silikon karbida pada industri keramik, juga pada intan, baron nitrida dan baron karbida.
Berbagai manfaat yang ditawarkan oleh permesinan EDM dengan kepresisiannya yang sangat tinggi dan penghematan daya. Ternyata di Indonesia sendiri masih jarang atau masih sedikit yang mengembangkan permesinan EDM. Hal ini bisa disebabkan oleh karena permesinan EDM memiliki harga jual yang tinggi, dan membutuhkan konsumsi daya yang besar. Seperti yang beredar dipasaran dengan tipe mesin EDM-8C (tipe Remove Broken Tap) memiliki daya 800W, dan untuk merek EDM ZNC 350 (tipe Spark Erosion CNC) memiliki daya 3.500W.
Mesin EDM Pulse Generator (EPG) yang lebih Hemat Energi
Berdasarkan uraian diatas, penelitian ini dilakukan untuk membuat EDM Pulse Generator (EPG) dengan tegangan yang lebih kecil. Tegangannya yakni 63V, Arus 7A, frekuensi 1 kHz-5 kHz. dengan metode Sinking EDM. Membuat lubang pada lembaran aluminium tebal 2 mm. Kemudian menganalisa hasil pemotongan material terhadap tegangan, Arus, frekuensi, pulse On, pulse Off pada EPG sehingga didapatkan parameter yang tepat untuk permesinan EDM. Dengan menggunakan perhitungan MRR untuk mengukur performa pengikisan. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa analisis hasil pengeboranpada lembaran aluminium tebal 2mm, menunjukkan bahwa seluruh 12 sampel memiliki diameter lubang yang konsisten sebesar 3mm. Tampak perbedaan dari seluruh sampel terletak pada kekasaran pada hasil pemotongan.
Pengujian Hubungan DON dengan MRR pada tabel 4.4, frekuensi tetap pada 1.5kHz didapatkan dari tabel 4.3 dengan nilai MRR terbesar. nilai MRR terbesar berada pada DON 80%. Berdasarkan hasil pengujian maka didapatkan nilai MRR terbesar berada pada frekuensi 1500 dan DON 80% dengan nilai MRR 4,81. Semakin besar nilai MRR maka proses pemotongan akan semakin optimal.
Berbagai mesin EDM memiliki berbagai manfaat yang dapat memajukan berbagai Industri. Mesin EDM memiliki berbagai spesifikasi yang bisa disesuaikan dengan berbagai kebutuhan industri. Sehingga dengan adanya mesin EDM yang lebih menghemat pengeluaran daya, dapat membantu penghematan energi bagi pemotongan material dalam dunia industri.
BACA JUGA : Pengalaman Magang: Mengolah Susu Sapi Segar Menjadi Produk Makanan di Koperasi Susu SAE Pujon
***
Penulis : Rahman Ardi Firman Syah
Pembimbing : Deny Arifianto, S.Si., M.T. dan Winarno, S.Si. M.T.
Editor : Maulidatus Solihah