VOKASI NEWS – Terapi akupunktur dan pengaruhnya terhadap menstruasi, hasil penelitian Mahasiswa Fakultas Vokasi UNAIR
Menstruasi dan Siklusnya
Menstruasi adalah perdarahan periodik dan siklis yang terjadi di uterus sebagai akibat dari pelepasan endometrium, disebabkan oleh penurunan hormon estrogen dan progesteron (Astuti & Noranita, 2016). Siklus menstruasi normal berlangsung selama 26 hingga 32 hari, dengan durasi perdarahan selama 4 hingga 6 hari. Perhitungan siklus menstruasi dimulai dari hari pertama menstruasi hingga hari pertama menstruasi berikutnya (Maciocia, 2011). Menstruasi pertama kali yang dialami perempuan disebut menarche.

Pada tahun pertama dan kedua setelah menarche, menstruasi mungkin tidak teratur karena organ reproduksi masih dalam proses pematangan yang menyebabkan ketidakseimbangan hormonal. Pada masa ini, siklus menstruasi bisa berlangsung antara 21 hingga 45 hari, dan pada tahun ketiga menjadi 21 hingga 34 hari. Jika setelah tiga tahun menstruasi masih tidak teratur, hal tersebut dapat dianggap sebagai ketidaknormalan yang memerlukan evaluasi lebih lanjut (Kerns et al., 2022).
Menstruasi yang tidak teratur juga dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti stres, penyakit kronis, kebiasaan merokok, dan lainnya (Kwak et al., 2019).
Terapi Akupunktur dalam Mengatur Siklus Menstruasi
Akupunktur adalah terapi kesehatan holistik yang berasal dari China, berdasarkan konsep keseimbangan energi tubuh melalui prinsip yin dan yang, lima unsur, dan fenomena organ. Terapi ini dilakukan dengan menusukkan jarum pada titik-titik tertentu di tubuh yang dikenal sebagai acupoint. Titik tersebut disesuaikan dengan keluhan pasien (Sun et al., 2020).
Akupunktur diyakini dapat membantu mengatur siklus menstruasi. Caranya ialah melalui pengaruhnya pada fungsi endokrin, metabolisme glukosa dan lipid, serta modulasinya pada sistem saraf simpatis, sistem endokrin, dan sistem neuroendokrin. Selain itu, akupunktur juga diketahui dapat meningkatkan frekuensi menstruasi, ovulasi, dan kadar hormon serum (Dimyati et al., 2020).
Penelitian Akupunktur pada Titik CV-4 Guanyuan, LU-7 Lieque, dan KI-6 Zhaohai
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni hingga Oktober 2023 di Kampus B Universitas Airlangga. Adapun penelitian menggunakan desain analitik komparatif numerik yang tidak berpasangan dengan metode kuantitatif eksperimental. Pengambilan data dilakukan dengan metode Pre-post Test Control Group Design, dengan total sampel sebanyak 6 responden. Kelompok perlakuan diberikan terapi akupunktur pada titik CV-4 Guanyuan, LU-7 Lieque, dan KI-6 Zhaohai. Sedangkan kelompok kontrol menerima terapi akupunktur plasebo pada titik yang sama selama satu bulan, dengan total 12 kali terapi.
BACA JUGA: KNV 2024, Kolaborasi 3 Bidang Soroti Potensi Kecerdasan Buatan Era Digital
Hasil penelitian menunjukkan, berdasarkan uji paired t-test, terdapat pengaruh yang signifikan pada kelompok perlakuan dengan nilai pre-post sebesar 0,017 < 0,05, sedangkan kelompok kontrol tidak menunjukkan pengaruh signifikan dengan nilai pre-post 0,423 > 0,05. Namun, berdasarkan uji independent t-test untuk membandingkan selisih antara kelompok perlakuan dan kontrol, diperoleh nilai 0,329 > 0,05. Hal itu menunjukkan bahwa terapi akupunktur tidak berpengaruh signifikan dalam menurunkan durasi siklus menstruasi.
***
Penulis : Sevtya Prihartini Hidayati
Pembimbing : Ario Imandiri
Program Studi: Sarjana Terapan Pengobat Tradisional
Editor : Oky Sapto Mugi Saputro – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR