Terapi Elektroakupunktur: Alternatif Penurunan Berat Badan Wanita Obesitas

Terapi Elektroakupunktur Solusi Alternatif Penurunan Berat Badan Wanita Obesitas

Obesitas masih menjadi salah satu permasalahan gizi utama di Indonesia, terutama pada kelompok wanita dewasa. Berdasarkan Riskesdas 2018, prevalensi obesitas pada wanita dewasa mencapai 28,7%, lebih tinggi dibandingkan pria sebesar 22,9%. Perbedaan ini antara lain disebabkan oleh perubahan hormon dan melambatnya metabolisme tubuh pada perempuan seiring bertambahnya usia.

Obesitas didefinisikan sebagai penumpukan lemak berlebih dalam tubuh yang berpotensi memicu penyakit degeneratif seperti diabetes melitus, hipertensi, hingga gangguan kardiovaskular (Kemenkes RI, 2021). Upaya penurunan berat badan sering kali dilakukan dengan cara instan seperti konsumsi obat-obatan atau prosedur bedah, yang pada kenyataannya menyimpan risiko kesehatan.

Salah satu alternatif nonfarmakologis yang mulai banyak diteliti adalah terapi elektroakupunktur. Metode ini terbukti mampu meningkatkan aktivitas lipolitik melalui peningkatan hormon beta-endorphin, sehingga membantu mengurangi berat badan dan kadar lemak tubuh (Bramatia, 2019). Meskipun demikian, efektivitas elektroakupunktur dengan jumlah titik terbatas masih membutuhkan eksplorasi lebih lanjut.

Penelitian Mahasiswa: Uji Efektivitas Elektroakupunktur di Bojonegoro

Penelitian ini dilakukan oleh mahasiswa dengan tujuan menganalisis pengaruh terapi elektroakupunktur pada titik ST25 (Tianshu), ST36 (Zusanli), CV17 (Danzhong), dan LV3 (Taichong) terhadap penurunan berat badan dan kadar lemak pada wanita obesitas di wilayah Bojonegoro.

Desain penelitian menggunakan metode true experimental dengan pendekatan pre-post test control group. Sebanyak 20 subjek wanita dewasa dengan obesitas dipilih melalui teknik simple random sampling dan dibagi menjadi dua kelompok:

  • Kelompok perlakuan (n=10)
  • Kelompok kontrol (n=10)

Kelompok perlakuan menerima terapi elektroakupunktur sebanyak 12 kali dalam 26 hari (3 kali per minggu). Terapi dilakukan menggunakan alat KWD-808i dengan gelombang continuous dan frekuensi tinggi (skala 10). Sementara itu, kelompok kontrol tidak menerima perlakuan apa pun. Pengukuran berat badan, kadar lemak, dan IMT dilakukan pada awal dan akhir penelitian.

Hasil: Penurunan Signifikan pada Berat Badan dan Lemak Tubuh

Hasil analisis data menunjukkan adanya perbedaan signifikan antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Uji paired t-test pada kelompok perlakuan menghasilkan:

  • Penurunan berat badan rata-rata: −1,96 kg
  • Penurunan kadar lemak tubuh: −8,6%
  • Penurunan Indeks Massa Tubuh (IMT): −0,81

Sementara itu, pada kelompok kontrol tidak ditemukan perubahan signifikan. Uji independent t-test juga menunjukkan perbedaan bermakna antara kedua kelompok (p<0,05), yang memperkuat kesimpulan bahwa elektroakupunktur efektif dalam membantu penurunan berat badan dan kadar lemak.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi elektroakupunktur dengan titik terbatas dapat menjadi alternatif efektif dan aman untuk penurunan berat badan pada wanita obesitas. Penerapan metode ini tidak hanya berdampak pada komposisi tubuh, tetapi juga membuka peluang pemanfaatan terapi tradisional sebagai bagian dari pendekatan kesehatan modern yang integratif.

Penulis : Aqhidatul Izza