VOKASI NEWS – Penelitian menunjukkan bahwa terapi herbal seduhan biji jintan hitam efektif menurunkan kadar asam urat hingga 30% dalam dua minggu. Kandungan thymoquinone dan antioksidannya membantu menghambat pembentukan asam urat serta menjaga kesehatan ginjal.
Latar Belakang Terapi Herbal untuk Asam Urat
Hiperurisemia merupakan gangguan metabolik akibat kelebihan asam urat dalam cairan ekstraseluler. Kondisi ini terjadi ketika produksi asam urat meningkat atau proses pengeluarannya melalui ginjal menurun. Akibatnya, kadar asam urat dalam darah menjadi tinggi karena zat tersebut tidak larut dalam air.
Menurut Traditional Chinese Medicine (TCM), hiperurisemia disebabkan oleh kelembaban, dahak, dan stasis darah yang timbul akibat pola makan tidak seimbang atau masuknya patogen ke dalam tubuh. Kelebihan kelembaban dapat memicu defisiensi limpa yang akhirnya memengaruhi fungsi ginjal. Gangguan pada limpa menghasilkan kelembaban dan kekeruhan yang berlebihan, sehingga menghambat pembuangan asam urat dari tubuh.
Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 menunjukkan prevalensi penderita asam urat di Indonesia sebesar 11,9%, dan meningkat menjadi 13,3% pada 2018. Perempuan, khususnya yang telah menopause, memiliki risiko lebih tinggi akibat penurunan fungsi ginjal dan gangguan produksi hormon estrogen. Akumulasi asam urat yang berkepanjangan menimbulkan gejala seperti nyeri, bengkak, serta kemerahan pada sendi.
Asam urat yang tidak terkontrol juga dapat memicu penyakit lain, seperti gagal ginjal (3,8%), deformitas sendi (24,7%), insomnia (17%), penyakit jantung koroner (1,5%), asidosis metabolik (11,4%), dan obesitas (21,8%). Umumnya, pengobatan medis dilakukan dengan obat penghambat enzim xantin oksidase. Namun, terapi komplementer berbasis herbal kini menjadi alternatif, salah satunya menggunakan biji jintan hitam.
Hasil Penelitian dan Manfaat Biji Jintan Hitam
Penelitian mengenai efektivitas seduhan biji jintan hitam dilakukan pada 12 perempuan berusia di atas 55 tahun. Setiap responden mengonsumsi seduhan biji jintan hitam sebanyak 3,3 gram dalam 200 mL air bersuhu 100°C, diseduh selama lima menit, dan diminum setiap pagi selama 14 hari.
Pemantauan dilakukan melalui pemeriksaan kadar asam urat sebelum terapi, setelah tujuh hari, dan setelah 14 hari. Hasilnya menunjukkan penurunan kadar asam urat yang signifikan, dari rata-rata 7,9 mg/dL menjadi 5,5 mg/dL setelah dua minggu terapi.
Efektivitas ini didukung oleh kandungan aktif thymoquinone dalam biji jintan hitam yang berperan sebagai penghambat enzim xantin oksidase serta menekan pembentukan Reactive Oxygen Species (ROS). Kandungan antioksidan seperti vitamin C turut meningkatkan ekskresi asam urat melalui ginjal. Flavonoid seperti quercetin dan kaempferol juga membantu menghambat pembentukan asam urat, sedangkan alkaloidnya melindungi ginjal dari peradangan.
[BACA JUGA: Pelatihan dan Sertifikasi Pengajar Vokasi UNAIR]
Dalam konsep TCM, biji jintan hitam (Nigellae Semen) termasuk herbal bersifat hangat (Yang) yang berfungsi menguatkan ginjal, memperlancar sirkulasi darah, serta mengatasi kelembaban berlebih. Rasa pahitnya membantu mengaktifkan pergerakan Qi dan darah, sementara sifat panasnya menghangatkan limpa dan lambung.
***
Penulis: Lusyana Khoirotun Nissa
Pembimbing: Iif Hanifa Nurrosyidah dan Berliana Devianti
Editor: Fatikah Rachmadianty



