VOKASI NEWS – Terapi pijat dan cupping sebagai solusi alami untuk mengatasi low back pain.
Low Back Pain: Penyebab dan Prevalensi
Low Back Pain adalah nyeri yang terjadi pada punggung bawah akibat gangguan pada tulang belakang daerah spinal (Abdul, 2022). Kondisi ini didefinisikan sebagai nyeri yang terjadi di antara batas costae dan lipatan gluteus inferior selama lebih dari satu hari. Faktor penyebabnya antara lain posisi kerja yang tidak ergonomis serta masa kerja yang panjang, yang menyebabkan tekanan berulang pada otot tanpa relaksasi atau peregangan.
Secara global, prevalensi Low Back Pain bervariasi, dengan angka kejadian mencapai 15–45% per tahun. Menurut World Health Organization (WHO), sekitar 33% penduduk di negara berkembang mengalami nyeri persisten (Kumbea et al., 2021). Data WHO tahun 2020 juga mencatat bahwa 2–5% populasi di negara industri mengalami nyeri punggung bawah setiap tahunnya. Di Indonesia, prevalensi penyakit musculoskeletal termasuk Low Back Pain mencapai 11,9% berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan dan 24,7% berdasarkan gejala yang dilaporkan. Di Jawa Timur, angka ini lebih tinggi, yaitu 30,9% (Fernando & Roepajadi, 2021).
Manfaat Terapi Pijat dan Cupping untuk Low Back Pain
Secara tradisional, pijat dan cupping digunakan untuk meningkatkan sirkulasi darah ke otot, mengurangi ketegangan, serta meredakan nyeri. Terapi ini juga membantu relaksasi otot yang kaku akibat tekanan kerja yang terus-menerus. Kekurangan nutrisi dan istirahat yang cukup dapat memperburuk ketegangan otot, sehingga menimbulkan nyeri pada punggung.
Dalam Traditional Chinese Medicine (TCM), Low Back Pain sering dikaitkan dengan sindrom angin dingin, patogen lembab, stasis darah, dan defisiensi jing ginjal. Stagnasi Qi akibat faktor tersebut dapat menghambat aliran energi dalam tubuh. Oleh karena itu, terapi pijat dan cupping bertujuan untuk memperlancar aliran Qi dan menguatkan Wei Qi agar tubuh lebih seimbang dan nyeri dapat berkurang (Yanfu, 2000).
Hasil Penelitian Mahasiswa: Efektivitas Terapi Pijat dan Cupping
Penelitian mahasiswa Vokasi UNAIR dilakukan selama tiga pekan dengan metode eksperimen menggunakan posttest only control group design. Sebanyak 34 subjek penelitian dibagi menjadi dua kelompok: 17 orang sebagai kelompok perlakuan yang menjalani terapi pijat dan cupping sebanyak 9 kali, serta 17 orang sebagai kelompok kontrol yang tidak mendapatkan terapi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok perlakuan mengalami penurunan nyeri yang signifikan berdasarkan skor Roland Morris Disability Questionnaire (RMDQ) dan Straight Leg Raise (SLR) Test, dengan nilai rata-rata p = 0,001. Efek hangat dari terapi cupping terbukti lebih efektif dalam mengurangi nyeri yang disebabkan oleh sindrom angin dingin dan patogen lembab.
[BACA JUGA: Insan Kampus Berkontribusi untuk Negeri: Dialog Inspiratif Dekan Vokasi UNAIR di Radio Suara Muslim]
Dengan demikian, terapi pijat dan cupping dapat menjadi alternatif yang efektif dan minim efek samping dalam mengatasi Low Back Pain, terutama bagi mereka yang mengalami nyeri akibat ketegangan otot dan gangguan sirkulasi darah.
***
Penulis : Ahmad Mufid
Pembimbing : Edith Frederika Puruhito & Myrna Adianti
Program Studi : Pengobat Tradisional
Editor : Oky Sapto Mugi Saputro – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR