Tiga Tahun Sejak MEGORLA Diciptakan untuk Membantu Permasalahan UMKM di Kabupaten Mojokerto

VOKASI NEWS – MEGORLA merupakan sebuah inovasi IPTEK yang dihasilkan oleh mahasiswa D4 Teknologi Radiologi Pencitraan UNAIR, yang digunakan untuk mengaduk adonan pasir dan juga adonan ladu dlam wadah berbentuk silinder.

Masyarakat di Kabupaten Mojokerto sebagian besar berprofesi sebagai pengusaha makanan dan camilan khas Mojokerto. Salah satunya adalah Wiwik Sawo yang merupakan salah satu pengusaha camilan ladu dari Dusun Sawo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto. Ladu adalah makanan tradisional Kabupaten Mojokerto yang terbuat dari beras ketan, dengan campuran tepung ketan putih yang digoreng dengan pasir. Setelah digoreng, camilan ladu berbentuk seperti kerupuk lonjong, namun dapat memiliki berbagai bentuk lain sesuai pesanan. Wiwik Sawo merupakan salah satu pengusaha UMKM camilan Ladu di Kabupaten Mojokerto yang melakukan pengolahan ladu dengan metode konvensional.

Metode ini melibatkan penggunaan kuali kecil terbuka untuk menggoreng, pasir sebagai pengganti minyak, dan kayu bakar sebagai sumber pemanas. Pasir digunakan agar suhu dalam proses penggorengan tetap merata dan menghindari hasil pembakaran yang tidak sempurna. Penggunaan kuali kecil sebagai alat penggorengan ladu serta kayu bakar sebagai penghasil api menyebabkan terbatasnya kapasitas pengolahan ladu. Kapasitas yang terbatas tersebut menyebabkan kuantitas dari olahan ladu yang dihasilkan dalam setiap harinya menjadi sedikit. Kayu bakar sebagai penghasil api menyebabkan tidak efisiennya waktu sehingga pekerja harus melakukan penggorengan ladu dengan waktu yang lebih lama.

Apa itu MEGORLA

Pada Tahun 2021, lima mahasiswa Fakultas Vokasi Universitas Airlangga menciptakan sebuah inovasi IPTEK berupa MEGORLA untuk mengatasi permasalahan UMKM di Kabupaten Mojokerto. MEGORLA merupakan singkatan dari Mesin Penggoreng Ladu memiliki konsep semi-otomatis dengan mengandalkan prinsip putaran pada dinamo dan LPG sebagai pemanasnya. Prinsip kerja MEGORLA yaitu seperti vacuum frying yang dipadukan dengan sistem kerja mesin pengaduk semen dan penggorengan tradisional menggunakan kuali. MEGORLA bekerja seperti molen yang mengaduk pasir beserta adonan ladu dalam wadah berbentuk silinder besar dengan rotor yang memutar silinder agar penggorengan lebih merata. MEGORLA juga dilengkapi dengan pengatur dan pengukur suhu sehingga pekerja bisa mengatur suhu sesuai dengan keinginan.

Tiga tahun sejak MEGORLA diciptakan, Bu Wiwik Sawo selaku pemilik usaha masih merasakan manfaat dari alat tersebut. MEGORLA terbukti dapat memangkas waktu penggorengan sehingga jumlah produksi ladu meningkat. Peningkatan produksi ladu mitra dapat dibuktikan dengan adanya peningkatan omset mitra setiap harinya. Dengan meningkatnya produksi hasil ladu maka meningkat juga omset dari mitra yang awalnya 150.000-300.000 per-hari menjadi Rp 600.000 – Rp 750.000. Peningkatan omset juga memungkinkan Wiwik untuk memperluas jangkauan pemasaran ladunya ke berbagai daerah di luar Mojokerto.

Keberhasilan ini menginspirasi para pengusaha UMKM lainnya di Mojokerto untuk berinovasi dan mengadopsi teknologi dalam proses produksi mereka. Wiwik terus berupaya untuk meningkatkan kualitas dan variasi produknya. Dengan menggunakan MEGORLA, Wiwik kini dapat bereksperimen dengan berbagai resep dan bentuk ladu yang lebih inovatif, memenuhi selera konsumen yang beragam. Peningkatan kualitas produk ini berimbas pada reputasi usahanya yang semakin baik. Dengan demikian, MEGORLA dapat membantu Wiwik dalam mempromosikan ladu sebagai salah satu ikon kuliner Mojokerto yang patut dibanggakan.

Manfaat MEGORLA

Inovasi MEGORLA tidak hanya membantu meningkatkan produksi ladu Wiwik, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan omset secara signifikan. Wiwik Sawo adalah contoh nyata bagaimana teknologi dapat memberdayakan pengusaha lokal dan membawa perubahan positif bagi UMKM di Kabupaten Mojokerto. Melalui kolaborasi dengan lembaga pendidikan seperti Universitas Airlangga, inovasi seperti MEGORLA menunjukkan betapa pentingnya peran teknologi dan pendidikan dalam mendukung pertumbuhan UMKM di Indonesia.

BACA JUGA : Analisa Pengaruh Pengaturan Flow Rate Media Kontras Terhadap Attenuasi Aorta Thoracalis Pada CT Angiografi Thorax (Literature Review)

***

Penulis: Elfira Nanda Virgyta Saputra

Pembimbing: Edith Frederika Puruhito

Editor : Maulidatus Solihah