Tingkatkan Daya Tahan Kardiorespirasi, Dengan Rutin Berjalan!

VOKASI NEWS – Berjalan kaki secara rutin terbukti efektif meningkatkan daya tahan kardiorespirasi yang berperan penting dalam menjaga kesehatan jantung dan paru.

Pada era modern, masyarakat memiliki kemudahan dalam menentukan keputusan, termasuk memilih moda transportasi yang cepat dan efisien. Kemudahan itulah yang membuat masyarakat cenderung meminimalkan aktivitas fisik, contohnya aktivitas berjalan kaki. Walaupun berjalan kaki, dapat menjadi alternatif mobilisasi yang sederhana dan ekonomis. Pada era sekarang, sayang sekali masyarakat menilai berjalan sebagai moda transportasi pilihan terakhir untuk mobilisasi dari suatu tempat ke tempat yang lain. Hal ini menyebabkan adanya lonjakan pada jumlah kendaraan yang menyebabkan faktor polusi udara, dan penurunan aktivitas fisik berjalan di masyarakat. 

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 sebanyak 35% masyarakat Indonesia tergolong kurang dalam melakukan aktivitas fisik. Hal ini dapat menyebabkan resiko kematian sebanyak 20% hingga 30%. Pada penelitian yang lain, bahwa penurunan aktivitas fisik terjadi pada usia remaja dan golongan dewasa muda, dan mahasiswa merupakan kelompok berisiko. Data dari The World Health Organization pada tahun 2018, sebanyak 34,3% dari mahasiswa tidak pernah melakukan berolahraga. Kurangnya aktivitas fisik baik itu berjalan kaki ataupun berolahraga berpengaruh pada jumlah konsumsi pasokan oksigen pada tubuh. Dengan begitu, daya tahan kardiorespirasi dapat menurun. Daya tahan kardiorespirasi menurun dapat menyebabkan individu mudah kelelahan sehingga menghambat aktivitas sehari – hari. 

Pentingnya Berjalan Kaki 

Berjalan merupakan bentuk dari hilangnya keseimbangan dari sikap berdiri dengan kedua kaki secara bergantian. Hal ini terjadi karena tumpuan pada kaki terjadi secara bergantian dengan waktu yang singkat. Berjalan kaki merupakan salah satu moda transportasi aktif yang ramah lingkungan, aman, dan menyehatkan tubuh. Adapun manfaat yang dihasilkan dari berjalan bagi tubuh, yaitu sebagai berikut: 

  • Meningkatkan serta mempertahankan kardiovaskular, 
  • Menurunkan tekanan darah, meningkatkan kolesterol HDL (High Density Lipoprotein), 
  • Menurunkan kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein), 
  • Mengontrol gula darah, menjaga berat badan ideal, dan 
  • Mengurangi stress. 

Hal ini dapat mengurangi stres karena saat berjalan kaki terdapat rangsangan aliran darah ke otak dan seluruh tubuh. Dengan begitu, metabolisme pada tubuh meningkat, dan stress dapat berkurang. Anjuran untuk melakukan aktivitas berjalan yaitu, minimal 30 menit dalam sehari selama 7 hari, dan berjalan dengan intensitas sedang atau durasi berjalan sebanyak 10.000 langkah dalam sehari. 

Rutin Berjalan Kaki, Meningkatkan Daya Tahan Kardiorespirasi 

Daya tahan kardiorespirasi merupakan kemampuan jantung dan paru-paru dalam mensuplai oksigen. Suplai tersebut menyebabkan otot dapat menghasilkan energi pada tubuh sehingga dapat melakukan aktivitas fisik. Adapun daya tahan kardiorespirasi dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satunya yaitu usia, jenis kelamin, genetic, indeks masa tubuh, serta aktivitas fisik terutama berjalan. Daya tahan kardiorespirasi dapat menjadi salah satu faktor kinerja individu dalam melakukan aktivitas sehari – hari. 

Aktivitas fisik terutama berjalan secara teratur sangat dianjurkan untuk dilakukan, dikarenakan dapat mencegah penurunan fisiologis dan psikologis pada tubuh. Terdapat peningkatan aliran darah ke otot saat berjalan, menghasilkan produksi asam laktat yang membuat kapiler dan arteriol melebar. Dengan begitu, oksigen lebih mudah untuk dialirkan melalui darah dan diserap oleh paru – paru untuk didistribusikan pada seluruh tubuh. Pada proses tersebut menghasilkan adanya peningkatan pada daya tahan kardiorespirasi. 

Dampak Rendahnya Daya Tahan Kardiorespirasi Pada Tubuh

  • Meningkatkan risiko penyakit kronis seperti gangguan pulmonal, kardiovaskular, rendahnya imunitas tubuh, serta gangguan psikologis. 
  • Terdapat penurunan kemampuan beraktivitas sehari – hari, seperti mudah lelah, dan kesulitan melakukan aktivitas berat 
  • Berisiko mengalami obesitas dan meningkatkan faktor kematian dikarenakan daya tahan kardiorespirasi yang rendah

BACA JUGA: [Mengenal Pesona Pantai Gemah: Wisata Bahari Favorit di Jawa Timur]

***

Penulis: Olga Norberta Wicaksono Putri

Editor: Oky Sapto Mugi Saputro