VOKASI NEWS – Pendekatan CHOR bantu tingkatkan hand function pasien stroke lewat stimulasi sensoris dan latihan fungsional dalam aktivitas harian.
Seiring dengan gaya hidup masyarakat modern yang tidak sehat secara tidak langsung akan memengaruhi kesehatan umum. Oleh karena itu, berbagai penyakit dapat timbul, diantaranya adalah stroke. Stroke marupakan masalah medis di seluruh dunia yang menjadi salah satu penyebab utama kecacatan. Terdapat lebih dari 85% pasien stroke mengalami hemiplegia yang mengakibatkan gangguan pada hand function. Padahal hand function merupakan faktor utama yang memungkinkan kemampuan untuk melakukan activity daily living secara mandiri, yang berdampak besar pada quality of life.
Intervensi fisioterapi yang berguna untuk meningkatkan hand function pada penderita stroke salah satunya menggunakan pendekatan neuroscience berupa metode contactual hand orientating response (CHOR). Contactual hand orientating response (CHOR) adalah kontak sentuhan ataupun gesekan dari telapak tangan pada suatu bidang permukaan yang memungkinkan hand memberikan informasi sensoris untuk ikut membentuk kemampuan body scheme.
Bagaimana konsep CHOR?
Konsep CHOR terdiri dari dua komponen utama:
- Texture Discrimination
Melatih pasien untuk membedakan berbagai jenis tekstur, seperti kasar dan halus. Misalnya, pasien diminta mengidentifikasi bahan kain seperti katun, sutra, atau wol yang diletakkan di telapak tangannya. - Tactile Localization
Memberikan stimulasi berupa sentuhan pada area tangan tertentu agar pasien dapat mengenali lokasi sentuhan secara tepat.
Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari
Konsep CHOR dapat diterapkan dalam berbagai aktivitas sederhana namun fungsional, seperti:
- Meraih benda, contohnya saat mengambil barang di rak yang tinggi.
- Menyentuh permukaan, misalnya menggunakan telapak tangan untuk menopang tubuh di meja saat berdiri.
- Memegang objek, seperti menggenggam handphone saat melakukan panggilan.
- Mengangkat atau menggenggam benda, contohnya memegang gelas untuk minum.
Penerapan konsep CHOR tidak hanya membantu meningkatkan fungsi tangan, tetapi juga mempercepat proses rehabilitasi secara menyeluruh. Melalui rangsangan sensoris yang berulang dan terarah, pasien dapat mengembalikan persepsi tubuh dan meningkatkan kemampuan motorik secara bertahap.
[BACA JUGA: Latihan Sit to Stand untuk Menjaga Keseimbangan Lansia]
***
Penulis: Sita Wilujeng Riskiana
Editor: Habibah Khaliyah