Transformasi Hijau dengan Membuat “Ecobrick Dari Sampah Plastik”

Transformasi Hijau dengan Membuat “Ecobrick Dari Sampah Plastik”_Dokumen Istimewa

VOKASI NEWS – Program kerja transformasi hijau ecobrick yang dilaksanakan oleh mahasiswa Belajar Bersama Komunitas (BBK) 5 Universitas Airlangga mendapat sambutan positif dari warga dan siswa sekolah dasar. Kegiatan ini bertujuan mengedukasi masyarakat tentang pengelolaan sampah plastik sekaligus menanamkan kepedulian lingkungan sejak usia dini.

Edukasi Ecobrick Sampah di Sekolah Dasar

Kegiatan ecobrick di SD Bunderan dilakukan dengan pendekatan edukatif melalui praktik mengisi botol bekas dengan potongan plastik hingga padat sehingga dapat digunakan sebagai bahan bangunan sederhana. Program ini dirancang untuk memberikan pemahaman bahwa sampah plastik dapat dimanfaatkan kembali menjadi benda berguna dengan cara kreatif dan ramah lingkungan. Kepala SD Bunderan menyampaikan, “Program ecobrick memberikan pengalaman nyata bagi siswa dalam mengelola sampah plastik sekaligus menumbuhkan kreativitas ramah lingkungan.”

Partisipasi Warga dalam Gerakan Hijau

Selain siswa sekolah dasar, warga Desa Bunderan juga dilibatkan dalam kegiatan ecobrick dengan membawa botol bekas dari rumah masing-masing dan memadatkan plastik yang sulit terurai. Kegiatan bersama ini diharapkan menumbuhkan kesadaran kolektif dalam mengurangi jumlah sampah plastik yang berpotensi mencemari lingkungan. Kepala Desa Bunderan menuturkan, “Gerakan ecobrick menjadi langkah kecil namun bermakna karena mampu mengurangi timbunan sampah plastik sekaligus menjaga kebersihan desa.”

BACA JUGA: [MRI Genu dengan Dixon Sequence Optimalisasi NEX: Inovasi Diagnosis Anterior Cruciate Ligament]

Manfaat Sosial dan Lingkungan

Program ecobrick di Desa Bunderan memberikan manfaat nyata dalam pengurangan timbunan sampah plastik yang sulit terurai di lingkungan sekitar. Hasil ecobrick yang dihasilkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan alternatif untuk membuat kursi, meja, serta media taman sekolah. Kegiatan ini juga menumbuhkan semangat gotong royong sekaligus mempererat interaksi sosial antar warga melalui praktik bersama dalam mengelola sampah plastik. Manfaat lainnya terlihat pada meningkatnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan melalui solusi sederhana dan berkelanjutan.

Harapan Keberlanjutan Program

Transformasi hijau ecobrick di Desa Bunderan diharapkan dapat berlanjut secara mandiri melalui partisipasi aktif warga dan dukungan lembaga pendidikan setempat. Kebiasaan memilah, memadatkan, serta memanfaatkan sampah plastik diharapkan menjadi budaya baru yang konsisten dijalankan masyarakat. Program ini juga diproyeksikan mampu mendorong kesadaran kolektif dalam menjaga kebersihan lingkungan dan mengurangi dampak pencemaran plastik secara berkelanjutan. Kepala Desa Bunderan menyatakan, “Harapan besar kami adalah program ecobrick tidak berhenti pada kegiatan BBK, tetapi tumbuh menjadi kebiasaan masyarakat sehari-hari.”

***

Penulis: Cahyani Budi Alifia

Editor: Oky Sapto Mugi Saputro