VOKASI NEWS – Uji coba minyak cem-ceman dan VCO untuk mengurangi rambut rontok.
Rambut merupakan struktur kompleks yang terdiri dari sel-sel epitel berkeratin dan berfungsi melindungi kulit kepala dari paparan sinar matahari (Otberg, 2012). Selain itu, rambut juga berperan dalam mengatur suhu tubuh serta membantu penguapan keringat (Tranggono & Latifah, 2007).
Kerontokan rambut terjadi ketika jumlah rambut yang terlepas melebihi batas normal, sehingga menyebabkan penipisan rambut. Faktor penyebabnya beragam, antara lain genetik, usia, perubahan hormon, gangguan imunologi, penyakit kulit tertentu, serta stres psikologis (Tranggono & Latifah, 2007).
Pandangan Traditional Chinese Medicine (TCM) terhadap Kerontokan Rambut
Dalam TCM, rambut dianggap sebagai manifestasi dari Shen-ginjal. Rambut yang hitam dan tebal mencerminkan keseimbangan Qi dalam tubuh serta kecukupan Jing dan Xue (darah). Sebaliknya, rambut yang tipis, kering, atau rontok dapat mengindikasikan kelemahan Jing dan defisiensi Xue (Jie, 1997).
Ginjal berperan dalam menyimpan serta mengatur Jing, sementara hati bertanggung jawab atas penyimpanan dan distribusi Xue. Kesehatan kedua organ ini berpengaruh terhadap pertumbuhan rambut (San, 1985). Jika kerontokan terjadi pada usia muda, hal ini dapat disebabkan oleh kelemahan ginjal atau darah panas (Jie, 1997).
Beberapa tanaman herbal dipercaya dapat membantu menjaga kesehatan rambut berdasarkan prinsip TCM. Daun pandan memiliki sifat dingin dan hambar, sementara urang-aring berkhasiat menyehatkan hati serta ginjal. Daun mangkokan diketahui bermanfaat bagi jantung dan ginjal, sedangkan VCO (Virgin Coconut Oil) diyakini mampu menyeimbangkan Qi serta memperkuat Yin dalam tubuh.
Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan di rumah masing-masing peserta yang berdomisili di Gubernur Suryo, Gresik. Subjek penelitian terdiri dari 26 responden berusia 14–27 tahun yang mengalami kerontokan rambut berkisar antara 20 hingga 100 helai per penyisiran.
Responden dibagi menjadi dua kelompok, masing-masing terdiri dari 13 orang. Kelompok A menerima perlakuan berupa minyak cem-ceman, sedangkan kelompok B sebagai kontrol hanya diberikan VCO. Terapi dilakukan sebanyak 9 kali dengan frekuensi setiap dua hari sekali selama Agustus hingga September.
Sebelum penelitian dimulai, dilakukan uji pretest dengan menghitung jumlah helai rambut yang rontok setelah penyisiran. Responden yang memenuhi kriteria inklusi, yaitu mengalami kerontokan 40–100 helai rambut, diikutsertakan dalam penelitian.
Instrumen utama yang digunakan adalah sisir standar. Penyisiran dilakukan selama 60 detik mulai dari bagian vertex (ubun-ubun) untuk mengukur jumlah rambut telogen yang terlepas.
Hasil dan Kesimpulan
Setelah 9 kali terapi, kelompok perlakuan yang menggunakan minyak cem-ceman mengalami pengurangan kerontokan rata-rata sebanyak 19,4 helai rambut. Sementara itu, kelompok kontrol yang hanya menggunakan VCO menunjukkan penurunan kerontokan sebesar 20,3 helai rambut.
[BACA JUGA: Insan Kampus Berkontribusi untuk Negeri: Dialog Inspiratif Dekan Vokasi UNAIR di Radio Suara Muslim]
Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa baik minyak cem-ceman maupun VCO dapat membantu mengurangi jumlah rambut rontok. Namun, efektivitas kedua terapi ini relatif serupa. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami mekanisme spesifik dari masing-masing bahan dalam mendukung kesehatan rambut.
***
Penulis : Debby Sheila Dewi Purnomo
Pembimbing : Rini Hamsidi dan Nurmawati Fatimah dr., M.Si
Prodi : D4 Pengobat Tradisional
Editor : Oky Sapto Mugi Saputro – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR