UNAIR Perkuat Ekonomi Kreatif Bojonegoro Dengan Pelatihan Digital & Keuangan Untuk Pengrajin

UNAIR Perkuat Ekonomi Kreatif Bojonegoro Dengan Pelatihan Digital & Keuangan Untuk Pengrajin_Dokumen Istimewa

VOKASI NEWS – Fakultas Vokasi UNAIR bersama Asosiasi Handicraft Jatim (AHJ) Bojonegoro fasilitasi pelatihan digital marketing dan literasi keuangan. Hal ini untuk mendukung visi penguatan ekonomi kreatif berbasis teknologi di tingkat daerah. Kegiatan ini bertajuk “Handicraft 4.0: Pendampingan Digitalisasi Pemasaran dan Pengelolaan Keuangan” di Galeri Zahida Bojonegoro, Sabtu (27/9). Sebanyak 30 pelaku usaha kerajinan dari berbagai kecamatan di Bojonegoro mengikuti kegiatan ini dengan antusias.

Pelatihan yang diisi oleh Riska Nur Rosyidiana, S.E., M.Ak., CRA., CPMA dan Noorlaily Fitdiarini, S.E., M.B.A itu menghadirkan dua materi utama. Adapun materinya mengenai pembuatan dan optimasi Google Profil Bisnis serta pencatatan keuangan berbasis aplikasi digital. Peserta juga diajak memahami strategi Search Engine Optimization (SEO) agar produk lebih mudah ditemukan calon pelanggan di Google.

Ketua pelaksana kegiatan, Yossy Imam Candika, S.E., M.S.M, menjelaskan bahwa program ini menjadi salah satu wujud kontribusi UNAIR dalam mendukung UMKM menghadapi tantangan era digital.

“Dengan memiliki profil bisnis online dan pencatatan keuangan yang baik, UMKM dapat memperluas pasar sekaligus membuat keputusan bisnis yang lebih tepat,” ujar Yossy Imam Candika.

Kegiatan berlangsung interaktif dengan sesi praktik langsung yang didampingi mahasiswa Fakultas Vokasi UNAIR. Para peserta mengunggah foto produk, menulis deskripsi usaha, dan mencoba mencatat transaksi usaha menggunakan aplikasi keuangan digital. Salah satu peserta, Meirina Suminartyaningsih (d’Mey), mengaku pelatihan ini relevan dengan kebutuhannya.

“Saya sudah terbiasa ikut pameran, tapi dengan Google Profil Bisnis usaha saya bisa dikenal lebih luas tanpa harus selalu hadir fisik,” katanya.

“Selama ini pencatatan keuangan saya masih seadanya. Lewat pelatihan ini saya jadi lebih paham cara memisahkan uang usaha dan pribadi serta menentukan laba usaha,” ungkap Zulva Nurin Hasnawati (LiLac Rajut).

Kegiatan ini diharapkan mampu memperkuat daya saing UMKM kerajinan Bojonegoro, mendorong pelaku usaha memanfaatkan teknologi digital, sekaligus menjadi model kolaborasi antara perguruan tinggi, komunitas, dan pemerintah daerah dalam mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif.

BACA JUGA: [OSH FAIR 2025: Ikut Andil Dalam Event World Health Day]

***

Editor: Puspa Anggun Pertiwi