VOKASI NEWS – Langkah pencegahan penularan tuberkulosis – TBC bagi pasien dan keluarga mencakup minum obat rutin, pemenuhan gizi, dan imunisasi BCG.
Tuberkulosis masih menjadi masalah utama dalam bidang kesehatan didunia dengan terus meningkatnya kasus baru pertahun. Indonesia merupakan negara urutan kedua terbanyak yang menyumbang beban tuberkulosis di dunia setelah India sebesar 10% dari 87% kasus tuberkulosis didunia.
Tuberculosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis, umumnya penyakit ini menyerang paru-paru. Namun, bakteri ini dapat menyerang organ lain (tuberculosis ekstra paru). Seperti selaput otak, selaput jantung, kelenjar getah bening, tulang, persendian, kulit, usus, ginjal, dan saluran kencing.
Penularan penyakit tuberculosis sangat mudah terjadi karena penyebaran penyakit ini melalui udara (droplet). Pasien tuberculosis paru dengan hasil pemeriksaan mikroskopis bakteri tahan asam (BTA) positif ketika batuk, bersin atau berbicara yang tidak ditutup tanpa sengaja akan mengeluarkan percikan dahak diudara yang mengandung kuman. Menanggulangi tingginya kasus tuberculosis di Indonesia, perlu dilakukan upaya dalam mencegah penularan tuberculosis untuk memutus penyebaran tuberkulosis. Berikut upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah penularan penyakit tuberkulosis.
Terapkan perilaku hidup sehat
Perilaku merupakan tingkah laku yang menjadi kebiasaan dalam merespon dan menghentikan penyebaran penyakit seperti:
- Membuka ventilasi setiap hari
Rumah yang memiliki ventilasi baik dapat mengurangi bakteri diudara karena dapat membantu membuang udara yang mengandung bakteri keluar dari ruangan dan cahaya dapat masuk kedalam ruangan untuk membunuh bakteri.
- Menggunakan masker
Masker digunakan untuk mencegah penyebaran bakteri melalui udara dengan membantu menangkap percikan udara (droplet) yang mengandung bakteri tidak tersebar ke orang lain
- Melakukan etika batuk
Menutup mulut dan hidung dengan tisu atau menggunakan lengan bagian dalam saat batuk dan bersin membantu mencegah penyebaran bakteri melalui udara.
- Mencuci tangan
Mencuci tangan dengan benar dapat membersihkan tangan dari kotoran, virus dan bakteri agar tidak menyebar ke diri sendiri, orang lain, ataupun benda disekitar karena tangan merupakan salah satu organ yang banyak digunakan dalam beraktivitas.
Disiplin Minum Obat dan Menjaga Gizi
Penderita tuberkulosis perlu mengonsumsi obat anti tuberkulosis (OAT) secara teratur sesuai anjuran dokter hingga pengobatan tuntas, meskipun gejala sudah mulai membaik. Kepatuhan minum obat membantu menonaktifkan bakteri (bakteri menjadi laten) sehingga tidak menular kepada orang lain, serta mencegah infeksi berkembang lebih parah. Pengobatan yang tidak tuntas berisiko menyebabkan bakteri menjadi kebal terhadap obat, sehingga infeksi menjadi sulit disembuhkan.
Selain minum obat, pasien tuberkulosis juga perlu memenuhi kebutuhan gizi secara optimal. Kekurangan gizi dapat menurunkan daya tahan tubuh, membuat pasien lebih rentan terhadap infeksi, dan menghambat proses penyembuhan. Kondisi ini juga meningkatkan risiko kekambuhan serta memperbesar kemungkinan tuberkulosis laten berkembang menjadi tuberkulosis aktif. Pasien disarankan mengonsumsi makanan tinggi energi dan protein untuk mencegah kerusakan jaringan tubuh. Beberapa contoh makanan yang dianjurkan antara lain bubur, kentang, nasi, ayam, daging, susu dan hasil olahannya, telur, serta kacang-kacangan.
Pentingnya Imunisasi BCG
Pemberian vaksin Bacillus Calmette Guerin (BCG) merupakan langkah pencegahan yang penting untuk melindungi bayi dari paparan bakteri tuberkulosis. Vaksin ini diberikan kepada bayi pada usia satu bulan. Meskipun tidak sepenuhnya mencegah infeksi tuberkulosis, vaksin BCG dapat mengurangi risiko tertular dan menurunkan tingkat keparahan penyakit jika infeksi terjadi.
[BACA JUGA: Vaksinasi PMK Redam Wabah di Rejoso]
***
Penulis: Khofifatur Rohmany D3 Keperawatan
Editor: Habibah Khaliyah