Upper Limb Dysfunction Rehabilitation in Physiotherapy Perspective: Seminar Nasional dan Workshop Fisioterapi 2023

VOKASI NEWS – Seminar nasional dan workshop Fisioterapi tahun 2023 diselnggarakan oleh Mahasiswa Fakultas Vokasi UNAIR.

Ekstremitas atas menunjukkan tingkat partisipasi yang sangat tinggi dalam aktivitas sehari-hari. Salah satu faktor penyebab gangguan fungsi adalah gangguan motorik dan gangguan sensorik. Tingkat keparahan yang disebabkan oleh gangguan tersebut dapat memperngaruhi kemampuan manusia untuk menggerakkan tubuhnya.

Gangguan ekstremitas atas ini acap kali diderita oleh pasien stroke yang menyebabkan menurunnya aktivitas fungsional. Sehingga dibutuhkan intervensi untuk meningkatkan kemampuan dan fungsi pada pasien yang mengalami gangguan pada ekstremitas atas. Dalam hal menangani gangguan tersebut banyak hal yang bisa dilakukan, salah satunya adalah rehabilitasi fisik. Fisioterapi adalah kunci penting agar pasien dapat beraktivitas secara mandiri.

Maka pada tahun ini, Himafis menyelenggarakan Seminar Nasional dan Workshop dengan mengusung tema “Improvement of Upper Limb Disfunction in Physiotherapy Perspective”. Kegiatan ini merupakan wadah untuk meningkatkan pengetahuan, keahlian, dan keterampilan fisioterapi dalam bidang rehabilitasi gangguan fungsi ektremitas atas. Serta sebagai referensi terapi yang bisa diterapkan di rumah sakit, klinik, ataupun home program agar keahlian ini dapat didharmabaktikan kepada masyarakat.

[BACA JUGA: Profil Varna Culture Hotel Soerabaia ‘Karya’ Mahasiswa D3 Perpustakaan Fakultas Vokasi UNAIR]

Seminar Nasional Fisioterapi

Kegiatan yang pertama yaitu seminar yang diselenggarakan di Cleo Bussiness Hotel Jemursari pada hari sabtu (28/10). Pembukaan acara diawali dengan persembahan Tari Lenggang Surabaya oleh Himafis dan penyampaian dari Ikatan Fisioterapi Indonesia (IFI) tentang perubahan peraturan masa aktif Surat Tanda Registrasi (STR) bagi fisioterapis. Informasi disampaikan oleh wakil ketua IFI cabang Surabaya sebagai pengingat bagi fisioterapis yang hadir untuk segera memperbaruhi STR.

Rangkaian kegiatan seminar dipandu oleh Wildan Ahmad dan Dhiya Azmi selaku Master of Ceremony dan serangkaian kegiatan penyampaian materi seminar dipandu oleh Estu Meilani, S.Tr.Fis., M.Sc. selaku moderator.

Memasuki pembahasan pertama adalah peran robotik pada rehabilitasi gangguan fungsi ekstremitas atas yang disampaikan oleh Martha Kurnia Kusumawardani, dr., Sp.KFR-K. “Point plus yang dimiliki oleh robot mesin buatan manusia adalah tidak memiliki ambang batas lelah seperti manusia,” jelas Martha. Peran robotik sendiri memang membantu banyak dalam proses rehabilitasi fisik. Namun, tak dapat dipungkiri robotik juga memiliki kekurangan sendiri seperti, harga beli dan biaya perawatan yang tinggi.

Biomekanika Upper Limb

Narasumber berikutnya adalah Agus Wiyono, S.Ft., Ftr. yang membawakan materi tentang “Relation of Sensory Input and Contactual Hand Orientation Respon (CHOR) to Improve Upper Limb Progress”. Dalam kesempatan kali ini, Agus menjelaskan tentang pentingnya stimulasi taktil pada tangan untuk meningkatkan fungsional seluruh lengan.

Seberapa pentingnya hal tersebut dalam proses penyembuhan stroke disampaikan kembali oleh Devi Arianti S.Fis., M.Kes. Hubungan antara stimulasi dan motorik lengan dijelaskan dalam sudut pandang biomekanika tubuh. Jika seorang fisioterapis dapat menguasai biomekanika tersebut maka perencanaan program rehabilitasi pasien akan semakin berkualitas. Dengan begitu diharapkan perkembangan rehabilitasi fisik dapat terlihat meningkat secara perlahan namun pasti.

Workshop Fisioterapi 2023

Kegiatan ini diselenggarakan kembali setelah 4 tahun, yang dibawakan oleh Agus Wiyono, S.Ft., Ftr. Sebelum sesi demonstrasi, terdapat materi sebagai pengantar pemahaman fisioterapi pada pasien stroke.

Demonstrasi dilakukan langsung kepada pasien stroke yang telah memberikan persetujuan. Pasien mengalami hemiparesis (kelemahan satu sisi) sebelah kanan tubuhnya. Saat menerapkan hubungan stimulasi taktil dan biomekanika dapat terlihat perkembangan motorik pasien dalam satu kali latihan bersama.

Setelah demonstrasi oleh Agus, peserta diminta untuk mempraktikkan teknik stimulasi pada peserta lainnya dengan kasus rounded shoulder (postur yang buruk). “Bukan hanya otot yang ada di bahu saja yang bertanggung jawab atas bentuk bahu,” jelasnya. Penopang tubuh manusia adalah core (inti tubuh) and spine (tulang belakang). Dengan teknik aktivasi dan stimulasi pada core dan spine maka postur tubuh dapat berubah. Hal tersebut dapat dibuktikan langsung saat sesi praktik.

Acara ditutup dengan sesi kuis dengan hadiah berupa tas fisioterapi dan foto bersama peserta.

***

Penulis: Dhiya Azmi Annisa Putri, Panitia Seminar Nasional dan Workshop Fisioterapi 2023, Program Studi D4 Fisioterapi.

Editor: Oky Sapto Mugi Saputro – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR