VOKASI NEWS – Transpalatal arch untuk mencegah penjangkaran gigi yang hilang, hasil uji coba Mahasiswa Vokasi UNAIR.
Penjangkaran merupakan komponen kunci dalam perawatan ortodonti, yang berfungsi sebagai unit penahan terhadap pergerakan gigi yang tidak diinginkan. Dalam istilah ortodonti, penjangkaran didefinisikan sebagai resistensi terhadap pergerakan gigi yang tidak diinginkan selama perawatan. Setiap tindakan pada gigi akan menghasilkan reaksi yang setara, tetapi dalam arah yang berbeda. Oleh karena itu, penting untuk merencanakan penjangkaran dengan baik sebelum memulai perawatan aktif, guna mencegah komplikasi yang mungkin muncul.
Kehilangan penjangkaran adalah efek samping yang dapat terjadi akibat penggunaan alat ortodonti, yang menyebabkan pergerakan gigi yang tidak diinginkan. Beberapa efek dari kehilangan penjangkaran termasuk pergerakan gigi molar ke arah mesial, tipping molar, perubahan dimensi vertikal, atau pergerakan lainnya yang mengganggu oklusi. Kehilangan penjangkaran dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kekuatan penjangkaran yang lebih lemah dibandingkan kekuatan komponen aktif, pencabutan gigi, atau kehilangan gigi desidui sebelum waktunya.
Mengatasi Kehilangan Penjangkaran dengan Penjangkaran Tambahan
Penjangkaran tambahan digunakan untuk mengatasi kehilangan penjangkaran, dengan memanfaatkan alat seperti transpalatal arch (TPA). TPA adalah salah satu alat ortodonti yang sering digunakan untuk menjaga posisi gigi molar dan mencegah pergerakan yang tidak diinginkan pada lengkung rahang atas. Desain TPA pertama kali diperkenalkan oleh Robert A. Goshgarian, menggunakan kawat stainless steel yang melintasi palatum, menghubungkan kedua sisi gigi molar, dan membantu menjaga kestabilan posisi gigi.

BACA JUGA: KNV 2024, Kolaborasi 3 Bidang Soroti Potensi Kecerdasan Buatan Era Digital
Penggunaan penjangkaran tambahan sangat penting untuk mengontrol pergerakan gigi selama perawatan ortodonti, terutama ketika ada risiko kehilangan penjangkaran. Jumlah gigi yang digerakkan dalam perawatan harus diperhitungkan secara cermat. Jika terlalu banyak penjangkaran yang hilang selama proses perawatan, evaluasi ulang terhadap nilai penjangkar dan komponen penjangkar diperlukan. Penambahan penjangkaran tambahan akan membantu mengatasi potensi komplikasi dan memastikan perawatan berjalan sesuai rencana.
***
Penulis : Soviana Lutfi
Pembimbing : Sianiwati Goenharto, Elly Rusdiana
Editor : Oky Sapto Mugi Saputro – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR