VOKASI NEWS – Vaksinasi PMK di Rejoso berhasil menekan kasus dengan langkah terpadu mulai dari pendataan hingga vaksinasi langsung.
Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) merupakan penyakit menular pada hewan ternak yang dapat menimbulkan dampak serius, baik dari sisi ekonomi maupun reproduksi. Penularannya berlangsung cepat melalui kontak langsung antarternak, terutama pada hewan berkuku belah seperti sapi, kambing, dan kerbau. Wabah ini dapat menyebabkan penurunan produktivitas, terganggunya sistem reproduksi, serta kerugian finansial bagi peternak.
Kecamatan Rejoso di Kabupaten Nganjuk menjadi salah satu wilayah dengan aktivitas peternakan cukup tinggi. Dalam situasi penyebaran PMK, kekhawatiran sempat muncul di kalangan peternak karena meningkatnya kasus di beberapa titik. Oleh karena itu, diperlukan langkah pengendalian yang strategis dan tepat sasaran untuk menahan laju penyebaran penyakit.
Pelaksanaan Vaksinasi Sebagai Upaya Pencegahan
Vaksinasi PMK menjadi salah satu langkah utama dalam pengendalian dan pencegahan penyebaran penyakit tersebut di wilayah Rejoso. Program ini melibatkan berbagai pihak, mulai dari Dinas Peternakan, pemerintah daerah, hingga peternak lokal. Pelaksanaan dilakukan secara bertahap dengan mengikuti prosedur yang telah ditetapkan.
Tahapan vaksinasi diawali dengan pendataan populasi ternak di wilayah Rejoso. Setelah itu, dilakukan sosialisasi kepada peternak agar mereka memahami pentingnya vaksinasi dan cara pelaksanaannya. Proses vaksinasi kemudian dilaksanakan langsung oleh tenaga medis hewan yang telah ditugaskan.
Vaksin yang digunakan telah disesuaikan dengan strain virus PMK yang beredar di daerah tersebut. Penyesuaian ini penting untuk memastikan bahwa vaksin memberikan perlindungan optimal terhadap hewan ternak. Dengan pendekatan yang sistematis, vaksinasi diharapkan dapat membentuk kekebalan kelompok dan menekan risiko penyebaran penyakit lebih luas.
Dampak Positif dan Dukungan Berkelanjutan
Hasil sementara dari pelaksanaan vaksinasi PMK menunjukkan dampak positif, terutama dalam menurunkan jumlah kasus di wilayah Rejoso. Penurunan tersebut menjadi indikator awal bahwa program vaksinasi telah berjalan efektif. Meski begitu, pelaksanaan program ini tetap memerlukan pemantauan berkelanjutan serta dukungan dari seluruh pihak agar tujuan jangka panjang dapat tercapai.
Kerja sama antara peternak, pemerintah, dan tenaga kesehatan hewan menjadi fondasi penting dalam keberhasilan program ini. Dengan komitmen yang konsisten dan evaluasi rutin, upaya pengendalian PMK melalui vaksinasi di Rejoso diharapkan dapat menjadi model penanganan wabah di wilayah peternakan lainnya.
[BACA JUGA: Tangkal Mitos, Edukasi USG oleh Mahasiswa D4 TRP]
***
Penulis: Khairunnisa’ Kartika Sari
Editor: Habibah Khaliyah