VOKASI NEWS – Pengembangan vibrasi meter portabel berbasis sensor MPU-9250 dan ESP32 untuk pemantauan getaran mesin secara real-time. Alat ini menawarkan akurasi tinggi, biaya produksi rendah, serta mendukung predictive maintenance bagi industri kecil dan menengah.
Inovasi Alat Pemantauan Getaran
Getaran mesin merupakan indikator penting dalam menentukan kondisi peralatan industri. Perubahan pola getaran dapat menjadi tanda awal adanya gangguan mekanis, seperti kerusakan bantalan, ketidakseimbangan rotor, atau keausan komponen. Pemantauan getaran secara rutin membantu mendeteksi masalah sejak dini sehingga perawatan dapat dilakukan sebelum terjadi kerusakan total.
Namun, harga peralatan pemantauan getaran komersial relatif tinggi, sehingga sulit diakses oleh industri kecil dan menengah. Untuk menjawab kebutuhan tersebut, mahasiswa merancang vibrasi meter portabel berbasis sensor MPU-9250 dengan ESP32 sebagai mikrokontroler utama.
Alat ini dirancang untuk mengukur dan menganalisis getaran mesin secara real-time. Hasil pengukuran ditampilkan langsung pada layar OLED serta disimpan otomatis dalam kartu SD. Sensor MPU-9250 mendeteksi percepatan getaran pada tiga sumbu, kemudian data diolah oleh ESP32 menggunakan metode penyaringan sinyal untuk mengurangi noise. Proses selanjutnya meliputi perhitungan RMS (Root Mean Square) untuk memperoleh nilai percepatan dan kecepatan, serta transformasi Fast Fourier Transform (FFT) untuk menentukan frekuensi dominan getaran.
Selain itu, hasil analisis dilengkapi dengan klasifikasi kondisi mesin berdasarkan standar ISO 10816, yang membagi status menjadi empat kategori, yaitu Baik, Waspada, Bahaya, dan Kritis. Informasi ini memudahkan pengguna dalam menentukan langkah perawatan yang sesuai.
Hasil Pengujian dan Potensi Penggunaan
Pengujian vibrasi meter dilakukan pada mesin kipas angin. Hasil menunjukkan akurasi yang baik, dengan rata-rata selisih nilai velocity RMS dibandingkan alat ukur komersial sekitar 2,97 persen. Frekuensi dominan terdeteksi pada kisaran 45–50 Hz sesuai karakteristik mesin uji. Sementara itu, nilai acceleration RMS memiliki selisih rata-rata 0,5 m/s² dengan standar deviasi 0,17 m/s².
Keunggulan alat ini terletak pada desain portabel, biaya produksi rendah, dan kemampuan pemantauan real-time. Penggunaan baterai Li-Po isi ulang melalui modul TP4056 memungkinkan pemakaian di lapangan tanpa ketergantungan pada sumber listrik eksternal. Fitur penyimpanan data juga mendukung analisis tren getaran, yang berguna dalam program pemeliharaan prediktif (predictive maintenance).
[BACA JUGA: Penguatan Apresiasi PNS melalui Satyalancana Karya Satya pada BKD Provinsi Jawa Timur]
Dengan kepraktisan, akurasi, dan harga terjangkau, vibrasi meter berbasis MPU-9250 dan ESP32 berpotensi besar diterapkan di berbagai sektor industri. Alat ini diharapkan menjadi alternatif solusi bagi pelaku industri kecil dan menengah dalam meningkatkan keandalan mesin sekaligus menekan biaya perawatan.
***
Penulis: Angel Agustina
Pembimbing: Winarno, S.Si., M.T., dan Sisca Dina Nur Nahdliyah, S.T., M.T.
Program Studi: D4 Teknologi Rekayasa Instrumentasi dan Kontrol
Editor: Fatikah Rachmadianty