Video Profil Sejarah dan Peran Sosial Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria

VOKASI NEWS – Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria, yang juga dikenal sebagai Gereja Kepanjen, bukan hanya berfungsi sebagai tempat ibadah. Sejak didirikan pada tahun 1810, gereja ini telah menjadi pusat kegiatan sosial dan pendidikan, menunjukkan perannya yang multidimensional dalam masyarakat. Arsitektur Gotik dan kolonialnya yang khas bukan hanya daya tarik visual, tetapi juga cerminan adaptasi budaya lokal dengan pengaruh Eropa. Tempa ini meruupakann sebuah fenomena yang menarik untuk dikaji lebih lanjut. 

Situs bersejarah ini telah lama diakui sebagai cagar budaya, menyimpan segudang cerita tentang perkembangan iman Katolik di Jawa Timur. Selain itu juga masih kental akan adaptasi budaya, hingga perannya yang tak terpisahkan dalam jalinan sosial masyarakat. Gereja ini tidak hanya menjadi pusat ibadah, tetapi juga penggerak kegiatan sosial dan pendidikan. Program-program bimbingan anak, bantuan kesehatan, hingga pelayanan sosial lainnya. Hal ini menjadi bukti nyata komitmen gereja dalam melayani masyarakat tanpa memandang latar belakang. Ini adalah cerminan dari nilai-nilai Katolik yang menekankan pentingnya pelayanan kepada sesama, sebuah aspek yang relevan hingga saat ini. 

Salah satu poin paling menarik yang diangkat dalam video profil dan laporan terkait adalah posisi Gereja Kepanjen sebagai simbol toleransi dan pluralisme di Surabaya. Berada di tengah lingkungan yang mayoritas Muslim, gereja ini telah membuktikan kemampuannya untuk hidup berdampingan secara harmonis. Kegiatan-kegiatan bersama, seperti perayaan hari besar keagamaan yang dihadiri oleh warga dari berbagai latar belakang, memperkuat ikatan kerukunan antarumat beragama. Ini adalah pelajaran berharga tentang bagaimana agama dapat berkontribusi positif dalam menciptakan masyarakat yang inklusif dan peduli. 

Tujuan Pembuatan Video Profil Gereja Katolik

Melalui tugas akhir berjudul “Video Profil Sejarah dan Peran Sosial Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria Surabaya sebagai Cagar Budaya”, mahasiswa berupaya mengangkat kekayaan sejarah dan nilai-nilai luhur gereja ini ke dalam bentuk media audio-visual. Proyek ini memadukan pendekatan riset kualitatif dengan narasi visual yang kuat. Hal ini berfungsi sebagai dokumentasi sekaligus sarana edukasi tentang warisan budaya lokal yang penting. 

Video ini tidak hanya merekam keindahan arsitektur Gotik dan kolonial yang khas, dalam video ini menyajikan narasi historis yang mendalam. Penonton diajak mengenal lebih dekat bagaimana gereja ini didirikan, dan bagaimana perjalanan panjangnya turut membentuk kisah tempat ibadah yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari Surabaya. 

Diharapkan video ini bisa menjadi media promosi budaya sekaligus menumbuhkan kesadaran multikultural di tengah masyarakat Surabaya. Selain itu, proyek ini juga merupakan bagian dari kontribusi dalam melestarikan warisan budaya yang berharga, terutama agar tidak terlupakan oleh generasi muda di era digital. 

Sebagai mahasiswa D3 Perpustakaan, saya menyadari bahwa pengelolaan informasi tidak terbatas pada buku dan dokumen cetak. Ia juga mencakup pengemasan informasi dalam bentuk video yang relevan, edukatif, dan menarik bagi publik. Melalui karya ini, saya berharap bisa menginspirasi lebih banyak generasi muda untuk menghargai dan melestarikan sejarah kota mereka. 

BACA JUGA: [Prosedur Pembuatan Lip Bumper Cekat pada Kebiasaan Menghisap Bibir Bawah]

***

Penulis: Anindia Ulhak

Editor: Oky Sapto Mugi Saputro