Visualisasi Budaya Lokal di Media Sosial: Strategi Sourty 3.0 dalam Promosi Pariwisata Madura

Visualisasi Budaya Lokal di Media Sosial: Strategi Sourty 3.0 dalam Promosi Pariwisata Madura_Dokumen Istimewa

VOKASI NEWS – Program Sourty 3.0 karya mahasiswa Manajemen Perhotelan UNAIR menggabungkan media sosial dan teknologi digital untuk mempromosikan budaya serta pariwisata berkelanjutan di Madura.

Dalam era Society 5.0, di mana teknologi digital dan kecerdasan buatan menjadi bagian penting kehidupan, Himpunan Mahasiswa Manajemen Perhotelan Fakultas Vokasi Universitas Airlangga menghadirkan inovasi melalui program Integration Program bertajuk Sourty 3.0. Kegiatan ini bertujuan menggabungkan teknologi dan media sosial dalam upaya melestarikan budaya lokal Madura serta mempromosikannya sebagai destinasi wisata berkelanjutan. Melalui visualisasi digital dan kolaborasi lintas negara, mahasiswa diajak berperan aktif dalam menjaga warisan budaya sambil mengembangkan promosi pariwisata berbasis teknologi.

Eksplorasi Budaya Madura Bersama Mahasiswa Internasional

Rangkaian kegiatan Sourty 3.0 dimulai dengan tema “Sourty Goes to Madura with International Students from UiTM Maraya”. Sebanyak 23 mahasiswa dari Universitas Airlangga dan Universiti Teknologi MARA (UiTM) Malaysia mengikuti kegiatan eksploratif budaya di Pulau Madura. Mereka berkunjung ke kediaman Bapak H. Tohir, pemilik karapan sapi Gagak Rimang, untuk mempelajari tradisi balapan sapi yang menjadi simbol keberanian dan solidaritas masyarakat Madura.

Selain mempelajari budaya, peserta juga menikmati kuliner khas seperti bebek sinjay yang terkenal dengan cita rasa gurih dan sambal pencir pedas. Kunjungan sosial ke Panti Asuhan Al-Qowi Bangkalan menambah nilai kemanusiaan dalam program ini. Mahasiswa internasional berinteraksi dengan anak-anak yatim melalui kegiatan edukatif dan permainan bahasa Inggris. Kegiatan berlanjut dengan sesi membatik di Rumah Batik Belva, di mana peserta mempelajari filosofi motif batik Madura yang sarat makna.

Seluruh rangkaian kegiatan direkam dan diunggah ke media sosial seperti Instagram dan TikTok. Melalui video pendek, infografis, dan storytelling digital, budaya Madura dipromosikan kepada audiens global sebagai bagian dari pariwisata berkelanjutan.

Kolaborasi Budaya dan Teknologi di Hari Kedua

Hari kedua mengusung tema “Cultural and Culinary Performance” dengan kegiatan yang lebih interaktif. Acara dibuka oleh Drs. Bramasandy Martinusa, dosen praktikum Manajemen Perhotelan UNAIR, yang memandu talkshow dan demonstrasi pembuatan wedang pokak, minuman tradisional berbahan rempah yang memiliki potensi dikembangkan sebagai atraksi wisata kuliner.

Sesi berikutnya menghadirkan Nadia Sheren Maulina, Miss Jawa Timur 2024, yang membawakan topik “Young Voices, Timeless Culture: The Role of Youth in Preserving Local Traditions.” Ia menekankan pentingnya peran generasi muda dalam melestarikan budaya melalui teknologi digital, seperti kampanye daring dan dokumentasi budaya lokal. Pesan tersebut menginspirasi peserta untuk lebih aktif memvisualisasikan budaya Madura di media sosial.

Kegiatan ditutup dengan penampilan musik daul modern oleh grup Mutiara Blega. Perpaduan musik tradisional dan unsur modern ini berhasil memikat audiens dan menciptakan konten viral di berbagai platform digital.

Budaya Lokal, Promosi Global

Melalui Sourty 3.0, mahasiswa berhasil menunjukkan bahwa teknologi dapat menjadi sekutu dalam pelestarian budaya. Kolaborasi lintas negara dan pemanfaatan media sosial membantu memperluas jangkauan promosi pariwisata Madura ke tingkat global. Program ini tidak hanya memberikan pengalaman budaya, tetapi juga memperkuat nilai empati, kerja sama, dan kreativitas mahasiswa dalam mengelola promosi wisata berkelanjutan.

Himpunan Mahasiswa Manajemen Perhotelan Fakultas Vokasi Universitas Airlangga berharap Sourty 3.0 menjadi contoh keberhasilan sinergi antara teknologi, budaya, dan pendidikan. Di era Society 5.0, langkah seperti ini membuktikan bahwa inovasi digital dapat berjalan seiring dengan pelestarian warisan budaya bangsa.

[BACA JUGA: Intervensi Mentalku: Pengmas Vokasi UNAIR Tingkatkan Kesehatan Fisik dan Mental Lansia di Ponorogo]

***

Penulis: Sabrina Dwi Damayanti