Waspada Hipotermia: Begini Cara Mengatasi dalam Keadaan Darurat

Waspada Hipotermia: Begini Cara Mengatasi dalam Keadaan Darurat_Shutterstock

VOKASI NEWS – Cara mengatasi hipotermia dalam keadaan darurat serta kenali gejala-gejalanya agar tetap waspada.

Aktivitas di alam bebas seperti mendaki gunung, camping, atau menjelajah hutan memang menyenangkan, memberikan ketenangan sekaligus tantangan. Namun di balik keindahan alam, tersimpan berbagai risiko yang tidak boleh diabaikan. Salah satunya adalah hipotermia, yaitu kondisi medis berbahaya yang terjadi saat suhu tubuh menurun drastis di bawah 35°C.

Hipotermia bukan hanya terjadi di pegunungan tinggi atau tempat bersalju. Bahkan di dataran tinggi tropis atau hutan yang basah dan berkabut pun risiko ini tetap ada, terutama jika seseorang terpapar angin, hujan, atau berada dalam pakaian basah dalam waktu lama. Dalam kondisi darurat di alam bebas, kemampuan untuk mengenali gejala dan mengetahui langkah penanganan dasar dapat menjadi pembeda antara keselamatan dan bahaya.

Gejala Hipotermia

Tanda-tanda awal hipotermia antara lain menggigil hebat, kulit tampak pucat dan dingin, bicara melantur, kesulitan bergerak, dan rasa kantuk yang berat. Sering kali, penderita tampak linglung dan tidak menyadari kondisinya sendiri. Jika tidak segera ditangani, suhu tubuh yang terus menurun bisa menyebabkan hilangnya kesadaran, denyut nadi melambat, bahkan hingga henti jantung.

Cara Mengatasi Hipotermia

1. Pindahkan ke Tempat yang Aman
Segera bawa korban ke lokasi terlindung dari angin, hujan, atau suhu ekstrem. Jika tidak ada tempat berteduh, manfaatkan perlengkapan darurat seperti ponco, tenda, atau bahkan daun-daunan untuk membuat pelindung sederhana.

2. Ganti Pakaian Basah
Pakaian basah mempercepat penurunan suhu tubuh. Ganti dengan pakaian kering jika tersedia. Jika tidak, bungkus korban dengan sleeping bag atau emergency blanket untuk membantu menjaga suhu tubuh.

3. Berikan Kehangatan
Tempelkan botol berisi air hangat (bukan panas) ke bagian tubuh seperti leher, ketiak, atau selangkangan. Hindari penggunaan api atau alat pemanas langsung karena berisiko menyebabkan luka bakar.

4. Berikan Minuman Hangat (Jika Sadar)
Jika korban masih sadar dan bisa menelan, berikan minuman hangat non-kafein seperti teh manis atau air jahe. Jangan berikan alkohol, karena justru dapat memperburuk kondisi dengan mempercepat pelebaran pembuluh darah dan hilangnya panas.

[BACA JUGA: Gaya Hidup Gen Z dalam Cengkraman Konten Digital]

5. Gunakan Teknik Skin-to-Skin
Dalam keadaan darurat, kontak kulit langsung dengan pendamping di dalam sleeping bag dapat membantu mentransfer panas tubuh secara alami dan efektif.

6. Segera Cari Bantuan Medis
Setelah tindakan awal dilakukan, segera hubungi petugas SAR atau tim medis profesional. Hipotermia yang tidak ditangani dengan benar dapat menyebabkan komplikasi jangka panjang, termasuk kerusakan organ.

Dengan mengenali tanda-tanda dan tahu bagaimana memberikan pertolongan pertama, kita bisa mencegah risiko yang lebih serius. Kesiapan dan pengetahuan adalah kunci utama saat menjelajah alam bebas.

***

Penulis: Janitra Jauza Pramono

Editor: Fatikah Rachmadianty