WASPADA! Penggunaan Gadget dengan Posisi yang Buruk Dapat Sebabkan Penyakit Ini

VOKASI NEWS – Penggunaan gadget dengan posisi buruk dalam waktu yang lama dapat menyebabkan gangguan pada pernapasan.

Perkembangan teknologi komunikasi yang semakin canggih, membuat hampir semua kalangan menghabiskan waktu untuk menatap layar gadget mereka. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) bahwa terjadi peningkatan yang signifikan pada frekuensi penggunaan Internet di Indonesia pada tahun 2022 (APJII, 2023). Namun pada nyatanya, kemajuan teknologi ini, tak luput dari permasalahan kesehatan, yaitu gangguan postur.

Masyarakat sering kali menggunakan gadget dengan posisi yang buruk, terutama saat menggunakan smarthphone cenderung membungkukkan bahu dan kepala mensejajarkannya dengan posisi layar. Postur membungkuk dianggap nyaman, namun dapat menyebabkan terganggunya kesehatan tulang belakang dalam jangka waktu yang panjang (Beldon, 2007). Postur membungkuk jika dilakukan terlalu lama, dapat menyebabkan perubahan pada kurva tulang belakang, terutama pada area leher (thoracal). Hal ini juga dapat menyebabkan ketegangan otot bahu dan leher, herniasi pada diskus, radang sendi, dan ketidakstabilan ligamen (Ventura, 2010).

Kondisi Forward Head Posture

Forward head posture digambarkan dengan kondisi ketidaksejajaran antara kepala dan bahu. Kondisi itu meningkatkan tekanan pada serviks posterior yang mempengaruhi panjang dan ketegangan otot cervical, meningkatkan tingkat aktivitas otot, membatasi gerakan leher, mengganggu propiosepsi cervical (Chamkhar dan Kahlee, 2019) Kondisi FHP juga dapat menyebabkan gejala yang tampaknya ringan namun dapat mengganggu. Tidak hanya mengganggu, bahkan menurunkan produktivitas, seperti nyeri leher, sakit kepala, sakit punggung bawah, serta rasa tidak nyaman.

Faktor yang dapat menyebabkan terjadinya forward head posture sangat beragam. Di antaranya kebisaan buruk saat melakukan aktivitas seperti tidur, berkendara, membaca, bekerja di depan layar komputer dengan posisi yang tidak ergonomis. Selain itu FHP juga dipengaruhi oleh penggunaan smartphone dengan posisi leher yang membungkuk saat menatap layar yang lebih rendah atau tidak sejajar dengan mata. Kondisi itu diperparah dengan durasi waktu penggunaan gadget yang lama.

Bagaimana Cara Mengetahuinya?

Kondisi forward head posture dapat diketahui dengan cara :

  1. Teknik fotometri (mengambil foto dari samping dalam posisi duduk rileks) kemudian dihitung sudut craniovertebra nya, jika <50° maka termasuk kondisi FHP.
  2. Meminta orang lain untuk mengamati posisi kepala dari samping, apabila posisi tragus telinga tidak sejajar dengan bahu, maka dapat digolongkan ke dalam kondiai FHP.
Apa Dampaknya bagi Sistem Pernapasan?

FHP memiliki efek langsung pada fungsi pernapasan yang ditandai dengan berkurangnya kekuatan diafragma, sehingga berdampak besar pada fisiomekanis pernapasan (Zafar, 2018). Pada pola pernapasan yang salah, Clavicle ikut terangkat akibat aktivasi otot Strenocleidomastoideus, Upper trapezius, dan Scalenus yang berlebihan. Hal itu mengakibatkan terjadi ketidakseimbangan otot, dimana keseimbangan otot memiliki peran penting pada postur kepala dan leher (Perri, 2004). Berdasarkan kedua pernyataan tersebut, gangguan pernapasan yang akan timbul yaitu, adanya penurunan kapasitas paru dan penurunan daya kembang toraks. Kondisi itu disebabkan karena menurunnya kemampuan baik otot utama maupun otot bantu pernapasan. Tentu saja jika dibiarkan, hal ini akan membawa dampak yang buruk kedepannya.

Bagaimana cara Memperbaikinya?

Terapi fisik yang dapat digunakan untuk memperbaiki dan meningkatkan derajat craniovertebra angle pada kondisi forward head posture dapat dilakukan secara mandiri dengan cara :

  1. Berikan kompres hangat untuk relaksasi otot pada area leher dan bahu.
  2. Koreksi postur yang dilakukan dengan menempelkan punggung ke dinding, dan usahakan kepala belakang, bahu, pinggang, serta tumit menyentuh dinding.  
  3. Massase/ pijat pada otot yang mengalami kekakuan.

BACA JUGA: KNV 2024, Kolaborasi 3 Bidang Soroti Potensi Kecerdasan Buatan Era Digital

Adapun rehabilitasi dapat dilakukan dengan mengunjungi klinik fisioterapi terdekat. Hal itu dilakukan agar bisa mendapatkan penanganan yang lebih baik. Caranya ialah dengan terapi modalitas bisa menggunakan Ultrasound Diathermy dan Electrical Stimulation (Chowdhury, 2012). Bisa juga melakukan beberapa terapi latihan yang hanya dapat dilakukan oleh ahlinya. Misalnya, scapular stabilization exercise,upper cervical mobilization, deep cervical flexor training, instrument assisted soft tissue mobilization with neuromuscular exercise, cervical isometric exercise, cervical traction, dan edukasi postural (Yang, 2023).

Bagaimana Pencegahannya?

Cara mencegah terjadinya kondisi FHP sangat mudah, yaitu dengan selalu menjaga postur yang baik saat beraktivitas terutama saat menggunakan gadget dalam waktu yang lama. Usahakan jangan membungkuk terlalu lama, dan jika pekerjaan mengharuskan untuk berada di depan layar dalam waktu yang lama, maka lakukanlah modifikasi pada lingkungan kerja dengan cara yang dapat kita lihat di dalam poster.

***

Penulis                         : Ervina Ayu Permata Sari

Dosen Pembimbing     : Dewi Poerwandari; Dany Pramuno Putra

Program Studi             : D4 Fisioterapi

Editor                          : Oky Sapto Mugi Saputro – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR