VOKASI NEWS – Waspadai beberapa penyebab penularan penyakit seksual HIV AIDS pada tubuh melalui hubungan seksual maupun non-seksual.
Setiap tahun, jumlah kasus HIV/AIDS di Indonesia terus menunjukkan peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak masyarakat yang belum memahami secara menyeluruh mengenai cara penularan dan langkah-langkah pencegahannya. Kurangnya edukasi dan keterbatasan informasi yang diterima oleh masyarakat menjadi salah satu faktor penyebab tingginya angka infeksi virus ini. Padahal, dengan pengetahuan yang tepat, penularan HIV/AIDS sebenarnya dapat dicegah sejak dini.
Penting bagi setiap individu untuk mengenali berbagai jalur penularan dan tindakan preventif yang bisa dilakukan. Tidak hanya berlaku bagi kelompok tertentu, siapa pun memiliki potensi terpapar jika tidak memahami risiko yang ada. Oleh karena itu, edukasi menjadi salah satu kunci utama dalam menekan angka penyebaran HIV/AIDS.
Penyebab Menularnya HIV AIDS
- Penularan melalui hubungan seksual tanpa pengaman
Salah satu jalur utama penularan HIV adalah melalui hubungan seksual tanpa menggunakan pengaman (kondom), baik secara vaginal maupun anal. Virus dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka kecil atau jaringan halus di area genital. Perempuan remaja memiliki risiko lebih tinggi terhadap infeksi karena selaput vaginanya masih tipis dan mudah mengalami luka, sehingga lebih rentan terhadap masuknya virus dibandingkan wanita dewasa. Selain itu, meskipun lebih jarang terjadi, HIV juga dapat menular melalui seks oral, terutama jika terdapat luka terbuka di mulut, seperti sariawan atau gusi berdarah. - Penularan melalui tranfusi darah
HIV Dapat terjadi saat seseorang menerima donor darah dari penderita HIV. Namun, resiko penularan HIV transfusi darah sangat kecil karena rumah sakit akan selalu memeriksa darah yang didonorkan terlebih dahulu. - Penularan dari Ibu ke bayi
Wanita yang menderita HIV dapat menularkan virus HIV ke bayinya saat janin masih dikandungan maupun saat bayi dilahirkan. Penularan HIV terhadap bayi juga dapat ditularkan melalui ASI. - Penggunaan jarum suntik yang tidak steril
Penularan HIV melalui jarum suntik biasanya terjadi dilingkungan pemakai narkotika. Alat yang digunakan untuk menindik ataupun membuat tato yang tidak disterilkan juga dapat menjadi cara penularan HIV.
[BACA JUGA: Diabetes Tidak Selalu Terkait Obesitas: Fakta dan Penyebab]
Peningkatan pemahaman masyarakat terhadap cara-cara penularan HIV/AIDS dan pentingnya pencegahan harus menjadi perhatian bersama. Edukasi yang menyeluruh, akses terhadap layanan kesehatan yang aman, serta perubahan perilaku menuju gaya hidup sehat dapat membantu menekan angka penyebaran virus ini. Pencegahan selalu lebih baik daripada pengobatan, dan dalam kasus HIV/AIDS, edukasi yang tepat bisa menyelamatkan banyak nyawa.
***
Penulis: Maulia Fajrin Anggini
Editor: Habibah Khaliyah