VOKASI NEWS – Mahasiswa Membuat Video Story Telling untuk Promosi Tempat Wisata Bersejarah di Kampung Lawas Maspati Surabaya sebagai Tugas Akhir
Kota Surabaya memiliki banyak tempat wisata bersejarah dan beredukasi. Surabaya pada masa kerajaan adalah pelabuhan utama Kerajaan Majapahit yang menjadikan Surabaya memiliki banyak potensi untuk wisata sejarah karena sisa-sisa sejarah dapat ditemukan di berbagai sudut Kota Surabaya. Perkembangan sektor pariwisata di Kota Surabaya terus ditingkatkan. Utamanya pada wisata edukasi karena Kota Surabaya memiliki banyak sekali peninggalan tempat bersejarah yang beredukasi sejak masa perjuangan kemerdekaan, salah satunya yaitu Kampung Lawas Maspati yang saat ini sudah dijadikan sebagai tempat wisata untuk edukasi para wisatawan. Melihat dari sejarahnya, Kampung Lawas Maspati sudah ada sejak sebelum adanya Kota Surabaya. Kampung Lawas Maspati berlokasikan di Jl. Maspati Gg. VI, Bubutan, Kec. Bubutan, Surabaya, Jawa Timur 60174.
Kampung Lawas Maspati
Asal-usul sejarah Kampung Lawas Maspati dahulunya merupakan tempat atau perumahan para abdi dalam Keraton Surabaya. Keraton Surabaya terletak di Jalan Keraton, jadi hanya tinggal menyebrang jalan raya dari Kampung Lawas Maspati disitulah ada Kerajaan Surabaya pada waktu itu dan karena dekat dengan Keraton maka Kampung Lawas Maspati ini dijadikan tempat tinggal untuk para pegawai kerajaan dan salah satu penduduknya yaitu Mbah Buyut Suruh dan Raden Karyo Sentono yang sekarang makamnya terletak di Maspati Gang VI. Jadi, Mbah Buyut Suruh dan Raden Karyo Sentono merupakan seorang pegawai Keraton Surabaya yang pertama kali mendiami Kampung Lawas Maspati. Asal usul dari Kampung Lawas Maspati berkaitan dengan nama Maspati yang artinya tempat tinggal para pati abdi dalam Keraton Surabaya. Kampung Lawas Maspati ini berdiri sekitar tahun 1800-an sudah ada sebelum adanya Kota Surabaya.
Bangunan Bersejarah di Kampung Lawas Maspati
Kampung Lawas Maspati memiliki beberapa peninggalan rumah bersejarah diantaranya yaitu seperti Rumah Ndoro Mantri Nyamuk julukan dari Raden Sumomiharjo. Beliau adalah pegawai Keraton Solo yang ditugaskan ke Surabaya khususnya daerah Bubutan untuk memberantas penyakit malaria pada saat itu yang sekarang disebut dengan penyakit demam berdarah. Pada masa peralihan juga terdapat bangunan bersejarah lainnya, yaitu Sekolah Ongko Loro merupakan tempat belajar kaum pribumi tetapi bukan sekolah resmi, jadi sekolah disitu selama 2 tahun untuk belajar baca tulis hitung setingkat Sekolah Dasar dan yang mendirikan, yaitu pergerakan atau kaum Budi Utomo Selain itu, ada Omah Tua 1907 yang digunakan para pejuang kemerdekaan berkumpul untuk mengatur strategi. Terdapat juga bangunan Losmen Asri Berawal dari adanya bangunan-bangunan bersejarah. Sejarah yang ada di Kampung Lawas Maspati, kebudayaannya, dan lainnya yang terbentuk dari dulu akhirnya didirikanlah Wisata Kampung Lawas Maspati dari adanya kearifan lokal tersebut.
Video Story Telling: Sejarah Wisata Kampung Lawas Maspati
Produk video story telling ini dibuat untuk menambah pengetahuan dan mengedukasi masyarakat mengenai bangunan-bangunan bersejarah yang ada di dalam Kampung Lawas Maspati dengan judul “Video Story Telling Sejarah Wisata Kampung Lawas Maspati”. Video story telling ini dapat diakses di akun media sosial YouTube program studi D3 Perpustakaan “D3 Perpustakaan UNAIR PSP Official”. Video tersebut berisikan informasi mengenai sejarah dari Kampung Lawas Maspati dan bangunan-bangunan bersejarah di dalamnya yang masing-masing bangunan memiliki peninggalan sejarah dari sebelum adanya Kota Surabaya hingga sekarang bangunan tersebut masih ada di Kampung Lawas Maspati. Informasi lebih lanjut mengenai Wisata Kampung Lawas Maspati dapat diakses pada media sosial Instagram @kampunglawas dan TikTok @kampunglawasmaspati.
BACA JUGA : Al Habib Syekh Bin Ahmad Bin Abdullah Bafaqih: Penyebar Agama Islam Era Kolonial Belanda di Surabaya
***
Nama Penulis : Alya Salzabilla
Nama Pembimbing : Dessy Harisanty
Editor : Maulidatus Solihah