Workshop Jurnalistik D4 Perbankan & Keuangan How To Become A Good Journalist In Digital Era

VOKASI NEWS – Perkembangan teknologi digital berdampak besar pada industri media persebaran informasi telah  mengalami perubahan besar dan menjadi sangat cepat dan memunculkan adanya media online yang  fungsinya lambat laun akan menggeser media konvensional.

Menurut data We Are Social dan Hootsuite dalam Global Digital Report 2020, tingkat pengguna internet di Indonesia mencapai 175,4  juta orang atau 64 persen dari jumlah total penduduk Indonesia. Dibandingkan tahun 2019 terjadi  peningkatan sekitar 17 persen. Fenomena tersebut menunjukkan bahwa era digital telah memberi  perubahan besar dengan mempersempit dunia menjadi global village. Hingga pada akhirnya informasi  dapat disebarluaskan melalui berbagai platform digital dan berimplikasi pada pola konsumsi yang lebih  divergen.

Untuk mengantisipasi adanya perubahan besar tersebut, beberapa media mulai beradaptasi dengan  melakukan migrasi kepada platform digital atau tetap mempertahankan media cetak namun juga  menciptakan dalam versi digitalnya. Dengan demikian, media tersebut tetap dapat bertahan di tengah  digitalisasi. Teknologi komunikasi dengan menggunakan jaringan internet dapat menyebarkan  informasi tersebut dengan lebih cepat dan jangkauan yang lebih luas. Perubahan jurnalisme di era  digital tampak pada karakteristiknya yaitu lebih cepat dalam pengolahan berita dan pendistribusian  kepada khalayak.

Kondisi tersebut menyebabkan jurnalisme mengalami sebuah transformasi melalui konsep  konvergensi media berbasis internet. Media digital menjadikan jurnalisme mengalami transformasi  baik dalam tataran konten, cara kerja wartawan, struktur ruang redaksi dan industri berita. Salah satu  perubahan penting yang mempengaruhi cara kerja jurnalis adalah keberadaan digitalisasi terhadap  konten yang dibuat.

Digitalisasi menjadikan informasi dapat dikonversi dari media massa analog ke dalam bentuk digital  dan disajikan dalam satu wadah yang sama. Pengertian jurnalisme digital yang sebagian besarnya  menitikberatkan kepada tahapan diseminasi informasi dengan perangkat teknologi media digital  dapat disebut sebagai konvergensi media

Tantangan Jurnalis di Era Digital

Tantangan jurnalisme digital di era digital adalah dalam hal menyajikan informasi yang berkualitas dan  baik kepada khalayak. Begitu juga dengan maraknya informasi yang beredar melalui media sosial dan  kebenarannya belum tentu terkonfirmasi atau masih bersifat spekulatif.

Selain itu, faktor kecepatan dapat menjadi suatu kelemahan jika informasi yang segera dipublikasikan tersebut tidak didukung oleh  akurasi data. Kesalahan yang sering terjadi dalam dunia jurnalisme digital adalah terkait akurasi, kualitas  dan kredibilitas informasi yang disampaikan, karena mengejar kecepatan sehingga terjebak dalam  menyampaikan informasi yang belum terverifikasi.

Kebutuhan penyebaran berita yang cepat akan menjadi tantangan bagi jurnalisme bermutu ketika  kemudahan teknologi untuk kepentingan jurnalisme justru memunculkan praktek cloning berita dan  pelanggaran etika jurnalistik. Tuntutan kecepatan untuk menyajikan berita akan berpotensi pada  masalah keberimbangan dan akurasi. Sehingga dalam realitasnya sering kali kecepatan dinilai lebih  penting dari verifikasi.

Selain itu, jurnalis juga dituntut untuk memiliki multiskilled competence yang sering menimbulkan  kekhawatiran dalam media digital. Adopsi teknologi digital yang bersifat multiplatform dan konvergen  pada industri media berdampak pada proses produksi berita. Era digital menunjukkan seorang jurnalis  akan selalu bersentuhan dengan teknologi. Dengan adanya digitalisasi pada saat ini, dimensi teknologi  akan menjadi semakin penting dalam jurnalisme.

REFERENSI

Marhamah, & Fauzi. (2021). Jurnalisme Di Era Digital. JICOMS: Journal of Islamic Communication and  Media Studies, 16-37.

Penulis: Jelita Indi

Editor: Tim Branding Fakultas Vokasi Universitas Airlangga