Waspada Penyakit Prostat Pada Lansia, Cegah dan Kenali Gejalanya

VOKASI NEWS – Waspada penyakit prostat pada lansia, perlu mencegahnya dengan cara mengenali gejalanya.

Manusia akan mengalami proses degenerasi seiring bertambahnya usia. Proses ini akan berlangsung pada orang berusia lanjut. Implikasinya, terjadi penurunan fungsi jaringan dan organ tubuhnya. Pada laki-laki lanjut usia sangat rawan mengalami gangguan pada sistem urogenital khususnya pada organ prostat. Gangguan organ prostat umumnya berupa pembesaran, keganasan hingga infeksi pada prostat.

Adanya gangguan pada organ prostat berkaitan erat dengan suatu glikoprotein yang disebut dengan Prostate Specific Antigen (PSA). Prostat akan mengeluarkan PSA dalam jumlah berlebih apabila terdapat masalah pada organ prostat. Senyawa ini dapat masuk ke sirkulasi darah sehingga kadarnya dapat dideteksi dengan melakukan pemeriksaan PSA pada darah. Deteksi dini kecurigaan penyakit prostat perlu dilakukan agar kesehatan prostat tetap terpantau dan segera mendapatkan pengobatan yang tepat apabila ditemukan gangguan pada prostat.

[BACA JUGA: Wajib Diperhatikan! Inilah Penanda Tumor Pada Pasien Kanker]

Benign Prostatic Hyperlasia (BPH)

Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) merupakan penyakit pembesaran kelenjar prostat yang terjadi akibat adanya proliferasi sel stroma dan epitel pada prostat. Berdasarkan data WHO (World Health Organization) pada tahun 2013 terdapat sekitar 70 juta kasus penyakit degeneratif di seluruh dunia. BPH menjadi salah satu penyakit degeneratif yang banyak diderita oleh laki-laki. Pada penyakit BPH, organ prostat mengalami pertambahan ukuran akibat pertumbuhan sel-sel kelenjar prostat yang dimediatori oleh enzim dihidrotestosterone (DHT).

Kadar PSA dapat dipakai untuk mendeteksi penyakit BPH. Semakin tinggi kadar PSA, maka semakin cepat laju pertumbuhan dari prostat. Selain itu, kadar PSA juga digunakan untuk memperkirakan ukuran dan berat dari prostat. Faktor risiko yang dapat memicu penyakit BPH diantara adalah usia, riwayat keluarga, aktivitas seksual, pola makan, kurangnya olah raga, kebiasaan minum alkohol dan merokok.

Kanker Prostat

Kanker prostat merupakan keganasan yang ditandai dengan pertumbuhan abnormal pada jaringan prostat. Salah satu faktor yang meningkatkan risiko terjadinya kanker prostat adalah usia. Kanker prostat banyak diderita oleh laki-laki dengan usia lebih dari 55 tahun dan akan memuncak pada usia 70 hingga 74 tahun. Diagnosis kanker prostat dilakukan dengan berbagai pemeriksaan klinis, diantaranya adalah pemeriksaan Digital Rectal Examination (DRE), pengukuran kadar PSA, dan biopsi prostate trans-rectal ultrasonography (TRUS).

Prostatitis

Prostatitis merupakan salah satu infeksi saluran kemih berupa peradangan pada kelenjar prostat yang disebabkan oleh bakteri maupun bukan bakteri. Risiko prostatitis pada laki-laki sebenarnya tidak hanya terjadi pada usia lanjut, namun juga dapat terjadi pada segala usia. Pada prostatitis kadar PSA juga mengalami peningkatan sehingga dengan pemeriksaan PSA diharapkan dapat mengetahui secara dini risiko prostatitis.

Pemeriksaan PSA

Penentuan kadar PSA dapat diukur dengan berbagai metode, diantaranya adalah metode Immunoradiometricassay (IRMA), Enzyme-linked Immunosorbent Assay (ELISA), Electro-Chemiluminescence Immunoassay (ECLIA), dan imunokromatografi. Salah satu metode yang paling baik dan dianggap sebagai gold standar pemeriksaan PSA adalah metode pemeriksaan ECLIA. Hal ini disebabkan ECLIA memiliki banyak kelebihan, diantaranya adalah memiliki sensitifitas tinggi, memiliki rentang deteksi yang luas, membutuhkan sedikit volume sampel, memiliki waktu inkubasi tidak terlalu lama, dan tidak memiliki risiko radioaktif.

Pemeriksaan kadar PSA dapat dilakukan dengan automatic immunometry analyzer untuk diagnostik sampel klinis. Sampel yang digunakan adalah serum darah, sehingga perlu dilakukan pengambilan darah yang kemudian diolah untuk mendapatkan serumnya. Serum darah akan diukur dan memunculkan jumlah PSA secara kuantitatif. Umumnya nilai normal pemeriksaan PSA pada laki-laki adalah <4 ng/mL, apabila melebihi nilai normal maka perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk diagnosis penyakit prostat. Maka dari itu, waspada penyakit prostat pada lansia.

 

Nama Penulis              : Fairushafa Khairunnisa Sasmita

Nama Pembimbing      : Rana Pradata

Program Studi             : D3 Teknologi Laboratorium Medis