VOKASI NEWS – Kebugaran Kardiorespirasi dapat ditingkatkan dengan cara rutin beraktivitas fisik.
Kemajuan teknologi membawa kemudahan bagi masyarakat, secara tidak langsung dapat mengubah pola tingkah laku masyarakat. Segala bentuk kemudahan berkat adanya teknologi dapat membuat seseorang lebih pasif dalam berkegiatan secara fisik. Adapun yang dimaksud dengan aktivitas fisik ialah setiap gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot rangka yang memerlukan pengeluaran energi.
Menurut Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 menunjukkan bahwa sebanyak 33,5% masyarakat Indonesia kurang melakukan aktivitas fisik. Selain karena kemajuan teknologi, aktivitas fisik yang kurang merupakan dampak dari meningkatnya kesibukan masyarakat modern saat ini. Fenomena ini juga terjadi pada mahasiswa yang sulit memenuhi kebutuhan aktivitas fisik sehari-hari. Kurangnya aktivitas fisik ini disertai dengan gaya hidup yang tidak sehat. Pola makan yang tidak sehat, kurangnya jam tidur, dan tingkat stres belajar merupakan contoh pola hidup tak sehat. Kurangnya aktivitas fisik dapat mempengaruhi kebugaran jasmani seseorang dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Kebugaran jasmani menjadi salah satu faktor yang sangat penting dalam menjalankan kegiatan sehari-hari dan salah satu indikator seseorang dikatakan sehat.
Komponen Kebugaran Jasmani
Komponen kebugaran jasmani ada banyak macam. Diantaranya ialah kebugaran kardiorespirasi, daya tahan otot, kekuatan otot, dan fleksibilitas. Kebugaran kardiorespirasi sebagai komponen paling pokok dalam kebugaran jasmani. Kebugaran kardiorespirasi atau daya tahan aerobik adalah kemampuan seseorang melakukan gerak dengan seluruh tubuhnya. Gerakan tersebut dilakukan dalam waktu yang cukup lama. Temponya pun bisa dimulai dari sedang hingga cepat, tanpa mengalami rasa sakit dan kelelahan berlebihan. Menurut sebuah penelitian, prevalensi kebugaran kardiorespirasi pada remaja di Indonesia menunjukan angka 43,90% yang termasuk dalam kategori kurang dan kategori kurang sekali sejumlah 37,40 %.
Aktivitas fisik dapat meningkatkan kebugaran kardiorespirasi melalui adaptasi struktural dan fungsional pada jantung sehingga distribusi oksigen menuju jaringan menjadi lebih baik termasuk dalam peningkatan volume darah dan kontraktilitas jantung. Kebugaran kardiorespirasi mengacu pada jumlah oksigen yang dibutuhkan tubuh manusia selama latihan dengan intensitas yang cukup tinggi. Semakin banyak oksigen yang diserap tubuh, semakin baik kinerja otot, dan semakin sedikit jumlah limbah yang menyebabkan kelelahan.
Rekomendasi Aktivitas Fisik untuk Meningkatkan Kebugaran Kardiorespirasi
Menurut WHO, aktivitas fisik dapat meningkatkan kebugaran kardiorespirasi dengan cara meluangkan waktu untuk berolahraga, durasi ideal yang dibutuhkan untuk olahraga ialah 150-300 menit per minggu dengan intensitas sedang secara teratur, terukur, dan terprogram. Aktivitas fisik yang teratur dapat memperkuat otot jantung dan meningkatkan kapasitas paru-paru dengan meningkatkan volume latihan yang dilakukan oleh jantung dan paru-paru. Adapun aktivitas ini dalam jangka panjang, dapat memperbaiki kemampuan tubuh dalam mengirim dan menggunakan oksigen (Damayanti, 2019). Aktivitas fisik yang teratur dapat meningkatan ventilasi paru, meningkatkan volume tidal, meningkatkan sensitivitas insulin, serta mengurangi risiko terjadinya penyakit kardiovaskular. Hal ini disebabkan karena peningkatan penggunaan glukosa sebagai sumber energi selama latihan fisik.
Apa dampak rendahnya tingkat kebugaran kardiorespirasi bagi tubuh?
- Meningkatkan risiko penyakit kronis seperti jantung, diabetes, dan tekanan darah tinggi.
- Lebih mudah lelah saat melakukan aktivitas sehari-hari, seperti berjalan naik tangga atau membawa barang belanjaan.
- Lebih berisiko mengalami obesitas dikarenakan kurangnya tingkat aktivitas.
***
Penulis : Cahyaning Retno Indriani Santosa
Editor : Oky Sapto Mugi Saputro – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR