VOKASI – Peran keluarga dalam mencegah pergaulan bebas pada remaja di Desa Sedayulawas Kabupaten Lamongan, sebuah kajian dari mahasiswa Vokasi.
Pergaulan bebas pada remaha masih menjadi topik kontroversi. Kemajuan teknologi dapat memberikan kemudahan akses terhadap segala informasi. Hal ini mempengaruhi pola hidup masyarakat dalam berbagai kalangan, khususnya remaja. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak dan masa dewasa. Pada masa remaja ini, anak harus mulai belajar menjadi remaja yang bertanggung jawab, mampu berpikir dan bertindak sesuai dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Akan tetapi, tren modernisasi pada era ini telah memberikan kemudahan bagi remaja. Kemudahan dalam mengakses segala informasi dan detail terkait isu pergaulan bebas (Nadirah, 2017).
Peningkatan Kenakalan Remaja
Data kenakalan remaja di Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkatan. BPS mencatat, pada tahun 2023 jumlah kenakalan remaja di indonesia mencapai 6325 kasus. Angka kenakalan remaja terus mengalami peningkatan tiap tahunnya (Rahmi et al., 2019). Faktor penyebab terjadinya kenakalan remaja berawal dari perilaku “nakal” yang dimiliki oleh remaja. Kenakalan disebabkan oleh beberapa hal.
BACA JUGA: Pengaruh Pemberian Terapi Akupunktur Terhadap Perubahan Tekanan Darah Penderita Hipertensi
Pertama, faktor internal ini terjadi di dalam diri individu itu sendiri yang berlangsung melalui proses internalisasi diri yang keliru dalam menyelesaikan permasalahan yang sedang dialaminya. Kedua, faktor eksternal adalah hal-hal yang mendorong timbulnya kenakalan remaja yang bersumber dari luar pribadi remaja yang bersangkutan yaitu lingkungan sekitar remaja (Prasasti, 2017).
Keluarga Agen Pencegah Pergaulan Bebas
Salah satu cara mencegah pergaulan bebas adalah dengan keterlibatan peran keluarga. Keluarga mempunyai peranan penting dalam membentuk kepribadian dan perilaku anak. Oleh karena itu, peran orang tua dalam mencegah pergaulan bebas harus mendapat perhatian serius (Rani Handayani, 2021). Keluarga dapat mencegah pergaulan bebas dengan cara mengawasi dan memantau aktivitas anak dengan baik. Selain itu, orang tua juga dapat memberikan edukasi dan dukungan yang memadai tentang bahaya pergaulan bebas dan dampak negatifnya terhadap pelajar (Widyanti & Jatianingsih, 2023) .
Desain Penelitian Mahasiswa Vokasi
Jenis Penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian observasional deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan di desa Sedayulawas Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan dan dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei 2024. Populasi pada penelitian ini seluruh keluarga remaja dengan jumlah 133 orang yang berada di Desa Sedayulawas Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan. Sampel yang didapatkan sebanyak 100 orang. Adapaun metode yang digunakan yaitu Simple Random Sampling. Teknik Simple Random Sampling adalah penggambilan anggota sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tampa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Penelitian mahasiswa menggunakan instrumen berupa kusioner (daftar pertanyaan ) dengan total 20 pertanyaan
Hasil Penelitian Mahasiswa
Hasil penelitian menjukan bahwa peran keluarga sebagian besar dalam kategori cukup sebanyak 67 responden (67%) dan sebagian kecil dalam kategori kurang sebanyak 3 responden (3%). Dapat disimpulkan dari penelitian yang dilakukan tentang gambaran peran keluarga dalam pencegahan pergaulan bebas di Desa Sedayulawas Kecamatan Brondong Kabupaten Lamongan sebagian besar dengan kategori cukup.
***
Penulis : Fathina Hasna Athiva
Pembimbing : Khotibul Umam; Dr. Iswatun
Editor : Oky Sapto Mugi Saputro – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR



