VOKASI – Atraksi yang ditawarkan Desa Wisata Pulau Untung Jawa di Kepulauan Seribu.
Kota Jakarta yang dikenal masyarakat luas sebagai kota metropolitan karena kota ini merupakan pusat dari segala ekonomi, budaya, dan politik di Indonesia. Oleh karena itu Kota Jakarta menjadi sasaran utama bagi para perantau dari daerah luar Kota Jakarta untuk mengadu nasib. Hal itu menyebabkan kepadatan Kota Jakarta kian naik setiap tahunnya. Kejadian ini membuat warga Kota Jakarta sering merasakan stress dan memerlukan rekreasi di tempat wisata untuk menghilangkan rasa penatnya.
Tempat wisata yang dibutuhkan warga Kota Jakarta sebaiknya tidak jauh dari Kota Jakarta agar tidak memerlukan waktu lama. Salah satu alternatif tempat wisata yang berdekatan dengan Kota Jakarta adalah Desa Wisata Pulau Untung Jawa. Desa ini berada di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu tepatnya di Pulau Untung Jawa. Kawasan Kepulauaun Seribu memiliki 110 pulau-pulau kecil dimanfaatkan kegiatan pariwisata;yang meliputi pulau pemukiman, pulau resort, pulau wisata dan pulau cagar alam.
Keindahan Pulau Untung Jawa
Pulau Untung Jawa termasuk dalam 11 pulau pemukiman di kawasan Kepulauan Seribu yang memiliki luas 40,1 Ha. Pulau ini memiliki desa wisata yang terbentuk pada tahun 2021 yang bernama Desa Wisata Pulau Untung Jawa. Desa ini masuk dalam 50 besar desa wisata terbaik pada Anugerah Desa Wisata Indonesia pada tahun 2021. Desa Wisata Pulau Untung Jawa menawarkan wahana wisata yang menarik mulai dari wisata alam, wisata buatan dan wisata sejarah. Pengunjung bisa memilih wahana wisata sesuai dengan keinginannya.
BACA JUGA: Pengaruh Pemberian Terapi Akupunktur Terhadap Perubahan Tekanan Darah Penderita Hipertensi
Wahana wisata yang bisa dicoba pengunjung yaitu renang di Pantai Sakura. Gelombangnya tidak terlalu keras karena terhalang batu pemecah ombak. Pantai Sakura menjadi pilihan pengunjung untuk melakukan berenang dan bermain air. Hamparan pasir putih memanjakan mata pengunjung dan tidak jarang mengambil momen untuk diunggah di laman sosial media. Dinamakan Pantai Sakura dikarenakan terdapat pepohonan yang tumbuh seperti Pohon Sakura di Negara Jepang.
Pantai Sakura
Di dalam Pantai Sakura terdapat atraksi yang menarik pengunjung yaitu, snorkling di Taman Nemo. Pengunjung hanya membayar Rp 50.000 sudah dilengkapi alat snorkeling dan dokumentasi bawah laut. Pada saat dibawah permukaan pengunjung bisa melihat ikan nemo di anemon laut dengan kedalaman 1 meter. Bagi pengunjung yang tidak bisa berenang bisa melihat ikan nemo dengan aman dan puas. Pengunjung diberi waktu satu jam untuk menjelajah taman nemo untuk mendapatkan foto dan video terbaik untuk diunggah di media sosial.
Tidak jauh dari Pantai Sakura terdapat atraksi wisata jelajah Kampung Jepang, tempat ini menyajikan suasana yang identik dengan Negara Jepang seperti bangunan hingga segala sesuatu yang berhubungan dengan Negeri Ssakura. Area ini memang didesain untuk menyerupai negara Jepang jadi pengunjung tidak perlu pergi ke Negara Jepang. Nuansa yang dirasakan dengan dibangunnya tiang-tiang berwarna merah dan hitam tampak terlihat seperti di Kuil Fushimi-Inari Taisha, Kyoto, Jepang.
Bagi pengunjug ingin menikmati momen matahari terbenam bisa mengunjungi Jembatan Pohon Pengantin. Dinamakan pohon pengantin karena terdapat dua pohon layaknya pasangan pengantin di tengah-tengah perairan laut. Jembatan yang panjang memudahkan pengunjung untuk jelajah sambil menikmati pemandangan mangrove, aliran air, flora dan fauna khas pesisir pantai. Tidak jarang tempat ini juga dipakai untuk foto pasangan atau pre-wedding mengabadikan momen romantis diharapkan bisa hidup berdua layaknya pohon pengantin.
Benteng Martello
Selain keindahan wisata alam dan wisata buatan, Desa Wisata Pulau Untung Jawa memiliki atraksi wisata sejarah yaitu belajar sejarah Benteng Martello. Benteng ini berlokasi di Pulau Kelor yang pulaunya masih satu kelurahan dengan Pulau Untung Jawa. Adapun benteng ini didirikan sebagai garda terdepan pertahanan Batavia menghadapi serangan laut pada abad 17-18. Benteng Martello dibangun meniru Benteng Bundar di Mortella Point di Pulau di Corsica, Perancis. Namun, benteng ini mengalami kerusakan oleh faktor alam sehingga dibuat beton-beton penahan ombak diharapkan tidak terkena abrasi.
Atraksi selanjutnya adalah jelajah hutan mangrove yang mempelajari ekosistem di pesisir. Pengunjung bisa sambil menikmati suasana alam yang sejuk dan melihat langsung keanekaragaman flora dan fauna yang hidup di dalamnya. Warna tumbuhan yang kehijauan membuat pandangan mata pengunjung terasa sejuk dan menenangkan saat menjelajahi jutan mangrove. Kombinasi antara hijau dedaunan dan suara alam yang tenang membawa pengunjung yang mendalam, seolah-olah mereka memyatu dengan alam sekitar, jauh dari hiruk-pikuk kehidupan perkotaan.
***
Nama : Muhammad Adhuha Ulumando
Pebimbing : Novianto Edi Suharno dan Nuruddin
Program Studi : Sarjana Terapan Destinasi Pariwisata
Editor : Oky Sapto Mugi Saputro – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR