Surabaya, 22 Mei 2025 — Pemahaman dasar mengenai tindakan penyelamatan nyawa menjadi materi penting dalam dunia pendidikan kesehatan. Mahasiswa D4 Pengobat Tradisional Fakultas Vokasi Universitas Airlangga menyelenggarakan sosialisasi Basic Life Support (BLS) di SMK Kesehatan Surabaya sebagai bagian dari tugas mata kuliah Kegawatdaruratan dan K3. Kegiatan ini dilaksanakan melalui pendekatan project-based learning yang melibatkan mahasiswa dari Kelompok A1.
Kegiatan berlangsung pada Kamis (22/5) dan diikuti oleh siswa kelas X jurusan Keperawatan serta kelas XI jurusan Farmasi. Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam menghadapi kondisi darurat, khususnya tindakan pertolongan pertama secara tepat dan sistematis.
Materi Interaktif dan Praktis
Materi yang disampaikan meliputi pengenalan konsep BLS, tujuan pelaksanaan, serta langkah-langkah dalam melakukan tindakan darurat sesuai dengan algoritma D-R-S-C-A-B (Danger, Response, Shout for Help, Chest Compression, Airway, Breathing). Penyampaian dilakukan secara interaktif dengan bantuan ilustrasi dan simulasi agar peserta mudah memahami isi materi, khususnya bagi yang belum pernah memperoleh pelatihan serupa.
Sesi diskusi turut memberikan ruang bagi peserta untuk bertanya langsung kepada pemateri. Antusiasme siswa terlihat dari banyaknya pertanyaan teknis yang diajukan. Kegiatan juga dilengkapi dengan kuis interaktif untuk mengukur pemahaman peserta terhadap materi yang telah disampaikan. Hasil kuis menunjukkan bahwa mayoritas peserta mampu memahami prinsip dasar BLS dan prosedur pelaksanaannya.
Meningkatkan Kapasitas Pelajar dan Mahasiswa
Selain menambah pengetahuan siswa, kegiatan ini juga menjadi media pembelajaran bagi mahasiswa dalam mengasah keterampilan komunikasi, edukasi, dan kepemimpinan. Mahasiswa mendapatkan pengalaman langsung dalam menyampaikan materi kepada peserta didik, sekaligus menjalankan peran sebagai agen perubahan di masyarakat.
Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk nyata implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya pengabdian kepada masyarakat. Pengenalan BLS sejak dini diharapkan dapat mencetak generasi muda yang tanggap, sigap, dan kompeten dalam menghadapi situasi darurat.
Ke depan, kegiatan serupa berpotensi diperluas ke sekolah maupun komunitas lainnya. Dengan demikian, semakin banyak individu yang memiliki kesiapan dan pemahaman dalam memberikan pertolongan pertama secara cepat dan tepat.
Penulis : Shabina Nurizzati