VOKASI – Destinasi wisata kebun raya mangrove Surabaya mendongkrak ekonomi masyarakat lokal.
Kebun Raya Mangrove Surabaya terletak di Kota Surabaya, Jawa Timur. Berbatasan langsung dengan Laut Jawa, Sisi utara berbatasan dengan Pantai Utara Surabaya dan Sisi timur dengan Pantai Timur Surabaya. Secara geografis Kebun Raya Mangrove terletak pada koordinat lintang S7°19’50” dan bujur E112°49’10” dengan ketinggian 54 meter di atas permukaan laut. Salah satu kawasan konservasi mangrove di Jawa Timur adalah Kebun Raya Mangrove yang terletak di Pantai Timur Surabaya, tepatnya di Kecamatan Gunung Anyar.
Pada tahun 2018, Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Yayasan Kebun Raya Indonesia memulai pembangunan Kebun Raya Mangrove Surabaya. Bekerja sama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia melalui Walikota Surabaya saat itu, Tri Rismaharini. Hingga tahun 2018. Hal ini merupakan rekomendasi pertama pengembangan kebun raya mangrove di Surabaya. Pembangunan ini akan dilanjutkan secara bertahap oleh Eri Chahyadi selaku Wali Kota Surabaya pada tahun 2021 hingga 2023. Peresmian dilakukan Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Yayasan Kebun Raya Indonesia sekaligus Ketua Dewan Pengarah BRIN pada 26 Juli 2023.
Pasar Baru Produk dan Layanan Lokal
Kebun Raya Mangrove Surabaya, sebagai destinasi wisata alam baru, kini menjadi sorotan karena perannya dalam mendongkrak ekonomi masyarakat lokal. Dengan pemandangan hijau yang asri dan keanekaragaman hayati yang khas, kawasan ini menarik wisatawan lokal maupun mancanegara. Kebun Raya Mangrove juga membuka peluang usaha bagi Masyarakat, seperti pengembangan usaha kuliner UMKM, pengelola wisata, dan produk kerajinan tangan. Seiring meningkatnya kunjungan wisatawan, sektor ekonomi masyarakat di sekitar lokasi mulai mengalami perubahan signifikan. Peningkatan pendapatan difokuskan pengelola untuk Masyarakat sekitar, kehadiran wisatawan yang meningkat memberikan pasar baru bagi produk dan layanan lokal.
Tidak hanya itu, pengelolaan kawasan wisata ini juga melibatkan partisipasi aktif masyarakat lokal, mulai dari penyediaan layanan hingga pemeliharaan lingkungan. Dengan demikian, pengembangan Kebun Raya Mangrove ini tidak hanya bermanfaat bagi pemerintah daerah dari sisi pariwisata, tetapi juga menciptakan dampak sosial – ekonomi yang positif bagi penduduk setempat. Hal ini memperkuat peran masyarakat dalam menjaga kelestarian kawasan sambil memanfaatkan peluang ekonomi yang ada.
Kebun Raya Mangrove Surabaya juga menjadi pusat edukasi yang menarik bagi pelajar. Kehadiran wisatawan yang tertarik pada aspek konservasi dan ekologi mendorong munculnya program edukatif yang diinisiasi oleh komunitas lokal. Dengan demikian, wisata alam ini tidak hanya menghasilkan manfaat ekonomi tetapi juga meningkatkan kesadaran lingkungan dan keterampilan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan.
Hubungan Sosial Pengelola dan Masyarakat
Masyarakat sekitar Kebun Raya Mangrove Gunung Anyar memiliki harapan besar bahwa dengan semakin meningkatnya jumlah wisatawan, fasilitas yang menunjang kebutuhan juga turut ditingkatkan. Hubungan antara pengelola Kebun Raya Mangrove Gunung Anyar dan masyarakat sekitar terjalin secara saling menguntungkan. Pengelola membutuhkan keterlibatan masyarakat untuk menjaga kelestarian, sementara masyarakat memperoleh manfaat ekonomi peluang usaha yang timbul akibat meningkatnya kedatangan wisatawan. Sinergi ini menciptakan ekosistem pariwisata yang berkelanjutan, di mana keduanya saling mendukung untuk mencapai kesejahteraan bersama.
BACA JUGA: Pengaruh Pemberian Terapi Akupunktur Terhadap Perubahan Tekanan Darah Penderita Hipertensi
Secara keseluruhan, Kebun Raya Mangrove Surabaya telah membuktikan diri sebagai destinasi wisata baru yang berpotensi besar dalam menggerakkan ekonomi masyarakat lokal. Dengan sinergi antara wisata alam, dan pemberdayaan masyarakat, kawasan ini berhasil menciptakan model destinasi yang inklusif dan berdampak luas. Inisiatif ini dapat menjadi contoh bagi pengembangan kawasan wisata lainnya di Indonesia yang berorientasi pada pemberdayaan ekonomi lokal dan pelestarian lingkungan.
***
Penulis : Deffa Putra Farindra
Dosen Pembimbing : Sri Endah Nurhidayati
Program Studi : Destinasi Pariwisata