VOKASI NEWS – Obesitas menjadi masalah kesehatan yang semakin mengkhawatirkan, terutama di kalangan usia muda 19-25 tahun. Berdasarkan data Riskesdas 2018, prevalensi obesitas pada wanita di Surabaya mencapai 35,03%, jauh lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Kondisi ini sangat dipengaruhi oleh perubahan gaya hidup, pola makan, dan aktivitas fisik yang mulai terbentuk pada usia tersebut. Selain diet dan olahraga, pemanfaatan tanaman herbal mulai mendapat perhatian sebagai alternatif terapi penurunan berat badan.
Manfaat dan Mekanisme Daun Kemuning
Dua tanaman herbal yang telah banyak digunakan secara tradisional adalah daun kemuning dan kayu manis. Daun kemuning mengandung flavonoid yang dipercaya dapat meningkatkan metabolisme lemak melalui stimulasi kerja hati. Sementara kayu manis mengandung cinnamaldehyde yang mampu menekan nafsu makan dengan mengaktifkan reseptor TRPA-1. Keduanya juga membantu memperbaiki fungsi saluran pencernaan serta mengatur hormon yang mempengaruhi rasa lapar dan kenyang, sehingga berpotensi menjadi terapi tambahan dalam penanganan obesitas.
Penelitian yang dilakukan pada wanita obesitas usia 19-25 tahun memberikan rebusan daun kemuning dan kayu manis selama 15 hari. Hasilnya menunjukkan penurunan berat badan yang signifikan pada kedua kelompok. Kelompok yang mengkonsumsi daun kemuning mengalami penurunan berat badan rata-rata hingga 2,2 kg, sedangkan kelompok kayu manis mencapai 2,3 kg. Secara statistik, efektivitas keduanya seimbang tanpa perbedaan signifikan antar kelompok.
Namun, pola makan memainkan peran penting dalam keberhasilan terapi herbal ini. Data asupan makanan menunjukkan bahwa sebagian besar responden masih sering mengonsumsi makanan tinggi kalori, berminyak, dan manis, yang dapat mengurangi efektivitas herbal dalam menurunkan berat badan. Oleh karena itu, penggunaan daun kemuning dan kayu manis sebaiknya dikombinasikan dengan edukasi gizi dan kontrol gaya hidup untuk hasil yang optimal.
Pengaruh Pola Makan dan Pendekatan TCM pada Terapi Herbal Obesitas
Pendekatan Traditional Chinese Medicine (TCM) memandang obesitas sebagai akibat penumpukan lemak yang menimbulkan panas dan kelembaban berlebih di dalam tubuh. Dalam konsep TCM, ketidakseimbangan Qi limpa dan ginjal menyebabkan akumulasi dahak dan lembab, yang memperparah kondisi obesitas. Daun kemuning dengan rasa pahit dan sifat panasnya berfungsi meredakan panas dan lembab tubuh, sedangkan kayu manis dengan rasa manis dan sifat hangatnya menyeimbangkan fungsi limpa-lambung serta menghilangkan lembab.
Kesimpulannya, daun kemuning dan kayu manis sama-sama efektif sebagai agen penurun berat badan pada wanita obesitas usia 19-25 tahun. Namun, keberhasilan terapi ini lebih optimal jika didukung dengan pola makan sehat dan gaya hidup seimbang. Pemanfaatan herbal secara bijak, dipadukan dengan pendekatan holistik seperti TCM, dapat menjadi solusi alami dan aman dalam mengatasi obesitas di kalangan muda.
BACA JUGA: [Green Banking dan CSR: Strategi Bank Menuju Profitabilitas dan Keberlanjutan]
***
Penulis: Nabila Rizkytha Putri
Editor: Oky Sapto Mugi Saputro