VOKASI NEWS – Kelelahan kerja ternyata disebabkan oleh faktor-faktor berikut, dan inilah cara pengendaliannya.
Kelelahan kerja dapat diartikan sebagai keadaan menurunnya efisiensi dan ketahanan seorang pekerja saat melakukan pekerjaan. Selain itu, kelelahan kerja juga dapat didefinisikan sebagai kondisi yang tidak mampu lagi mengerjakannya. Kelelahan ditunjukkan dengan kondisi yang berbeda-beda. Salah satunya masalah keselamatan dan kesehatan yang menjadi faktor risiko terjadinya kecelakaan.
Faktor Penyebab Kelelahan Kerja
Faktor-faktor kelelahan kerja dibagi menjadi dua kategori, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal di antaranya adalah umur, jenis kelamin, status gizi, dan riwayat penyakit. Sementara faktor eksternal di antaranya adalah shift kerja, beban kerja, dan kondisi lingkungan.
Faktor Internal
Umur adalah lamanya seseorang hidup dihitung dari tahun lahirnya sampai dengan ulang tahunnya yang terakhir. Adapun umur berpengaruh terhadap ketahanan tubuh dan kapasitas kerja seseorang yang berakibat pada kelelahan. Usia 25 tahun adalah puncak umur seseorang berbanding lurus dengan kapasitas fisiknya. Tenaga kerja yang berumur lebih muda cenderung memiliki tenaga yang lebih besar dibandingkan dengan tenaga kerja yang berumur 40 – 50 tahun. Maka dari itu pengaruh umur harus dijadikan sebagai pertimbangan dalam memberikan seseorang pekerjaan.
Jenis kelamin merupakan salah satu identitias seseorang, laki-laki atau perempuan. Tenaga kerja wanita mengalami siklus biologi setiap bulan, sehingga kondisi fisiknya akan terpengaruh oleh hormon yang menyebabkan tingkat kelelahan wanita lebih besar dari pria. Perbedaan jenis kelamin menunjukkan bahwa kemampuan fisik antara pria dan wanita berbeda. Peningkatan hormon pada pria menyebabkan kekuatan otot pria lebih besar daripada wanita.
Status gizi merupakan keadaan tubuh sebagai akibat dari konsumsi makanan dan zat gizi. Adapun status gizi yang baik dan optimal terjadi apabila tubuh memperoleh cukup zat-zat gizi yang digunakan secara efisien. Status gizi lebih terjadi apabila tubuh memperoleh zat-zat gizi dalam jumlah yang berlebih. Sedangkan status gizi kurang terjadi apabila tubuh mengalami kekurangan zat-zat gizi esensial. Status gizi dibedakan menjadi status gizi buruk, gizi kurang, gizi baik, dan gizi berlebih.
Riwayat penyakit merupakan gambaran perjalanan waktu dan perkembangan penyakit pada individu. Tingkat kesehatan terbagi menjadi dua, yaitu fisik dan mental. Kesehatan mental juga menjadi salah satu penyebab seseorang mengalami kelelahan. Seseorang yang mengalami kekhawatiran akan meningkat menjadi ketegangan pikiran yang mengakibatkan seseorang tersebut menjadi sakit.
[BACA JUGA: Terapi Auriculopuncture dan Herbal Bunga Rosella untuk Mengatasi Hipertensi]
Faktor Eksternal
Shift kerja merupakan pola waktu kerja yang diterapkan pada tenaga kerja. Pada umumnya shift dibagi menjadi tiga waktu, yaitu pagi, sore, dan malam. Adapun shift kerja diterapkan oleh perusahaan untuk meningkatkan produktivitas yang kontinu selama 24 jam. Perusahaan di Indonesia umumnya menerapkan sistem 3 shift kerja dengan masing-masing 8 jam kerja. Tetapi ada juga beberapa perusahaan yang menggunakan sisem 2 shift kerja, yaitu pagi dan sore.
Beban kerja merupakan suatu pekerjaan yang dibebankan kepada seseorang. Beban kerja menjadi salah satu faktor yang menyebabkan kelelahan kerja. Kemampuan fisik pekerja harus diperhatikan untuk menyesuaikan beban kerja yang akan diberikan kepada pekerja. Beban kerja yang diterima pekerja harus sesuai dan seimbang terhadap kemampuan fisik dan keterbatasan pekerja menerima beban kerja tersebut.
Kondisi lingkungan kerja menjadi salah satu faktor penting untuk mendukung kegiatan pekerja setiap hari. Lingkungan kerja sangat berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Kebisingan, iklim kerja panas, pencahayaan buruk, dan vibrasi dapat mengakibatkan ketidaknyamanan dalam bekerja. Apabila bekerja dalam lingkungan yang tidak nyaman, lama kelamaan akan menyebabkan kelelahan. Kondisi lingkungan dapat dikatakan baik apabila karyawan dapat melaksakan kegiatan dengan optimal, nyaman, dan aman.
Pengendalian Kelelahan Kerja
Upaya untuk membantu mencegah timbulnya kelelahan kerja adalah dengan penerapan ergonomi yang berkaitan dengan perlengkapan dan peralatan kerja, cara kerja, serta pengelolaan lingkungan kerja yang memenuhi persyaratan fisiologi dan psikologi kerja. Kondisi tersebut dapat ditangani dengan beberapa program penanggulangan, seperti promosi kesehatan, pencegahan, pengobatan kelelahan kerja, dan rehabilitasi kelelahan kerja, yang meliputi:
- Primer
Promosi kesehatan dalam pelaksanaannya dapat bekerjasama dengan berbagai pihak, misalnya departemen tenaga kerja, departemen kesehatan, dan pihak-pihak lainnya. Promosi kesehatan yang dapat dilakukan dalam program penanggulangan ini adalah memberikan penyuluhan kepada tenaga kerja. Materi yang disampaikan terkait kelelahan kerja, faktor penyebabnya, dan cara mencegahnya.
- Sekunder
Pencegahan kelelahan dapat dilakukan dengan menciptakan suasana lingkungan kerja yang sehat, aman, dan nyaman bagi tenaga kerja.
- Tersier
Pengobatan kelelahan kerja dapat dilakukan dengan mengonsumsi vitamin atau obat-obatan yang berfungsi untuk memulihkan tenaga seseorang, perbaikan lingkungan kerja, serta memberikan penyuluhan mental dan bimbingan mental.
***
Penulis : Nabiilah Wahyu Wardani – D3 Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Pembimbing : Indah Lutfiya
Editor : Oky Sapto Mugi Saputro – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR