VOKASI – Sistem proteksi kebakaran aktif di perusahaan farmasi yang memanfaatkan APAR (Alat Pemadam Api Ringan).
Kasus kecelakaan kerja yang terjadi diperusahaan farmasi atau industri manufaktur terbilang tinggi. Kemenaker menyatakan, pada tahun 2023 total jumlah kecelakaan kerja yang terjadi sebanyak 53.319. Terjadinya sebuah kecelakaan kerja pada suatu perusahaan juga mengalami kerugian. Kerugian yang akan dialami oleh perusahaan adalah kerusakan alat atau material, menurunnya produktivitas, dan yang paling penting adalah hilangnya zero accident dari sebuah perusahaan. Salah satu kecelakaan yang sering terjadi dan menimbulkan kerugian yang cukup besar adalah kebakaran.
Kebakaran merupakan bencana yang dapat disebabkan oleh faktor manusia, faktor teknologi, ataupun faktor alam. Kejadiannya tidak dapat diprediksi. Peristiwa saat terjadi kebakaran itu tidak mengenal lokasi dan waktu. Hal itu bisa terjadi kapan saja dan dimana saja. Kebakaran disebabkan oleh api yang sulit dikendalikan dan berdampak pada harta benda, nyawa manusia, dan lingkungan sekitar. Salah satu cara untuk mencegah dan mengendalikan kebakaran adalah dengan menerapkan pemasangan instalasi APAR. APAR merupakan alat pemadam api yang sangat efektif dalam memadamkan api kecil dan mencegah penyebaran api yang besar (Pratama 2017).
Penggunaan APAR dalam Sistem Proteksi Kebakaran
Sangat penting untuk memahami cara penggunaan APAR. Penting pula untuk mengetahui klasifikasi bangunan. Selain itu, penting juga untuk mengetahui klasifikasi kebakaran serta tata letak atau layout yang sesuai dengan lokasi perusahaan. Hal ini dikarenakan potensi kebakaran yang ada diperusahaan disebabkan oleh adanya sumber bahan yang mudah terbakar. Sarana proteksi kebakaran pada perusahaan farmasi telah dipasang seperti sarana proteksi kebakaran aktif maupun pasif.
BACA JUGA: Pengaruh Pemberian Terapi Akupunktur Terhadap Perubahan Tekanan Darah Penderita Hipertensi
Sistem proteksi kebakaran aktif sendiri yang terpasang pada perusahaan farmasi seperti APAR, hydrant, smoke detector, sprinkler, dan fire alarm. Sedangkan sarana proteksi kebakaran pasif yang terpasang pada perusahaan farmasi seperti petunjuk jalan keluar, sarana jalan keluar, penerangan darurat, titik kumpul, dan pintu darurat. Maka dari itu pengelolaan terhadap potensi bahaya kebakaran juga perlu dilakukan untuk meminimalisir kerugian yang diakibatkan dari peristiwa kebakaran yang terjadi.
Pentingnya Rencana Pemasangan
Upaya perencanaan perlu dilakukan terhadap pemasangan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) untuk meminimalisir kerugian akibat kebakaran. Rencana pemasangan berdasarkan kebutuhan serta kesesuaiannya juga harus dipertimbangkan dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 04 Tahun 1980 tentang Syarat-Syarat Pemasangan dan Pemeliharaan APAR. Membuat dan menerapkan tata letak instalasiAPAR yang sesuai juga merupakan bagian dari perencanaan pemasangan instalasi APAR yang anda dilakukan. Tata letakinstalasi APAR yang tepat juga diperlukan untuk memetakan penempatan instalasi APAR berdasarkan kebutuhan, jenis kelas kebakaran, dan bangunan. Tata letakpemasangan APAR yang tepat juga diperlukan pada area-area gedung perusahaan farmasi yang mana banyak terjadi aktivitas yang dapat menimbulkan kebakaran, seperti produksi pada perusahaan farmasi.
***
Penulis: Alifia Erline Az Zahra
Dosen Pembimbing: Ratnaningtyas Wahyu K.W
Editor : Oky Sapto Mugi Saputro – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR