VOKASI UNAIR

Gambaran Gangguan Faal Paru Berdasarkan Karakteristik Individu dan Perilaku Pekerja di Pabrik Kecap

Gambaran Gangguan Faal Paru Berdasarkan Karakteristik Individu dan Perilaku Pekerja di Pabrik Kecap_Pexels

VOKASI NEWS – Gangguan faal paru merupakan akibat dari ketidak sempurnaan paru dalam menjalankan fungsinya sebagai tempat pertukaran udara. Jenis masalah ini ditandai dengan adanya masalah pada proses ventilasi sehingga faal paru menurun. Untuk menentukan gangguan paru seseorang dapat dilakukan dengan melakukan uji spirometri. Uji spirometri merupakan tes pernapasan untuk mengukur jumlah udara yang dikeluarkan dalam satu kali hembusan nafas setelah inspirasi maksimal.

Gangguan faal paru di tempat kerja disebabkan paparan debu di lingkungan kerja, pabrik kecap paparan debu ditemukan pada area fermentasi, debu di area fermentasi berasal dari pengolahan gandum dan kedelai secara mekanik. Debu yang masuk dalam sistem pernapasan pekerja sampai paru-paru akan mengendap dan berinteraksi dengan sel paru. Debu tersebut selanjutnya dapat menimbulkan reaksi-reaksi dan inflamasi sehingga menyebabkan masalah pada paru. Namun, menurut International Labour Organization (ILO), gangguan faal paru juga disebabkan dari faktor individu dan pekerjaan. Pemeriksaan masalah paru pada pekerja pabrik kecap ditentukan dengan pemeriksaan spirometri sebanyak 3 kali.

Portable Digital Spirometer SPM-A Breathing Lung Function Diagnosis De –  Super B Blus Group Ltd
Gambar 1. Alat Tes Pernapasan (Spirometer)

Faktor Penyebab Gangguan Pernapasan

Gangguan faal paru dapat disebabkan oleh karakteristik individu dan perilaku pekerja. Karakteristik individu yang dapat menyebabkan masalah tersebut yaitu usia, masa kerja, dan status gizi. Sedangkan perilaku pekerja yang yang dapat menyebabkan masalah tersebut yaitu kebiasaan merokok, kebiasaan berolahraga, dan kebiasaan menggunakan masker. 

Karakteristik individu yang dapat menyebabkan gangguan faal paru yaitu usia, masa kerja, dan status gizi. Usia juga turut menjadi faktor penyebab karena fungsi paru akan menurun seiring bertambahnya usia. Selain itu, masa kerja juga dapat menjadi penyebab karena lama waktu pekerja terpapar sumber bahaya di lingkungan kerja semakin banyak. Dengan begitu, hal tersebut akan meningkatkan risiko gangguan kesehatan yang ditimbulkan akibat paparan jangka panjang. 

Status gizi berkaitan dengan berat badan dan tinggi badan. Seseorang yang memiliki tubuh tinggi dan kurus akan memiliki kapasitas paru lebih besar dibanding seseorang yang memiliki berat badan berlebih. Oleh karena itu, orang dengan status gizi overweight cenderung mengalami gangguan faal paru dibanding dengan yang memiliki gizi kurus dan normal.

Perilaku pekerja yang dapat menyebabkan masalah paru tersebut yaitu kebiasaan merokok, kebiasaan berolahraga, dan kebiasaan menggunakan masker di tempat kerja. Jumlah rokok yang dihisap dapat mempengaruhi status faal paru. Hal tersebut karena senyawa berbahaya dalam rokok yang dihisap dapat mengendap dalam paru dan menimbulkan perubahan fisiologi paru. Olahraga memberikan dampak positif berupa peningkatan kekuatan dan ketepatan otot pernapasan yang menyebabkan kapasitas vital paru meningkat. 

Oleh karena itu, seseorang yang jarang berolahraga akan cenderung berisiko mengalami gangguan faal paru dibandingkan seseorang yang sering berolahraga. Hal tersebut terjadi karena otot pernapasannya tidak pernah dilatih. Pekerja yang tidak menggunakan masker di area kerja akan cenderung mengalami gangguan faal paru. Penggunaan masker dapat meminimalisir debu yang masuk dalam pernapasan dan mengurangi dampak dari paparan debu.

Upaya Untuk Meminimalisir Gangguan Faal Paru

Adapun upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalisir gangguan faal paru yang berkaitan dengan karakteristik individu dan perilaku pekerja sebagai berikut: 

  • Melakukan pemeriksaan faal paru rutin terhadap pekerja yang berusia ≥ 30 tahun. 
  • Melakukan pemeriksaan lanjut pada pekerja yang mengalami gejala masalah, 
  • Memberikan sosialisasi kepada pekerja yang membahas materi mengenai debu ditempat kerja, 
  • Mengadakan program olahraga senam bersama karena dengan senam pekerja dapat meningkatkan kemampuan pernapasan dan mempengaruhi organ tubuh. Dengan begitu, organ tubuh dapat bekerja lebih efisien dan kapasitas fungsi paru dapat bekerja dengan maksimal, dan 
  • Menyediakan masker kain 3 lapis di area fermentasi serta melakukan pengawasan yang intensif terhadap pekerja mengenai pemakaian alat pelindung diri saat bekerja terutama masker.

BACA JUGA: Pengaruh Jumlah Dewan Komisaris, Profitabilitas Perusahaan Terhadap CSR

***

Penulis: Rizqi Amaliyatin Nisa

Editor: Puspa Anggun Pertiwi

Share Media Sosmed

Pilihan Kategori

Name Link
Form permohonan peliputan, publikasi dan penerbitan
Panduan Prosedur Peliputan
Panduan Penulisan Artikel

Pastikan karya kamu sesuai panduan yang ada ya voks, tetap semangat!