Gambaran Tingkat Kepuasan Keluarga Pasien di IGD

VOKASI – Tingkat kepuasan keluarga pasien di IGD, sebuah penelitian Mahasiswa Vokasi Universitas Airlangga.

Kondisi Instalasi Gawat Darurat (IGD) yang overload membuat perawat kewalahan dalam menangani pasien di IGD. Hal itu menyebabkan keluarga pasien ingin keluarganya ditangani lebih cepat. Akan tetapi, pada kenyataannya kondisi pasien tidak selalu gawat dan tidak darurat.  Hal ini menyebabkan keluarga tidak menerima dan merasa kurang puas terhadap pelayanan yang diberikan perawat (Wulandari, 2020). Kondisi tersebut dapat menimbulkan beberapa akibat salah satunya yaitu ketidakpuasan terhadap pelayanan (Destiningrum et al., 2024). Keluarga pasien baru merasa puas pada pelayanan ruang IGD apabila pelayanan yang diberikan cepat dan petugasnya ramah dengan di tunjang oleh fasilitas yang memadai juga ruang tunggu yang nyaman.

Data Kepuasan Pasien di Dunia Dan Indonesia

Data dari World Health Organization (WHO) tahun 2021 menunjukan data tentang tingkat kepuasan pasien dan keluarga di rumah sakit di berbagai negara. Adapun data tersebut terdiri dari lebih dari 6 juta masukan keluarga pasien dalam perawatan kesehatan di 25 negara. Adapun tingkat kepuasan pasien dan keluarga yang paling tinggi yaitu di negara Swedia dengan indeks kepuasan mencapai 92.37%, Finlandia (91.92%), Norwegia (90.75%), USA (89.33%), Denmark (89.29%), sedangkan yang tingkat kepuasan pasien dan keluarga terendah yaitu Kenya (40,4) dan India (34,4%) (WHO, 2021). Menteri Kesehatan Republik Indonesia menyatakan bahwa data kepuasan pelayanan kesehatan di indonesia pada tahun 2014 mencapai 71,24% (Departement Kesehatan RI, 2014). Sedangkan di Jawa Timur Data kepuasan terhadap pelayanan mencapai 65,30% (Dinkes provinsi jatim, 2014).

BACA JUGA: Pengaruh Pemberian Terapi Akupunktur Terhadap Perubahan Tekanan Darah Penderita Hipertensi
Tingkat kepuasan keluarga pasien di IGD sangat penting. Dengan mengetahui tingkat kepuasan keluarga, perawat di IGD dapat meningkatkan pelayanan yang diberikan. Adanya pelayanan optimal maka tingkat kepuasan keluarga pasien meningkat, dan memberikan citra baik bagi IGD rumah sakit (Nurhidayah & Setyawan, 2019). Tolak ukur kualitas mutu pelayanan dapat dilihat dari tingkat kepuasan keluarga pasien. Semakin sempurna kepuasan keluarga pasien terhadap pelayanan keperawatan semakin meningkat pula nilai standar dari mutu pelayanan rumah sakit. Dampak jika mutu pelayanan kurang baik atau buruk yaitu menurunnya kepuasan keluarga pasien terhadap pelayanan, ketika kepuasan keluarga menurun maka dapat mengurangi kepercayaan keluarga pasien terhadap tenaga kesehatan.

Penelitian tentang Gambaran Kepuasan Keluarga pasien di IGD

Salah seorang Mahasiswa Vokasi UNAIR meneliti tentang gambaran kepuasaan keluarga pasien di IGD. Penelitian itu dilakukan pada bulan Mei-Juni 2024 di RSUD Dr. Soegiri Lamongan. Teknik yang digunakan ialah convenience sampling. Populasi dalam penelitian ini keluarga pasien di IGD dan sampel pada penelitian ini sebesar 103 responden dengan menggunakan teknik convenience sampling. Adapun penelitian ini menggunakan instrumen berupa kuesioner RATER yang sudah dimodifikasi berisi 20 pertanyaan.

Kesimpulan pada penelitian tersebut adalah sebagian besar keluarga pasien yang berada di IGD merasa cukup puas terhadap pelayanan yang sudah diberikan. Sedangkan jika dilihat dari setiap dimensi pada dimensi tangible hampir setengahnya dari keluarga mengatakan kurang puas. Pada dimensi reliability hampir setengahnya dari keluarga mengatakan kurang puas. Adapun pada dimensi responsivness sebagian besar dari keluarga mengatakan cukup puas. Pada dimensi assurance sebagian besar dari keluarga mengatakan cukup puas. Pada dimensi empathy hampir setengahnya dari keluarga mengatakan cukup puas.

***

Penulis : Salma Iklil Azizah

Editor : Oky Sapto Mugi Saputro – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR