VOKASI – Hubungan pengetahuan ibu tentang MP-ASI dengan berat badan bayi pada usia 6-12 bulan.
Mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang MP-ASI dengan berat badan bayi usia 6-12 bulan. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoadmojo, 2014).
- Tingkat Pengetahuan
Tingkat pengetahuan seseorang terhadap suatu objek memiliki intensitas atau tingkatan yang berbeda. Di dalam domain kognitif memiliki 6 tingkat pengetahuan (Notoadmojo, 2014) yaitu : tahu, memahami, aplikasi, analisis, sistesis, dan evaluasi.
- Pengukuran Pengetahuan
Menurut (Arikunoto, 2010), Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang berisi pertanyaan tentang materi yang akan diukur dari subjek atau responden ke dalam pengetahuan yang ingin diukur yang disesuaikan dengan tingkatannya.
- Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan
Menurut (Kiki Chairani Saputri, 2013), beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang yakni : Usia, pendidikan, pengalaman, informasi, sosial budaya, ekonomi, dan lingkungan.
Pengertian MP-ASI
Makanan pendamping ASI atau MP-ASI merupakan makanan atau minuman yang mengandung gizi. MP-ASI diberikan pada bayi usia 6-24 bulan untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi selain ASI (Lantip Meliana Pancarani et al., 2017). Pemberian makanan pendamping ASI mempunyai tujuan memberikan zat gizi yang cukup. Zat gizi yang cukup bagi kebutuhan bayi atau balita guna pertumbuhan dan perkembangan fisik dan psikomotorik yang optimal. Selain itu juga untuk mendidik bayi supaya memiliki kebiasaan makan yang baik.
MP-ASI dimulai pada usia 6 sampai dengan 24 bulan, pada usia 6-12 bulan ASI hanya menyediakan ½ atau lebih kebutuhan gizi bayi, dan pada usia 12-24 bulan ASI menyediakan 1/3 dari kebutuhan gizinya sehingga MP-ASI harus segera diberikan mulai bayi berusia 6 bulan (Linawati Novikasari, Hardono, 2020).
Berat Badan Bayi
Berat badan merupakan ukuran yang paling penting pada setiap pemeriksaan penilaian pertumbuhan fisik anak pada semua kelompok umur karena berat badan merupakan indikator yang tepat untuk mengetahui keadaan gizi dan tumbuh kembang anak pada saat pemeriksaan (Yulizawati, 2021). Pada masa bayi-balita, berat badan dapat digunakan untuk melihat laju pertumbuhan fisik tubuh secara keseluruhan atau sebagai peningkatan dalam jumlah atau ukuran sel (Rahajeng, 2013).
BACA JUGA: Pengaruh Pemberian Terapi Akupunktur Terhadap Perubahan Tekanan Darah Penderita Hipertensi
Saat ini klasifikasi yang umum dipakai untuk menilai status gizi anak adalah indeks Berat Badan menurut Umur (BB/U) anak usia 0 (nol) sampai dengan 60 (enam puluh) bulan yang diklasifikasikan menjadi empat kategori yaitu (Menteri Kesehatan RI, 2020) :
1) Berat badan sangat kurang (severely underweight)
2) Berat badan kurang (underweight)
3) Berat badan normal
4) Risiko berat badan lebih
Indeks BB/U menggambarkan berat badan relatif dibandingkan dengan umur anak. Peningkatan berat badan pada bayi ini dapat dipantau secara rutin setiap bulan secara rutin apabila ibu membawa anak ke posyandu terdekat di daerahnya. Hasil penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan anak akan dicatat pada kartu KMS (Kartu Menuju Sehat). Dengan melihat KMS, Petugas posyandu maupun ibu dapat mengikuti langsung pertumbuhan dan kesehatan anak (Menteri Kesehatan RI, 2020).
***
Penulis : ERICHE ALFANIA AHYAR
Editor : Oky Sapto Mugi Saputro – Tim Branding Fakultas Vokasi UNAIR